10

3.4K 430 24
                                    

cklek

"bunda"

yeri membuka matanya saat mendengar suara jeno yang berjalan menghampiri nya.

sontak saja ia yang tadinya sedang tidur langsung berdiri dan menghampiri putranya.

dia merindukan anaknya, sangat.

"jeno, bunda merindukan mu" ujar yeri sambil memeluk jeno.

jeno terkekeh, memang benar ya bagaimana pun sikap kita, kita akan tetap bersikap semenggemaskan mungkin saat bersama ibu.

lihat saja jeno, padahal lelaki itu memiliki sikap dan sifat yang dingin dan angkuh, namun lihat saat ia bersama dengan sang bunda sikapnya benar-benar berubah.

"kenapa tak mengabari jika ingin datang ? aku bisa menjemput mu bu" tanya jeno.

Yeri terkekeh "hanya ingin memberikan mu kejutan, mungkin ?" jawabnya.

"selalu saja dan dimana ayah bunda ?" tanya jeno.

"ayah akan menyusul nanti malam, ingin ikut dengan bunda menjemput ayah ?" ajak yeri.

jeno mengangguk "tentu saja" ujarnya dengan nada serius.

"ada yang ingin ku katakan" ujar jeno yeri mendongak.

"duduk dulu, sepertinya ini sangat serius" yeri menuntun jeno untuk duduk disofa yang terletak dikamarnya.

"aku akan menikah" ujar jeno

"hah ?!" ujar yeri.

"kenapa mendadak sekali, jeno kau sedang tidak menghamili perempuan kan ?" ujar yeri penuh selidik.

"aku tidak sebrengsek itu" ujar jeno.

"ck, lalu dengan siapa ?" pada akhirnya yeri bertanya juga, meski sempat kaget mendengar pernyataan jeno.

"dengan karina"

"bunda tidak mengenal dia, bisa tunjukkan fotonya pada bunda ?"

"tidak perlu, ayo ikut ke kamar ku" lalu mereka berjalan menuju ke kamar milik jeno, yang tentu saja disana sudah ada karina.

TBD

Yeri lagi-lagi dibuat terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang, seorang gadis cantik tengah tidur dengan pulas dan tangan gadis itu tengah dibalut perban.

"dia karina, calon istri jeno" jelas jeno sedang kan yeri memilih mengabaikan ucapan anak nya lalu berjalan menuju ke ranjang jeno, dimana karina ada disana.

ia memfokuskan pengelihatannya pada lengan karina yang terluka, lalu menatap jeno dengan nyalang.

"kau melakukan tindakan kekerasan padanya kan jeno ?" tanya yeri, ia tentu sudah tau gelagat putra nya ini, dia mirip seperti ayahnya.

"dia membantah ku" jawab jeno.

"kau memang gila, bunda tak percaya kau sangat kasar !" ujar yeri dingin.

lalu tatapan nya beralih pada karina, ia menggoyangkan tubuh gadis itu agar bangun dari tidur nya dan karna karina sangat sensitif pada saat tidur ia langsung terbangun dan pada saat membuka matanya ia terbelalak kaget saat melihat atensi seorang wanita yang tak ia kenali.

"kau sudah bangun ?" tanya yeri, meski kaget karina tetap mengangguk gugup.

"s - sudah" ujarnya, lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk.

Tied By Destiny [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang