"Loh, Bree?"
Suara ini ... Jelas sekali kalau sekarang, Aubree tidak sedang salah mengenali orang.
"Oh, Hay ... " Aubree mencoba bersikap biasa saja untuk menghadapi sosok yang kini berada dihadapannya.
"Aubree 'kan? Kok bisa ada disini? Udah enam ta–,"
"Daddy ... " Rengekan dari seorang anak yang berada digenggaman Arthur memotong ucapannya.
"Iya sayang, yuk Daddy antar kedalam."
Aubree hanya mematung ditempatnya, mencoba menjernihkan pikirannya dan meyakinkan diri bahwa yang terjadi saat ini bukan hanya sekedar mimpi.
"Bree, kamu lagi sibuk gak?" Arthur kembali dan mengagetkan Aubree dari lamunannya.
"Eh iya, enggak kok." Entah ada apa dengan Aubree, seharusnya ia mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk sehingga tidak perlu berlama-lama lagi untuk bersama dengan lelaki dihadapannya.
"Mau cari tempat? Untuk sekedar mengobrol saja." Aubree mengangguk. Tak ada salahnya juga menerima ajakan Arthur, entah kapan lagi mereka akan bertemu nantinya, begitu pikir Aubree.
Hingga akhirnya, Aubree dan Arthur sudah berada di cafe yang letaknya hanya bersebrangan dari TK tempat awal mereka bertemu. Suasananya agak canggung, terlebih tak ada yang mau membuka suara lebih dulu setelah keduanya mengambil tempat duduk."
"Emm ... " Kompak Arthur dan Aubree. Hal itu membuat Arthur terkekeh sementara Aubree hanya tersenyum kikuk.
"Duluan saja," ucap Aubree.
"Tak apa, kau yang duluan saja."
"Aku tak tau harus berkata apa, jadi lebih baik kau yang duluan."
"Baiklah ... Jadi, sejak kapan kau tinggal disini?"
"Enam tahun lalu."
"Pantas saja aku tak pernah bertemu dengan mu lagi setelah enam tahun lalu. Tapi mengapa setiap aku menanyakannya pada Austin, ia tak pernah memberitahuku?"
"Huh, aku sudah pergi dari rumah dan memutuskan hubungan dengan keluargaku."
"Apa? Mengapa!?" Aubree hanya mengangkat bahunya acuh. Tak mau memberitahukan aibnya tentang ia yang mengandung sebelum menikah.
"Baiklah jika kau tidak ingin memberitahuku."
"Yang tadi, anak dari istrimu?" Tanya Aubree penasaran.
"Apa? Oh, ya dia anakku. Tapi, tidak. Aku belum menikah."
"Belum menikah?"
"Iya, setelah kamu memutuskan hubungan denganku aku tak pernah lagi berhubungan dengan perempuan lain." Aubree terdiam, mencoba untuk mencerna setiap perkataan dari Arthur.
"Kalau dia itu–," ucapan Arthur terpotong oleh deringan handphone Aubree.
"Maaf sebentar." Arthur mengangguk. Tak lama kemudian Aubree kembali dengan terburu-buru.
"Maaf, sepertinya aku harus pergi. Ada keperluan mendesak," ujar Aubree tak enak hati.
"Oh begitu, baiklah tidak masalah."
"Kalau begitu aku permisi. Terimakasih untuk traktirannya."
Melihat punggung Aubree yang semakin menjauh, mengingatkan Arthur tentang hubungan mereka beberapa tahun silam. Ya, Aubree dan Arthur dulunya adalah sepasang kekasih. Namun, karena rasa takut Aubree dengan hubungan mereka yang memang dirahasiakan, Aubree pun memilih untuk memutuskan hubungan mereka. Sejujurnya itu adalah hal yang sangat sulit untuk Arthur. Namun ia juga tak ingin memaksa jika itu menjadi pilihan Aubree.
☃️☃️☃️
"Calvin, Carikan aku informasi tentang Aubree Gennady enam tahun belakangan ini!" Titah Arthur.
"Aubree Gennady? Aubree mantan mu itu?" Tanya Calvin terkejut. Arthur tidak menjawab, dan mengangguk sebagai gantinya.
"Bukankah kau mengatakan sudah ingin mengikhlaskan nya?"
"Pagi tadi aku bertemu dengannya."
"Disini? Bagaimana bisa?"
"Karena itulah aku menyuruhmu untuk mencari tahu, bodoh!"
"Akhh, baiklah Tuan Arthur Gibsen. Sepertinya aku harus kembali menunda untuk mencari jodoh disini," Keluh Calvin.
"Berhenti mengeluh jika kau menginginkan Bugatti Divo milikku."
"Apa? Kau serius!?"
"Aku serius jika kau tidak mengerjakannya sekarang juga, aku akan mencari orang lain. Dan jangan harap masih akan ada kesempatan untukmu!"
"Baiklah-baiklah. Saya mengerti tuan. Saya kerjakan sekarang." Calvin tampak terburu-buru. Ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memiliki mobil Bugatti Divo milik bos sekaligus sahabat kecilnya.
☃️☃️☃️
Jangan lupa Vote and komen-!
Terimakasih💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's [END]
RomantikF O L L O W S E B E L U M M E M B A C A ! ! "Bagaimana sekolahnya?" "Seru mom. Teman-temannya baik," ujar Airel menjawab pertanyaan Aubree. "Iya mom, untuk hari ini belum ada yang mengejek kami seperti biasanya." Aidan menimpali. Aubree tertegun...