5

4.3K 546 11
                                        

Pagi ini karina terbangun dengan perasaan yang tak karuan dan ketakutan, bagaimana tidak? Saat ia bangun jeno masih terlelap dengan damai sambil memeluk erat tubuh mungilnya.

"Kya!!! Kamu kenapa ada disini!" Bentaknya membuat jeno bangun dan menatap nya kebingungan. "Ini kamar yang ada di rumah ku, terserah padaku aku ingin tidur dimana" Ujar nya lalu bangun dan hendak pergi namun sebelum itu ia mengingatkan pada karina bahwa ia akan kembali bersekolah, secepat itu ya ? jelaskan apa saja yang tak bisa dilakukan dengan cepat oleh uang ?

"Bangun dan mandi lah aku akan mengantarmu sekolah hari ini" Ujar nya sambil menggendong karina masuk kedalam kamar mandi.

"kau apa-apaan !! Lepaskan aku, aku bisa sendiri" karina berontak. jeno hanya diam, tapi tetap melanjutkan jalannya menuju kamar mandi.

jeno pun langsung mendudukkan Karina diatas wastafel lalu mengisi bathub dengan air hangat tak lupa ia juga menuangkan sabun yang memiliki aroma lavender, tentu saja sabun itu sudah ia siapkan khusus untuk karina setelah semua nya selesai jeno pun kembali menggendong Karina menuju bathub, tidak jeno tak boleh memandikan nya.

jeno langsung menurunkan gadis itu saat sudah berada didepan bathub "Mandi lah dengan rileks jangan takut terlambat karna aku yang akan mengantarkan mu" ujar nya lalu mengecup pucuk kepala Karina dan pergi dari sana, tak lupa ia juga menutup pintu kamar mandi.

Selepas kepergian jeno, karina pun menghela nafas lega, ia kira tadi asetnya akan dilihat oleh jeno.
Ternyata masih aman ia pun segera membuka seluruh pakaian dan masuk berendam ke bathub seperti apa yang diperintahkan oleh jeno tadi. takut-takut jika ia tak kunjung menuruti perintah lelaki itu, akan dihukum.

mengingat kembali wajah seriusnya jeno saat memperlihatkan pisau serta mengingat ucapannya yang tak main-main semalam.

Ia mandi dengan rileks tanpa takut akan terlambat untuk pergi ke sekolah sesuai dengan perkataan jeno, sebenarnya ia sangat malas harus pindah karena ia termasuk orang yang malas beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

karina bukan memikirkan bagaimana nanti ia berkomunikasi dengan sebaya nya ia saat disekolah ia hanya takut menjadi sasaran empuk untuk menjadi bahan bullyan lagi.

Setelah merasa cukup dengan kegiatan mandi nya ia pun segera memakai kimono yang ada disamping bathub nya dan berjalan keluar saat ia membuka pintu kamar mandi ia melihat jeno yang tengah menyiapkan baju yang dapat Karina tebak itu adalah seragam sekolah miliknya.

Eyy ternyata benar.

"Sudah selesai? Ini pakai lah seragam mu!" Ujar nya sambil menyerahkan seragam itu pada karina.

•TBD•

Saat ini karina tengah sarapan bersama jeno berdua tentu, namun kali ini ia makan sambil disuapi oleh jeno, suasana disana sangat hening sejujurnya karina kurang suka suasana ini tapi karena ia juga sedang tak ingin bicara jadi ia biarkan saja.

Ditengah-tengah mereka sarapan seorang pelayan datang membawa secangkir teh "Tuan ini teh nya" ujar sang pelayan, jeno mengangguk.

lalu setelah nya jeno mengusir pelayan itu.

"Pergi" ujar Jeno, pelayan yang mengerti dengan maksud ucapan yang dilontarkan jeno dengan intonasi tegas jangan lupakan penekanan perkataan nya, membuatnya langsung berlalu pergi dari sana.

"Ayo berangkat!" ajaknya sambil membersihkan mulut karina dengan tisu dan memberikan minum kepadanya lalu merangkul Karina untuk pergi menuju keluar dari rumah nya.

•TBD•


"saya harap anda dapat memberikan kenyamanan terhadap gadis saya selama ia bersekolah disini!" Ujar jeno kepada seorang wanita yang berprofesi sebagai guru disekolah baru nya karina.

"Baik tuan saya akan membuat nyonya lee merasa nyaman bersekolah disini" ujar nya sambil tersenyum. Tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun
jeno meninggal kan guru tadi dan berjalan menuju kelas karina.

ia memasuki kelas gadis itu tanpa permisi membuat perhatian seisi kelas menatap intens jeno yang kini berada di bangku Karina "Jangan berbicara pada lelaki mana pun ! pulang sekolah nanti aku akan menjemputmu!"

"Seperti biasa jangan membantah jangan menolak" setelah mengatakan itu jeno mencium pucuk kepala karina dan melenggang pergi dari sana.

Sehabis kepergian jeno seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai guru tadi pun masuk "Karina, maju dan perkenalkan diri kamu" ujar nya dengan nada yang lemah lembut.

Karina pun maju dengan langkah anggun nya ia sempat tersenyum sebelum memperkenalkan diri, tapi tiba-tiba "Nyonya, tuan muda jeno melarang anda untuk tersenyum pada siapa pun selain dia" sial, karina pun terkejut bukan main, pasalnya ia tak tau jika jeno juga menyuruh bawahan nya untuk menjaga dirinya selama disekolah.

Para murid dikelas itu sempat tertegun dengan ucapan sang bodyguard tadi, jeno katanya ? astaga siapa sih yang tidak kenal dengan pemuda itu ? sudah tampan mapan lagi, banyak sekali orang-orang yang ingin menjadi istri atau bahkan menjadi gadis sewaannya, but unfortunately, all are REJECTED. oh kasihan.

sedangkan karina hanya mendengus tak suka bahkan senyum pun ia tak boleh sembarang memberikan nya pada orang
"Baik saya akan memperkenalkan diri" ujar nya sambil tersenyum, sungguh ia tak akan menuruti aturan gila dari jeno.

senyum itu kan hal yang bebas dilakukan siapa saja, bahkan orang sedih saja boleh tersenyum.

"Nama saya ji- ekhem maksud saya lee karina, panggil saja karina"ujar nya.

"Jadi Karina ini adalah orang yang harus kalian hormati karena dia adalah keka..." Ucapan guru tersebut dipotong cepat oleh karina.

ia tau apa yang akan dikatakan perempuan didepan nya ini.

"Permisi maaf menyela omongan ibu tapi saya tak perlu diperlakukan secara berlebihan" ujar nya lalu berjalan menuju bangku nya, tentu saja untuk duduk.

Oh ya Karina duduk bersama seorang gadis yang bernama giselle, menurut Karina giselle ini anak nya ramah terbukti saat ia masuk kelas tadi pun giselle duluan yang mengajaknya untuk duduk bersama, awal nya karina merasa canggung, karna memang ia selama ini ia terbiasa untuk duduk sendiri, namun karna giselle terus-menerus mengajak nya bicara akhirnya ia pun bisa menyesuaikan diri.

"tuan muda jeno itu siapa mu kar?" tanya giselle, membuat karina bingung harus mengatakan apa jadi akhirnya nya ia mau tak mau tetap mengatakan yang sebenarnya "teman, mungkin" jawabnya.

dan giselle hanya tersenyum entahlah ia sendiri juga tengah dibuat ambigu oleh jawaban yang diberikan karina.

"ih kamu tau ? tumben banget hari ini bu yura gak marah-marah kalau ada anak yang ngomong pas kelasnya dia" ujar giselle tak percaya, jujur saja benar-benar suatu hal yang mengejutkan tidak penting memang jika dibahas hanya saja sedikit aneh.

dan Karina, ia hanya mengangguk karna ia sendiri juga tak tau harus bereaksi bagaimana lagi.



ssup guys apa kabar ???

vote + coment + follow
jangan lupa.

maafin kalau ada typo.

Tied By Destiny [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang