19

2.7K 383 11
                                    

Keesokan harinya Karina terbangun lebih dulu dari pada jeno, ia berniat untuk langsung mandi namun sebelum itu ia menatap ke arah jeno yang memang sedang memeluknya saat ini.

entah dorongan dari mana ia menyibak poni jeno dan mengusap wajah lelaki itu, karina pikir jeno lebih tampan saat tidur.

puas dengan itu, maksudnya memandangi wajah jeno. ia segera beranjak dari sana dan langsung berjalan ke kamar mandi.

setelah lebih dari lima belas menit akhirnya karina selesai dengan urusan mandinya, ia lalu turun ke bawah berniat membuat kan sarapan, meski ia tau sudah ada para maid.

•TBD•

Saat hendak berjalan ke dapur karina bertemu dengan yeri yang sudah rapi, mungkin akan pergi bertemu dengan temannya.

"karina, kenapa turun kebawah ada perlu sesuatu ? kenapa tak meminta maid untuk membawakan saja lalu apa kau sudah merasa baikan ?" tanya yeri.

karina tersenyum lalu mengangguk "karina sudah merasa lebih baik dari semalam bunda" jawabnya, yeri mengangguk.

"kalau begitu bunda duluan ya, kalau ada apa-apa panggil saja maid ok" ujar yeri lalu berlalu pergi dari sana.

sedangkan di dapur para maid kaget karna melihat kedatangan gadis itu.

"nyonya, sedang apa disini apakah perlu sesuatu ?" tanya salah satu dari mereka, karina menggeleng.

"boleh aku membantu kalian memasak Bibi ?" tanyanya, mereka semua menggeleng.

"kenapa ?" ia bertanya dengan nada lesu.

"tuan jeno akan marah jika tau"

Karina menggeleng "tenang saja, jeno sedang tidur jadi dia tidak akan tau boleh ya Bibi ?" karina memelas membuat mereka menjadi kasihan dan mau tak mau mereka memperbolehkan karina untuk bergabung bersama mereka.

meski sebenarnya mereka sedang was-was, takut-takut jika jeno tau.

"kalian akan memasak apa ?" karina bertanya, kini ia tengah memotong wortel.

"kami akan membuat sup nyonya"

karina mengangguk.

"kalian panggil aku Karina saja, aku masih muda untuk dipanggil dengan sebutan nyonya"

"tapi kam-"

karina langsung memotong ucapan mereka "tidak ada tapi-tapian bibi, santai saja" ujarnya.

sedangkan disisi lain jeno baru saja bangun dari tidurnya, ia mengerjapkan mata berkali-kali sebelum akhirnya ia menyadari bahwa Karina sudah tak berada disisinya dengan segera ia menyingkap selimut dan langsung berjalan menuju kamar mandi untuk mengecek karina sekaligus ingin mencuci wajahnya.

tapi nihil ia tak menemukan keberadaan gadis itu, jeno langsung diselimuti rasa khawatir dengan cepat ia turun kebawah, barangkali gadis itu memang sedang ada disana.

di ruang tamu tak ada, ditaman bahkan di teras juga tak ada jadi dimana ?

dapur ? jeno yakin tak mungkin.

baru saja ingin kembali masuk jeno langsung dihampiri oleh bona "tuan sedang mencari nyonya karina ?" ia bertanya.

jeno mengangguk dan bona tersenyum kikuk, ia takut tuan nya ini akan marah jika mengetahui dimana karin saat ini, pasalnya jeno sudah mengingatkan bona untuk tak membiarkan karina berada diarea dapur, menurut jeno itu akan membahayakan gadisnya.

Tied By Destiny [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang