"Ada apa hingga papa ingin berbicara dengan ku secara terpisah?" Tanya Arthur setelah Aubree meninggalkan ruang makan.
"Tidakkah menurutmu ada sesuatu lain yang harus kau jelaskan padaku?"
"Jika papa membahas soal persidangan enam tahun lalu, ya ... Aku tau aku salah pa. Dan untuk memutuskan hal itu, aku juga sudah memikirkannya dengan matang, bukannya tanpa pertimbangan!"
"Maka katakan, apa alasan mu?" Tuntut Andrew.
"Aubree... Bree adalah alasan mengapa dengan berat hati aku harus mengambil keputusan itu."
"Hah, sekarang kau mencoba menyalahkan putri ku? Jangan katakan bahwa kau berpikir akan mudah untuk dapat bersama Aubree ketika kalian tak lagi berada dalam satu keluarga?!"
"Ya pa! Itu adalah alasan ku ... Kau tak mungkin menyetujui hubungan kami yang seperti itu jika aku masih berstatus sebagai anakmu, 'kan?"
"Siapa yang mengatakan aku akan menentang hal itu, hah? Sejak awal semua itu hanyalah asumsi mu dan kau sendiri yang mencoba mencari celah untuk membenarkan tindakan mu! Justru, akan lebih mustahil bagi mu dan Aubree untuk bersama disaat kalian berdua berada pada dua keluarga yang saling bermusuhan."
"Jadi, seandainya saat itu kami memberitahu... Kau tak akan menentang hubungan kami? Aku pikir pilihanku saat itu adalah satu-satunya cara."
"Hey bocah, apa kau tak berpikir bahwa aku seharusnya cukup senang karena menyerahkan putri ku pada orang yang benar-benar ku percayai? Apa menurutmu ada laki-laki lain yang lebih pantas untuk bersama dengan Aubree? Aku tidak membesarkan mu untuk menjadi bocah bodoh dengan pemikiran dangkal seperti ini, Ar ..."
"Lalu siang tadi, mengapa kau memukulku?"
"Brengsek, kau bertanya tentang itu? Tentu saja kau sangat pantas menerimanya! Kau membuat putri ku mengandung anak mu, namun disaat bersamaan kau membuatnya kehilangan mu dan meninggalkannya seorang diri dan merawat anak-anaknya selama bertahun-tahun!"
"Kau tau tentang kehidupan Aubree selama ini?"
"Sial, apa kau juga berpikir aku adalah orang tua yang kejam? Yang dengan tega mengusir putrinya dan menelantarkannya dalam keadaan mengandung?"
"Hah ... Hahahaha ... Ya, beginilah seharusnya papa kami. Sejak awal aku sangat tak yakin kau akan melepaskan Aubree untuk pergi begitu saja."
"Jelas aku marah saat itu, putri ku mengandung dan bahkan tak mau mengatakan bajingan mana yang melakukannya. Itu sangat mengecewakan ku, karena kalian semua paling tau pasti bagaimana aku sangat membenci adanya anak di luar nikah."
"Bukankah itu karena paman yang waktu itu?"
"Ya ... Aku bahkan baru mengetahuinya saat itu. Saat dia datang dan mengatakan bahwa dia adalah putra dari ayahku yang artinya dia adalah kakak ku."
"Kau membencinya?"
"Aku tak tau bagaimana harus mengatakannya, jujur saja perasaan ku saat itu tidak sepenuhnya membenci. Meski hubungan ayahku dan ibunya adalah hubungan di masa lalu, namun aku malah merasakan penghianatan ayah terhadap ibuku. Yang membuatnya jatuh sakit hingga meninggal ..."
"Ah, jadi itu penyebab kematian nenek saat itu ... Lalu dimana paman itu sekarang?"
"Aku memberikannya tempat tinggal dan memberikan cukup biaya untuk hidupnya. untunglah dia bukan seorang yang tamak kekuasaan, jika tidak, mungkin hingga saat ini kami masih akan terus bersaing demi memantapkan kedudukan masing-masing dalam keluarga ini."
"Gibsen tidak mengetahui hal ini?"
"Apa kau berencana mengatakan hal ini pada anggota keluarga Gibsen mu itu?" Tatap sinis Andrew pada Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's [END]
RomansaF O L L O W S E B E L U M M E M B A C A ! ! "Bagaimana sekolahnya?" "Seru mom. Teman-temannya baik," ujar Airel menjawab pertanyaan Aubree. "Iya mom, untuk hari ini belum ada yang mengejek kami seperti biasanya." Aidan menimpali. Aubree tertegun...