"Mommy, ayooo segera pergi" teriak seorang anak laki-laki berumur 13 tahun lee yongsan. anak lelaki itu persis sekali seperti sang ayah, benar-benar duplikat jeno sekali.
tidak terasa bukan, jika hubungan pernikahan mereka bisa selama ini.
mendengar bahwa dirinya sudah ditunggu oleh sang putra Karina terkekeh geli.
"sebentar ya sayang, mommy sedang membantu jena bersiap" ujar karina.
Lee jena, merupakan anak kedua dari Jeno dan Karina, dia baru saja berusia empat tahun.
setelah lima menit akhirnya karina menghampiri sang anak "mommy dan jena sudah siap, sekarang ayo kita pergi" ujar karina lalu membawa anaknya masuk kedalam mobil satu persatu.
ia lantas menyuruh sang supir untuk segera mengantarkan nya ke kantor sang suami mereka bertiga berencana berniat memberikan jeno kejutan.
singkat cerita Karina, yongsan dan jena telah sampai dikantor jeno saat masuk mereka disambut ramah olah para pegawai yang ada disana.
"mommy, nena mawu jayan cendili" ujar jena pada karina, Karina menggeleng cepat.
( mommt, jena mau jalan sendiri )
"jena digendong sama mommy saja ya ? disini luas sekali bagaimana kalau nanti jena hilang ? jeno mau melihat mom, abang dan daddy sedih hmm ?" ujar karina bertanya, jena sontak menggeleng.
"nda mawu mom, ndong aja" ujarnya, Karina terkekeh gemas begitu pula dengan Yongsan.
( nda mau mom, gendong saja )
mereka kemudian memasuki lift menuju ke ruangannya jeno, karina tersenyum memikirkan bagaimana nanti reaksi suaminya itu ketika melihat kedatangan mereka yang tiba-tiba.
ting
mereka pun keluar dari lift dan segera berjalan memasuki ruangan jeno, namun belum sampai mereka masuk, suara dari ningning sekretaris baru jeno.
"ibu, selamat siang. sebelumnya maaf kalau ini terkesan lancang ibu mau bertemu bapak didalam ya ?" tanya nya, Karina mengangguk.
tampak sekali raut wajah gelisah dari ningning yang membuat karina seketika paham jika situasi sedang tidak baik.
"ningning kenapa, ada masalah kah ?" ningning mengangguk "bapak lagi marah-marah didalam bu, tapi saya sendiri kurang tau karena apa" jelas ningning.
"didalam bapak sendiri atau sedang bersama orang lain, ning ?"
"bapak sendiri bu" ujarnya, Karina mengangguk "kalau begitu kami masuk dulu ya ning, selamat siang" ujar karina.
ceklek
pintu terbuka dan memang benar menampilkan jeno dengan ekspresi wajah yang kesal sembari menelpon ngomong-ngomong saat ini posisinya sedang membelakangi karina dan anak-anaknya, ada apa sebenarnya dengan lelaki ini ? Karina bertanya-tanya dalam hati.
"saya tidak mau tau jam tujuh malam tempat itu harus sudah siap, jangan memberikan banyak alasan, kerjakan apa yang saya suruh sebelum saya benar-benar menutup usaha kalian" tekan jeno.
karina lantas menaruh jeno diatas sofa lalu menghampiri jeno dan langsung memeluknya dari belakang, biasanya jeno akan tenang setelah mendapat pelukan karina.
jeno lantas berbalik dan mematikan sambungan teleponnya ketika merasakan tubuh dipeluk oleh seseorang dari aroma tubuhnya saja jeno sudah dapat menebak siapa yang saat ini sedang memeluknya.
"kenapa marah-marah hmm ?" tanya Karina.
jeno lalu memeluk karina erat, seolah-olah mengabaikan eksistensi yongsan dan jena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tied By Destiny [ END ]
Romans"tapi aku tak tau apa-apa tentang ini semua tuan" "kau pikir aku peduli ? tidak" Ini bukan mau nya hidup dalam kungkungan lelaki berwajah malaikat tapi berhati iblis. Dia bahkan tak tau apa yang membuat nya bisa berada dalam pengawasan Lelaki itu. D...