"Sebenarnya apa salahku? Mengapa kau seperti ini?" Tanya seorang wanita yang tampak sangat frustasi.
Wanita itu tidak tau apa sebabnya, ia baru menjalin hubungan selama tiga hari dengan pria yang ada di hadapannya saat ini. Namun, lelaki itu malah memutuskan hubungan mereka tanpa ada masalah apapun sebelumnya.
"Mengapa kau bertanya tentang itu? Ketika kau mengemis untuk menjadi kekasihku, bukankah kau sudah tau bahwa kita akan berakhir setelah beberapa hari?" Jawab lelaki yang saat ini akan segera menaiki kendaraan bermotor nya.
"Tapi, bukankah kau mengatakan bahwa hubunganmu dengan ku berbeda dengan wanita wanita lainnya?!! Kau berjanji tidak akan menyakiti hatiku, Aidan!"
"Haha, kau ini lucu sekali. Kalimat itu adalah kalimat yang sama yang aku ucapkan pada semua mantan ku."
Setelah mengucapkan sesuatu yang ingin diucapkannya, Aidan berlalu pergi. Meninggalkan wanita yang entah bagaimana terus saja menangis, padahal ia tau bahwa pria itu adalah seorang bajingan yang tidak pantas ditangisi.
☃️☃️☃️
"Sialan! Memangnya dia pikir siapa dirinya? Beraninya dia menamparku setelah aku berbaik hati membiarkannya menjadi kekasihku selama lima hari ini!"
Aidan, masih seperti sebelum-sebelumnya, memutuskan hubungan dengan wanita tanpa ada permasalahan. Bahkan, untuk menjalin hubungan saja, Aidan tidak perlu harus memiliki perasaan. Cukup dengan sang wanita yang memohon dan mengungkapkan perasaannya, Aidan akan menerima hal itu.
"Haha, aku rasa tamparan itu masih belum cukup sepadan dengan apa yang sudah kau lakukan." Menyadari kalimat ini ditujukan padanya, Aidan mengalihkan pandangan pada seseorang disampingnya itu.
"Kau?" Ucap Aidan menggantung.
"Hai, kembaran Arsen."
Aidan mengingatnya sekarang. Wanita ini adalah orang yang diperkenalkan Arsen sebagai kekasihnya sewaktu mereka di Swiss, Michelle.
☃️☃️☃️
"Aidan, kau ini darimana saja. Mommy dan Daddy sudah menunggumu tau!" Airel kesal sekali pada kembarannya itu, sudah sejam mereka menunggu si putra sulung yang tak kunjung datang.
"Maaf, banyak hal yang harus aku lakukan hari ini."
"Itu siapa?" Tanya Airel kala menyadari Aidan datang bersama seseorang.
"Hai" sapa wanita yang berdiri di balik punggung Aidan, sambil memegang tangannya.
"Michelle?"
Airel tau Michelle telah pindah ke kota ini sejak 5 bulan yang lalu. Airel juga memahami alasannya, hal itu karena tidak ada orang lain yang dekat dengan Michelle selain Arsen, sehingga ketika mendengar Arsen pindah sekolah, Michelle merasa cukup kesepian dan memutuskan untuk menyusulnya.
Saat ini, bukan itu masalahnya. Aidan membawa Michelle ke rumah mereka, dan sambil berpegangan tangan?!!
"Mengapa kalian lama sekali sih. Loh, Michelle?" Arsen yang tidak tahan menunggu kedua kembarannya yang tak kunjung datang ke ruang makan pun segera menyusul mereka ke ruang tamu, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Michelle datang bersama Aidan.
"Hahaha, Arthur, bukankah ini lucu? Arsen meminta Michelle untuk berpura-pura menjadi kekasihnya, namun sekarang Michelle justru menjalin hubungan dengan Aidan." Aubree tidak menyangka hal ini akan terjadi, namun apapun itu ia tidak akan terlalu mengatur ataupun mengekang kehidupan anak-anaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/252073726-288-k528968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's [END]
Любовные романыF O L L O W S E B E L U M M E M B A C A ! ! "Bagaimana sekolahnya?" "Seru mom. Teman-temannya baik," ujar Airel menjawab pertanyaan Aubree. "Iya mom, untuk hari ini belum ada yang mengejek kami seperti biasanya." Aidan menimpali. Aubree tertegun...