3

4.3K 616 15
                                    

"tuan sebaiknya kau pulang saja ini bahkan sudah jam 9 malam jimin juga tampaknya masih akan sangat lama lagi pula kau belum makan kau pasti sangat lapar" ujar miray.

"bukan mencoba bersikap tak sopan, kau mungkin tak akan suka makan makanan kami" sambung nya.

iya jadi tak lama setelah jonghyuk menelpon Jimin ia datang dan dengan dijelaskan apa yang terjadi oleh sang suami, alias jonghyuk ia mengerti situasinya.

"kau berusaha mengusir ku ?" tanya jeno

"tidak tuan hanya saja kami tak enak jika harus terus-menerus membiarkan mu menunggu jimin, gadis itu pasti akan sangat pulang larut malam" jelas miray dan jeno hanya diam.

ia bahkan tak perduli mau berapa lama lagi ia akan menunggu, ia hanya ingin membawa pergi gadis yang bernama jimin.

gadis yang ia temui pagi tadi, jujur saja dari awal jeno melihat gadis itu mengatainya karna kesal ia langsung tertarik untuk memiliki nya.

jeno pikir jimin itu sangat berbeda.

jonghyuk, miray serta sohee mereka benar-benar tak tau lagi harus melakukan cara apa agar si tuan muda didepannya ini pergi dari sana.

lama terjadi keheningan sampai akhirnya jonghyuk angkat suara "bagaimana jika kau memberikan aku waktu seminggu untuk mel-"

jeno terkekeh sinis "kau bahkan sudah mendapatkan waktu tiga tahun untuk melunasinya, namun apa ? kau hanya mampu membayar dari setengah bunga nya saja, kau lupa kau berjanji akan melunasi semuanya dalam kurun waktu satu tahun, namun hasilnya nihil bahkan ini sudah tiga tahun, jika pun kau ingin membayarnya maka langsung lunas" tekan jeno.

tepat sasaran jonghyuk skakmat.

miray dan sohee pun hanya bisa pasrah, sepertinya mereka memang harus merelakan jimin ikut dengan jeno.

tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan jimin yang masih menggunakan seragam sekolahnya tak lupa dengan kresek yang ia pegang, disana ada beberapa cake yang diberikan oleh hyewon untuknya.

"aku pulang eeh ?" jimin menjadi canggung saat mereka semua menatapnya.

dan bukankah ia orang yang ia ajak berdebat pagi tadi, astaga jangan bilang jika lelaki yang sedang duduk bersama keluarganya saat ini tengah menyuruh orang tua nya untuk memarahinya dirinya atas tindakan yang ia lakukan pagi.

toh tindakannya tidak salah juga, ia kan hanya menyuruh orang itu berhati-hati dalam mengendarai mobil.

"tumben sekali kau pulang cepat?" tanya jonghyuk.

"tapi jika aku pulang jam segini kau akan marah, katamu ini terlalu larut ayah" ujarnya dan jeno tersenyum samar

"jimin silahkan duduk" ujar jeno

astaga.

dengan ragu ia mendudukkan dirinya disebelah jeno, karna hanya disamping jeno ada tempat yang kosong.

"ikut dengan ku !"

"maksud mu apa ?" tanya jimin pada jeno.

"jelaskan dengan sangat terperinci tuan jonghyuk" suruh jeno

"tapi tuan sa-"

"jelaskan ku bilang" nada suara serta tatapan milik jeno kini lebih mengintimidasi membuat jonghyuk mau tak mau menjelaskan semua kepada jimin.

jimin masih terdiam mencerna semua ucapan yang ayahnya katakan, ayahnya benar-benar sangat kejam.

jika biasa ia menurut namun kali ini tak apalah ia memberontak sedikit masa bodoh dengan hukuman yang akan ayahnya berikan.

Tied By Destiny [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang