"Aku akan menerima setiap tikaman yang datang padamu."
Aku pernah mengucapkan itu kepadanya. Aku telah menjanjikan hidupku untuknya. Tapi mengapa...
Mengapa dia melakukan ini untukku?
Mengapa Yoongi?
.
.
DOR!!
Tiga ledakan yang berasal dari tiga senjata yang berbeda itu menggema ke setiap sudut rumah, begitu memekakkan telinga.
Satu peluru dari senjata yang ada di tangan Jimin melesat cepat menuju kepala lawannya yang ada di lantai dua.
Sementara peluru yang dilepaskan si penembak melesat cepat menuju ke arah Jimin.
Dan satu peluru lagi yang berasal dari arah belakang Jimin ikut melesat searah dengan arah tembakan si manis.
Tidak. Peluru itu tidak berasal dari Yoongi yang berdiri di dekat Jimin. Namun, dari Kim Taehyung yang berlari ke arahnya dengan begitu tergesa.
Min Yoongi, pria berkulit pucat itu tidak menarik pelatuk pistolnya. Detik berharga yang Yoongi miliki, ia gunakan untuk merengkuh tubuh mungil kekasihnya. Memilih menjadi tameng untuk melindungi dunianya.
Hangat.
Untuk pertama kalinya Jimin membenci pelukan hangat Yoongi. Untuk pertama kalinya ia begitu marah karena pelukan hangat itu.
Keheningan yang begitu hampa berdengung di telinga Jimin, sesaat setelah mendengar suara timah panas menembus kulit di balik punggung Yoongi. Suara ringisan tertahan yang terdengar dari balik pundaknya membuat hati Jimin seketika hampa.
Kedua tangan mungilnya yang begitu gemetar terangkat pelan, merabai punggung sang kekasih yang terasa basah oleh carian merah kental yang menodai jas berwarna abu-abu yang masih melekat apik di tubuh tegap Yoongi.
Dengan pelan Jimin menaikkan tangannya dan menatap lumuran darah yang membasahi telapak tangannya. Ia bergetar hebat dengan rasa pedih yang luar biasa menghantam lubuk hatinya. Menghasilkan lelehan bening, membasahi kedua pipi si manis.
"M-mengapa? M-mengapa kau lakukan ini?" bisik Jimin dengan suara terbata.
.
.
"Kau tahu kenapa aku ingin melindungimu?"
"Karena aku mirip sepertimu. Aku lemah dan selalu kesepian. Beberapa orang takut padaku, menjuluki aku sebagai iblis tak punya hati. Dan beberapa orang mengagumiku. Namun, yang mereka kagumi hanyalah topengku. Lalu orang-orang terdekatku merasa segan padaku. Tak ada orang yang benar-benar berada di dekatku untuk sekedar mendampingi dan mendengarku seperti sekarang ini. Sampai kau datang dan membuatku tak berkutik."
.
.
Ada kekehan samar begitu penuh kesakitan yang Jimin dengar di balik pundaknya.
'Karena jika kau yang tertembak, aku tidak yakin bisa hidup tanpa kebencian dan dendam pada orang yang telah menghancurkan duniaku..' batin Yoongi.
"A-aku ti-dak mau di-mara-hi pa-pa-mu y-yang ce-re-wet i-itu.." lirih Yoongi dengan suara terbata. Tangannya meremat jas hitam yang digunakan Jimin saat rasa sakit menyebar di sekujur tubuhnya. Namun, ia masih berusaha mengulas sebuah senyuman di wajahnya.
"T-Tidak! Harusnya kau biarkan saja aku yang tertembak. Harusnya—
"Sa-sarang-hae..." sela Yoongi sebelum tubuhnya melemas dan jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Temptation | YOONMIN • END
FanfictionYOONMIN - Dark Romance ______________________________ Ketika takdir mengungkapkan dendam melalui sebuah kisah cinta yang rumit. Potongan puzzel yang begitu berantakan, satu per satu mulai tersusun di dalamnya. Mengungkap kebenaran, mengguncang hati...