Prolog

9.9K 546 80
                                    

"BERSYUKUR DENGAN CARA PALING ROMANTIS DAN EROTIS"

Sebuah novel eroromance oleh nataliafuradantin

🌹❤️🌹

Ina menatap bayangan diri di cermin dengan berdebar. Seorang lelaki berbadan ramping namun kencang menarik turun ritsleting baju terusan batik berwarna pastel. Tangan kekarnya menyusup ke atas bahu, mengelus lembut seraya menepis ujung kain ke samping. Setelah melewati pangkal lengan, gaun itu segera jatuh, sehingga tubuh mungil nan indah terpampang nyata.

Dunia berhenti berputar dan segalanya menjadi berbunga.

Ina memejamkan mata.

Rindu.

Saat hasrat memanggil, ia bergetar menjawab.

Nyanyian tubuhnya meneriakkan panggilan.

Ia ingin menjadi utuh, ingin dipenuhkan.

Lelaki itu melepaskan pakaian Ina yang tersisa. Tangan Ina menelusur tubuhnya sendiri, menjelajahi lekuk-lekuk yang memberi sensasi kuat. Ada segudang rahasia di balik kulit yang hangat dan otot yang kenyal. Seperti alam, menyembunyikan harta karun dalam rimba raya. Demikian pula tubuhnya, menyimpan kenikmatan dan kesakitan yang misterius.

Rindu.

Oh, sangat rindu.

Tangan lelaki itu menangkup tangannya. Ina membawanya menyusur ke bawah. Meraba daerah paling misterius yang berdenyut penuh tenaga. Apa kata yang tepat untuk menyebut misteri itu? Hangat, basah, nikmat?

Ia tidak menginginkan harta itu ada. Mereka ada begitu saja, diberikan secara cuma-cuma.

Sungguh aneh. Sumber kenikmatan itu ternyata sekaligus menjadi tempat dosa dipahat. Ah, iya. Jangan lupakan tiga kata lagi untuk menyebutnya, yaitu tabu, aib, ... dosa!

Mengapa benda itu diciptakan bila untuk membuat aib dan dosa? Apakah Sang Pemilik Semesta begitu iseng ingin mencobai ciptaan-Nya sendiri?

Lelaki itu mengangkat Ina. Pekikan kecil menyertai tubuh mungil yang melayang di udara, kemudian mendarat dan rebah di kasur. Kehangatan dan deru hasrat menyatukan mereka.

Sudahlah! Lupakan segala hal dan nikmati saat ini, In!

Entah memanjat ke surga atau terjun ke neraka, Ina mengosongkan pikiran, membiarkan bara ragawi meraja.

Kedua insan itu saling membelit, berguling, dan merayap menuju puncak. Baru setengah jalan, pintu terbuka lebar. Keduanya terjingkat kaget. Jantung Ina nyaris copot. Serta merta ditariknya selimut untuk menutupi tubuh.

Terlambat. Sosok itu sudah berdiri tegak di pintu dengan mata menatap lurus-lurus ke arah mereka.

"Sial! Kamu lupa mengunci pintu?" bisik lelaki itu.

Ina lemas.

WARNING!

HANYA UNTUK MEREKA YANG CUKUP UMUR

Bila Anda tidak ingin tahu sudut pandang seks selain yang sudah Anda ketahui selama ini,

JANGAN LANJUTKAN MEMBACA.

🌻🌻🌻

Love You StillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang