---18. Tulang Berderik (1)---

2.8K 272 121
                                    

Ina seketika membeku di tempat. Napas Dika dan bibir yang basahnya memberikan aroma yang berbeda. Tidak berbau nikotin, tidak ada rasa yang membuat udara sesak. Manis, itulah kata yang melompat dari benak Ina. Kedekatan itu seketika menggugah sisi asing dari jiwa. Ina tersentak. Detik berikutnya ia sadar telah melakukan hal yang memalukan. Lagi-lagi matanya diliputi bayangan api membara dari neraka.

"Mmmmhhhh!" Ina membebaskan diri dari Dika dengan mendorong dahi lelaki itu sekuat tenaga.

Dika rupanya juga baru tersadar telah kebablasan. Pemuda itu langsung mundur. Wajahnya seketika berubah pias. "Maaf, maaf ...."

Ina tidak sanggup menyahut. Kejadian-kejadian berentetan itu membekukan otak sehingga tidak bisa dipakai untuk berpikir. Hanya satu yang tercetus saat ini, pergi dari sisi Dika secepatnya. Tubuh mungil itu melesat keluar mobil, lalu berlari secepat mungkin. Butir-butir air mata berguguran tanpa sengaja.

"In, In! Tunggu, In!" Dika bergerak cepat mengejar Ina. Sebentar saja kaki yang panjang itu berhasil menyusul. Ditariknya tangan Ina agar perempuan itu berhenti.

Ina berbalik dengan wajah basah oleh air mata. Melihat raut terluka yang menyedihkan itu, pegangan Dika mengendur.

"Aku salah, In. Aku minta maaf."

Tidak ada kata maaf yang bisa diucapkan Ina. Siapa yang bisa memaafkan secepat itu bila mendapat serbuan seksual? Ina melengos ke jalan, lalu melambai pada taksi yang lewat. Kendaraan itu pun berhenti di depan mereka.

"In, aku antar pulang. Jangan pergi sendiri," pinta Dika dengan beban rasa bersalah sebesar gunung.

"Mas aku mau pulang sendiri! Tolong ngerti!" pinta Ina dengan suara serak.

Dika membuka mulut untuk menahan kepergian Ina, tapi melihat kondisi Ina yang terguncang, ia merasa lebih baik bila kali ini mengalah. "Nanti aku telepon, ya. Aku harus pastikan kamu sampai di rumah dengan selamat."

Ina tidak menjawab, langsung masuk ke taksi dan meminta sopir melajukan mobil. Dika berlari ke mobilnya. Ia bergerak cepat untuk membuntuti taksi Ina. Paling tidak ia harus yakin Ina tidak mengalami masalah selama perjalanan. Untunglah, tidak ada kendala berarti hingga taksi itu berhenti di depan ruko Irham. Dika hanya bisa melihat sosok perempuan yang dicintainya turun dari mobil, kemudian bergegas menghilang di balik pintu harmonika.

❦❦❦

Mak Nah membukakan pintu untuk Ina. Jelas saja asisten setia Irham itu keheranan melihat majikannya datang diantar taksi dengan mata bengap dan air mata berlinangan.

"Mbak Ina? Kenapa nangis?"

Ina tidak menjawab, langsung menuju tangga naik. Mak Nah segera mencegah.

"Mbak, mandi dulu! Itu baju ganti dan ember rendaman sudah saya siapkan di kamar mandi. Air panasnya juga ada di termos. Saya tuang ke ember, nggih?"

Ina terpaksa berhenti di kamar mandi dan menunggu Mak Nah menuang air panas ke ember. Kamar mandi di lantai dua memang tidak dilengkapi air panas seperti kamar mandi di lantai tiga. Mungkin untuk penghematan, karena pegawai Irham ikut menggunakannya. Gara-gara menunggu itu ia tidak bisa menghindar dari tatapan menelisik Mak Nah.

"Mas Irham tadi telepon. Katanya sebentar lagi pulang," ujar Mak Nah.

Ina melengos sambil tetap bungkam. Perbuatan itu malah semakin membuat Mak Nah curiga. Dulu Dwita juga kerap pulang sambil mewek di tahun-tahun terakhir sebelum perceraian. Sekarang istri kedua Irham lebih parah. Belum sebulan menikah, Irham sudah membuat Ina banjir air mata. Karena prihatin itulah, begitu Ina sudah menutup pintu kamar mandi, Mak Nak bergegas ke kamar. Diraihnya ponsel yang tergeletak di meja.

"Bu, ini saya, Mak Nah," lapor wanita itu.

❦❦❦

Apakah akan terjadi perang dunia? Tunggu next post

Mau hemat membaca Love You Still sampai tamat, nggak pake nungguin apdetan?

Ada 2 cara buat Sobat yang punya akun Karya Karsa:

1. Pastikan Sobat semua menggunakan voucher senilai Rp. 20.000,- untuk pembelian "PAKET LOVE YOU STILL 30 HARI". KODE VOUCHER: love112023

2. Mau menyimpan Yasmina buat dibaca selamanya? Gunakan "PAKET LOVE YOU STILL SELAMANYA". Sementara nggak ada voucher untuk paket ini, ya, karena udah murah banget.

Pastikan beli koinnya lewat website Karya Karsa, ya, biar dapat harga paling murah.


Love You StillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang