---48. Tidak Terima(2) ---

1.1K 146 83
                                    

Irham masuk ke mobil dengan setengah linglung. Untuk beberapa detik, ia memegang setir tanpa melakukan apa-apa. Matanya menangkap kilau cincin yang melingkar kokoh di jari manis. Kemarahan dan rasa jijiknya tersulut kembali. Pernikahannya sudah hancur. Ia tidak membutuhkan simbol itu lagi! Benda itu ditarik lepas dari jari dengan kasar, lalu dilempar ke sembarang arah. Cincin berharga belasan juta itu membentur kaca jendela, menimbulkan bunyi berdenting, lalu jatuh dan menghilang di lantai mobil. 

Irham menyalakan mesin dan memasukkan persneling. Begitu memegang kemudi, Irham kalap. Ia bahkan tidak mempunyai tujuan. Pokoknya asal jalan saja, pergi sejauh-jauhnya dari rumah. Akhirnya ia melajukan mobil menyusuri jalan arteri dengan kecepatan kacau.

Luka baru telah ditorehkan di atas luka lama yang belum sepenuhnya sembuh. Nyerinya teramat sangat. Di matanya sekarang, masa depan begitu gelap.

Aku salah apa? AKU SALAH APA!

Apa salahnya sebagai suami? Apa kekurangannya sebagai lelaki? Sepenuh hati ia bekerja, tak jarang sampai lembur dan kurang tidur. Tidakkah perempuan- perempuan itu tahu untuk siapa tetesan keringat itu?

Ia sudah berusaha setia. Tapi mengapa justru pengkhianatan yang ia terima? Mengapa justru mendapat istri yang sangat mudah tergiur untuk melanggar norma-norma?

Ternyata bagi perempuan-perempuan itu, setia dan tanggung jawab saja tidak cukup. Ia juga harus mahir hohohihe. Dwita tergiur teman sekantor. Walau sakit, ia akhirnya memaklumi. Mungkin Dwita memang lebih cocok dengan pria itu. Kemungkinan pula ia tidak jeli, tidak melihat bakat menyeleweng Dwita saat mereka masih pacaran.

Tapi Ina? Perempuan kecil itu telah ia kenal sejak hari pertama menghirup udara dunia. Ia tahu benar perkembangannya dari kanak-kanak hingga dewasa. Ia pikir gadis kecil yang menggantungkan hidup padanya itu tidak akan berani melangkah keluar batas. Nyatanya justru perbuatan Ina lebih parah dari Dwita. Baru seumur jagung pernikahan mereka, Ina lari ke pelukan lelaki lain. Dan dengarlah alasannya. Pelanggaran segawat itu hanya karena ia tidak mahir di ranjang! Jadi, ia harus mengikuti video dan buku cabul itu juga?

Tuntutan gila!

Tidak, ia bukan orang seperti itu. Bukan tipenya untuk mencoba-coba hal yang tidak senonoh. Seks seperti itu hanya cocok untuk kaum dunia hitam. Jujur, Irham jijik pada berbagai alternatif berhubungan badan. Baginya, semua itu binal adanya, tabu.

Kata orang bijak, laki-laki baik untuk perempuan baik. Mengapa hukum itu tidak berlaku baginya? Ia dua kali mendapat perempuan tidak baik. Apakah itu berarti ia harus mengakui bahwa dirinya bukan lelaki baik? Oh, segenap jiwa Irham memberontak tidak terima!

Irham mendengkus kasar. Kakinya menginjak gas hingga mobil melesat melampaui batas kecepatan aman. Pajero hitam itu bergerak zig zag menyalip kendaraan di depannya tanpa ampun.

Sebuah pickup berjalan tenang di depan Irham. Sepertinya mereka orang yang pindah rumah karena muatannya kebanyakan perabot rumah tangga. Irham tidak sabar. Ia lepas kendali. Ego menguasai diri hingga ia menepis peringatan hati kecil untuk mengurangi kecepatan. Ia nekat menginjak gas untuk menyalip pickup itu.

Begitu moncong mobilnya muncul di sisi mobil itu, mereka memasuki tikungan. Ternyata di depan pickup itu ada dua mobil lagi. Seharusnya ia surut demi keselamatannya. Namun, otak korsleting tidak mau menekan ego. Irham memilih menginjak gas lebih dalam. Pajero hitam itu menukik melibas tikungan. Belum sempat lolos dari mobil terdepan, mata Irham seketika melebar. Dari arah berlawanan datang mobil lain yang tidak terlihat saat memasuki tikungan.

Irham menginjak gas dalam-dalam, berusaha mencapai celah kecil di antara mobil terdepan dengan kendaraan dari arah berlawanan. Klakson dari kendaraan lain menyalak nyaring. Irham tahu ia salah, namun tak ada waktu untuk mundur. Bila harus mati, ia rela mati di sini.

☆---Bersambung---☆

Komen please ....

Yuks, mampir ke BESTORY. Cerita ini udah tamat di sana.

 Cerita ini udah tamat di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love You StillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang