Canda tawa terdengar, suara langkah kaki kecil berlarian, mengisi kekosongan taman yang selama ini terlihat suram.
Taman terbengkalai yang kini telah menjadi penuh warna dengan beragam permainan di dalamnya. Di bawah terik matahari siang itu, tiga orang anak bersama mommy mereka bermain dengan bahagia.
Sementara Arthur, sang Daddy, sudah berangkat ke kantornya setelah mengambil cuti selama beberapa waktu. Ia kembali di sibukkan dengan aktivitas yang dahulu selalu memenuhi kegiatan sehari-harinya.
"Calvin, bagaimana keadaan kantor selama aku tidak ada?"
"Semuanya berjalan lancar, kecuali..,"
"Kecuali?"
"Nyonya datang kemari, sekitar dua hari yang lalu."
"Mama?"
"Ya Tuan."
"Apa yang dia lakukan?" Tanya Arthur bingung.
"Maaf, tetapi ia menyuruh semua karyawan yang berjaga untuk tidak mengganggunya. Ia memasuki ruangan anda tanpa seorang pun di sampingnya."
"Sial, apa kita terlalu lengah akhir-akhir ini. Bagaimana dengan CCTV?"
"Semua CCTV ruangan sudah di bawah manipulasi nya. Tapi, satu CCTV rahasia yang kita simpan tidak terhubung ke ruang CCTV, sepertinya aman dari kendalinya."
"Tunggu apalagi, segera periksa."
"Baik."
☃️☃️☃️☃️
"Hey, kau sudah mendengar kabar itu?"
"Kabar apa? Waktu ku terlalu berharga untuk memikirkan hal-hal tak penting."
"Karin datang ke markas beberapa hari yang lalu."
"Lalu kenapa? Dia meninggalkan banyak anak-anak disana, sudah seharusnya dia memeriksa mereka."
"Iya, tapi kali ini berbeda."
"Maksud mu?"
"Dia mengambil beberapa anggota untuk di bawa bersamanya."
"Untuk apa?"
"Entahlah, aku juga tidak ada di tempat saat dia ada disana. Tapi dari rumor yang beredar, dia akan melakukan penyerangan."
"Penyerangan? Jaman sekarang? Apa dia tidak takut pada hukum?"
Pria itu terdiam dan mengangkat bahu acuh, tak tau jawaban untuk pertanyaan yang diajukan wanita di hadapannya.
"Marry, kemari!"
"Kenapa bi?"
"Kau tau soal Karin yang datang kemari tempo hari?"
"Yaa, kebetulan saat itu aku ada disini."
"Apa yang dia lakukan?"
"Dia mengambil anggota, terutama ahli strategi dan peretas. Sepertinya dia akan menyerang sistem dalam perusahaannya Gibsen."
"Baiklah, kau boleh pergi."
"Bukankah menurut mu ini aneh Cedric?"
"Apanya yang aneh? Bukankah Karin memang seperti itu, otak liciknya tak perlu di ragukan lagi. Ia punya seribu rencana tak terbaca. Dan bukankah karena hal itu Nyonya tua lebih menyukainya dibandingkan denganmu?"
"Sial! Nyonya tua Bangka itu lebih menyukainya bukan karena ia lebih hebat, itu hanya masalah dirinya yang bukan keturunan Eljey."
"Hahahaha, baiklah baiklah."
"Aha!"
☃️☃️☃️☃️
"Apa yang dia lakukan? Dia tidak mengotak-atik data internal perusahaan, tapi hanya mengambil data pribadi ku?"
"Ini terlalu janggal tuan."
"Yah, aku juga merasakannya. Kita tidak tau, apa sebaiknya kita menunggu dengan tenang atau menyiapkan rencana lain."
Tiba-tiba saja, telepon ruangan itu berbunyi. Ternyata sekretaris Arthur yang menelpon. Pada suasana saat ini, ada urusan apa sekertaris nya itu.
"Ada apa?" Tanya Arthur.
"Maaf tuan, tetapi manager Akman ingin menemui anda. Ada keperluan mendesak katanya."
"Baiklah, biarkan ia masuk."
Setelah Akman yang merupakan salah satu manager di perusahaan Arthur memasuki ruangan, atmosfer di sekitar semakin mencekam. Hal itu dikarenakan wajah Akman yang juga terlihat tidak tenang.
"Ada apa manager Akman?"
"Sepertinya ada perselisihan diantara para pemegang saham."
"Masalah apa?"
"Para faksi yang berada di pihak nyonya Karin menuntut kerugian perusahaan yang terjadi empat tahun lalu. Hal tersebut membuat orang-orang di pihak kita marah karena tuntutan tak masuk akal yang tiba-tiba ini."
"Sial, sepertinya Karin mengambil data pribadi ku untuk tujuan seperti ini."
"Calvin, siapkan rapat untuk para pemegang saham dan investor sekarang juga!"
"Baik."
"Lalu, nyonya Aubree?" Sambung Calvin.
"Tidak, jangan sampai melibatkannya, bahkan hal ini pun tak boleh sampai terdengar olehnya."
"Baiklah."
"Dan manager Akman, mari ikut saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's [END]
RomantizmF O L L O W S E B E L U M M E M B A C A ! ! "Bagaimana sekolahnya?" "Seru mom. Teman-temannya baik," ujar Airel menjawab pertanyaan Aubree. "Iya mom, untuk hari ini belum ada yang mengejek kami seperti biasanya." Aidan menimpali. Aubree tertegun...