"tapi aku tak tau apa-apa tentang ini semua tuan"
"kau pikir aku peduli ? tidak"
Ini bukan mau nya hidup dalam kungkungan lelaki berwajah malaikat tapi berhati iblis.
Dia bahkan tak tau apa yang membuat nya bisa berada dalam pengawasan Lelaki itu.
D...
Dibulan ketiga kehamilannya ini karina merasa takut melihat jeno, lelaki itu bahkan susah seperti penguntit.
bahkan saat ia berjalan-jalan dengan ibu mertua, karina sangat senang jika dia diperhatikan oleh semua orang, namun perhatian yang jeno berikan ini benar-benar sudah diluar batas normal.
"sayang, aku sangat merindukanmu" ujar jeno lalu memeluk karina dengan erat karina lantas membalas pelukan itu.
"hihi, bagaimana dengan perkerjaan di kantor" tanya karina
jeno tersenyum lalu melepas pelukannya mereka dan mencium karina, tidak lupa dengan perut buncit gadis itu.
"aku selalu memikirkan keadaan mu dirumah, kau sendiri bagaimana hmm baik-baik saja kan ?" tanya jeno.
"aku baik, tapi sepertinya si bayi sedang merindukan papa nya, kamu tidak tau ya ? seharian ini aku terus saja merasa kesal dan ingin bertemu dengan mu, tapi kau selalu saja melarang aku untuk pergi keluar sendirian padahal kan aku ingin menemui mu, menyebalkan" ujar karina.
jeno terkekeh "lihat karina sangat manja sekali, ayo segera bersiap kita makan malam bersama dibawah" ujar jeno.
lelaki itu memang tidak pernah absen untuk makan malam bersama karina, meskipun terkadang ia sudah makan jika ada pertemuan dengan kolega bisnisnya.
namun lelaki itu tetap akan makan kembali dirumah bersama karina.
sampai didapur karina lantas menyuruh jeno duduk dan dia yany menyiapkan makan untuk jeno, mengambil kan nasi dan lauk pauk untuk nya.
melihat karina yang sedari tadi terus tersenyum sejak kedatangan nya, membuat jeno ikut tersenyum wanita itu benar-benar cantik ketika bahagia seperti ini.
"selamat makan sayang" ujar karina lalu mereka berdua melahap makanan dengan tenang dan nyaman, tidak ada suara apa-apa selain denting sendok dan garpu, sebab jeno melarang berbicara pada saat makan.
setelah selesai jeno lantas menyuruh salah satu pelayan yang memang dia perkejakan untuk mengurusi kebutuhan dapur untuk mencuci piring.
sedangkan dia dan Karina berjalan keluar pintu untuk membuka nya, sebab bell telah berbunyi menandakan seseorang mengetuk pintu, jeno melihat dari layar interkom jika yang datang adalah yeri dan taeyong.
"bunda, selamat malam" ujarnya karina.
"selamat malam sayang, kenapa masih disini dan tidak istirahat saja dikamar sih ? bunda jadi khawatir melihat mu" ujar yeri lalu menuntun karina untuk duduj di sofa.
"kami baru saja habis makan malam, kalian datang kesini mau menginap ya ?"
yeri menggeleng "seperti yang ayah dan bunda katakan beberapa bulan yang lalu, kami akan mengadakan acara syukuran atas kehamilan mu saat ini, tenang saja kami sudah mengurus semuanya kalian hanya tinggal datang saja" ujar yeri.
mendengar itu karina sontak merasa tak enak hati, sebab terlalu banyak merepotkan nya.
"huhu bunda bukan kah karina sangat merepotkan kalian dengan ini semua, ayah bunda maafkan karina ya ?" ujarnya.
mereka sontak terkekeh "santai saja karina ini memang keinginan kami, kami tidak sabar menunjuk pada dunia bahwa kami akan segera memiliki anggota baru dari keluarga kita" ujar taeyong.
"huh, karina kamu tau ? bunda sangat terharu sekali rasanya setelah sekian lama dan dengan banyak sekaligus cobaan serta masalah dalam hubungan kalian, akhirnya kalian akan menjadi orang tua, astaga sekarang rasanya baru kemarin bunda yang mengandung jeno lihat dia sekarang bahkan akan menjadi seorang ayah, waktu terasa begitu cepat sekali" ujar yeri tanpa ia sadari air matanya menetes membuat semua orang yang ada disana juga terharu.
"bunda jangan menangis, jeno kan tetap putra kecil bunda" ujar jeno.
"kemarilah" ujarnya lalu ia memeluk jeno dengan erat, karina dan taeyong yang melihat itu pun tersenyum bahagia.
memang tidak ada yang bisa memisahkan kasih sayang dan ikatan antara ibu dan anak, begitu juga dengan ayah.
dalam hati karina merasa sangat bersyukur telah dipertemukan dan disatukan dengan keluarga ini, walau berawal dari hal yang tak terduga sama sekali.
karina senang, sangat senang.
"aku merasa sangat beruntung mengenal kalian, Tuhan terimakasih telah menghadirkan keluarga mereka untuk ku, ada bunda yeri dan ayah taeyong yang menyayangi ku layaknya aku adalah anak kandung mereka dan jeno yang mencintai ku"
•TBD•
banyak sekali karina menerima ucapan selamat pada semua sosial medianya, tak lupa dengan para tamu yang berdatangan malam ini mereka semua bersikap sangat baik dan memberikan doa.
acara kali ini lebih meriah rasanya, dibandingkan dengan acara pernikahan mereka dulu.
"jeno terimakasih ya, untuk semua nya"
"sama-sama sayang, dan terimakasih juga sudah mau menjadikan ku menjadi seorang calon ayah, aku benar-benar beruntung bertemu dengan mu, semoga kita selalu seperti ini sampai selamanya, aku mencintaimu dan bayi kita"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
maaf kalau ada typo vote dan komentar jangan lupa yaww.