10. Kesalahpahaman

8.1K 411 5
                                        

Keheningan terjadi di sepanjang jalan. Ya, setelah Arthur berusaha keras untuk mengejar Aubree, akhirnya ia mendapatkannya. Meski sedikit sulit, akhirnya Arthur berhasil membawa Aubree untuk pulang bersama.

Sejak tadi, Aubree hanya diam dan terus menatap keluar jendela. Arthur yang tidak tahan akhirnya memulai pembicaraan.

"Bree, tidak bisakah kau menjelaskan apa maksud dari ucapan mu itu?" Aubree tetap diam.

"Bree, aku benar-benar tidak mengerti ucapan mu. Aku bersumpah bahwa hingga saat ini pun aku tak pernah berhubungan dengan wanita lain, apalagi pada saat kita masih bersama. Itu bener-bener mustahil!"

"Heh, lantas bisakah kau jelaskan tentang Arsen? Bukankah dia anak dari perempuan yang datang ke apartemen mu saat itu?"

"Tunggu, apa? Siapa!? Demi Tuhan, tidak ada hal seperti itu!" Jelas Arthur meyakinkan.

"Dan untuk Arsen, dia... dia adalah anak angkat ku," sambung Arthur lagi.

"Apa? Arsen anak angkat mu!?" Aubree sungguh terkejut.

"Ya, aku bersumpah! Hanya saja, aku tak mau mengungkit hal ini. Namun, untuk menghilangkan kesalahpahaman mu memang sepertinya aku harus menceritakannya," jelas Arthur. Sementara Aubree justru termenung dan memikirkan sesuatu.

"Jadi sekarang, bisa kau jelaskan tentang wanita yang kau maksud itu?"

"Hari itu ... "

Flashback on

Aubree dengan sangat terburu-buru menuju ke apartemen Arthur. Apa yang terjadi saat ini benar-benar sangat mendesak. Karena ia terlalu terburu-buru, akhirnya ia tanpa sadar menabrak sosok perempuan yang baru saja ia lewati di koridor.

"Awwhh ..." Rintih orang tersebut.

"Maaf, saya sedang terburu-buru. Apakah ada yang sakit?"

"Ya. Tidak ada yang sakit, hanya saja saya sedang hamil. Bersyukur sepertinya bayinya baik-baik saja."

"Anda sedang hamil?"

"Iya." Jawab wanita itu dengan senyum senang.

Aubree sempat termenung sebentar, sebelum akhirnya kembali pada kesadarannya kala perempuan itu kembali mengucapkan kalimat lain.

"Baiklah, kalau begitu saya duluan. Saya harus ketempat ayahnya untuk memberitahukan kabar gembira ini." Wanita itu kemudian berlalu, meninggalkan Aubree dengan segala pemikirannya.

Entah mengapa, Aubree seakan terpaku mendengar kata hamil. Hanya dengan satu kata itu berbagai macam pikiran muncul di kepalanya. Hingga sesaat kemudian, ia sadar bahwa ia harus bergegas menuju ke tempat Arthur.

Beberapa langkah lagi ia akan tiba di sana. Namun, sesuatu yang terlihat dari kejauhan itu membuatnya memberhentikan langkah secara tiba-tiba.

Disana...

Disana wanita itu berada. Wanita yang mengatakan akan pergi menemui ayah dari anaknya sekarang berada di depan apartemen Arthur.

NYUT!! Sesuatu di relung hati Aubree terasa sakit.

Sepertinya ia tidak pernah merasakan hal semacam ini sebelumnya. Ini adalah sesuatu yang paling menyakitkan yang pernah ia rasakan. Membuat genangan air bening yang berada di ujung pelupuk matanya mengalir begitu saja, saat melihat sosok yang membuka pintu apartemen itu benar-benar adalah Arthur.

Sekarang, tak ada sesuatu yang bisa dielakkan lagi. Aubree tidak dapat menyangkal fakta ini. Karena saat ini, wajah Arthur benar-benar dapat terlihat jelas olehnya. Hingga kemudian kedatangan wanita itu, disambut oleh Arthur yang mempersilahkannya untuk masuk ke dalam apartemen tersebut.

Air mata Aubree mengalir semakin deras. Ia berlari, untuk segera keluar dari Apartemen ini. Bahkan belum genap seminggu Aubree memutuskan hubungannya dengan Arthur.

Namun, siapa sangka bahwa Arthur yang mengatakan sangat berat melepaskan hubungan mereka, justru sudah memiliki wanita lain yang bahkan tengah mengandung anaknya.

Flashback off

"Bree, aku bisa jelaskan. Itu adalah–"

"Ar, bisakah kau mengantar ku pulang saja? Aku benar-benar sangat lelah sekarang." Aubree memotong kalimat yang keluar dari mulut Arthur.

Bukannya ia tak ingin mendengar penjelasan dari Arthur secara langsung, hanya saja ia membutuhkan waktu. Setidaknya sebentar saja, sebelum mendengar semua penjelasan itu.

Entah mengapa, waktu singkat yang Aubree habiskan bersama Arthur siang ini sungguh terasa sangat melelahkan.

Sepertinya, karena berbagai emosi dalam diri Aubree yang sulit ditahan membuatnya kelelahan. Mulai dari kerinduannya akan sosok Arthur, amarahnya ketika kembali mengingat kejadian itu, hingga kesedihan akan apa yang terjadi di masa lalu.

Namun sepertinya, hal ini dapat menjadi kesalahpahaman semata jika sudah mendengar penjelasan dari Arthur. Ya, semoga.

Melihat Aubree yang tampak lemas dan kelelahan, Arthur pun tak mendesak untuk menjelaskan tentang apa yang ingin dia katakan. Bahkan saat ini saja, wajah Aubree terlihat sangat pucat.

Arthur semakin yakin bahwa banyak hal yang terjadi dimasa lalu yang tidak ia ketahui. Padahal Arthur sudah berusaha keras mencari tahu segala sesuatu yang membuat ia tak dapat menemukan Aubree, namun sepertinya Arthur masih sangat tertinggal.
   

☃️☃️☃️

TBC

Halo!
Aku update lagi nih.

Gimana? Satu persatu permasalahannya mulai terkuak kan?

Jangan lupa Vote dan Comment ya teman 😉

Follow aku juga yuk🤗

Thanks for reading❤️

See you on next Chapter 💋

Daddy's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang