15. Kunjungan

5.4K 312 0
                                    

Jangan lupa di vote di tiap part ya.
Aku triple up🎉

Happy reading 💕

____________________

"Ma, papa akan pergi menemui Arthur."

"Papa mau bertemu Arthur? Di rumah atau di kantor?"

"Sepertinya papa harus ke rumahnya, Calvin bilang sudah beberapa hari ini dia tidak datang ke kantor."

"Kalau begitu mama akan bersiap dan ikut. Sudah lama juga mama tidak melihat Arsen."

"Ya, baiklah papa tunggu di bawah."

Pagi ini kedua orangtua Arthur yang tak lain adalah keluarga Gibsen berencana untuk mengunjungi kediaman anaknya. Keduanya memulai perjalanan dengan salah seorang supir yang mengendarai mobil.

Mereka jarang berkumpul bersama dikarenakan masing-masing memiliki kesibukannya sendiri. Leaman, yakni sang papa mengurus cabang baru yang berada di kota berbeda. Sehingga cukup membutuhkan waktu untuk dapat bertemu dengan anaknya.

Beberapa jam perjalanan akhirnya mereka tiba di rumah Arthur. Turunlah kedua orang tua itu dari mobilnya. Entah kenapa suasana rumah ini terasa berbeda dari biasanya. Tampak para pekerja yang lebih aktif dan kondisi sekitar yang terlihat cukup ramai sehingga rumah ini pun terasa lebih hangat.

"No, ada apa sampai pagi-pagi begini sudah pada sibuk?" Tanya Leaman pada salah seorang pekerja yang bernama Tarno.

"Oh, iya tuan. Tuan Arthur yang memerintahkan untuk mendekor ulang rumah ini."

Leaman dan istrinya-Karin cukup terheran-heran, karena tak biasanya anaknya itu mengurusi soal rumah. Arthur adalah tipikal orang yang tidak peduli bagaimana keadaan rumahnya, selama semuanya bersih dan rapi maka tak ada masalah.

Terlebih dia tidak suka suasana yang terlalu ramai dan berisik seperti saat ini. Bahkan yang selama ini mengurus soal dekorasi rumah ialah Karin dengan dibantu oleh Shella.

Tak mau terlalu memikirkannya, Leaman dan Karin memutuskan memasuki mansion mewah itu. Keadaan di dalam berbanding terbalik dengan suasana di luar rumah. Tak ada satupun orang yang terlihat. Yah, bisa di bilang ini cukup pagi karena pasangan suami istri itu tiba di rumah anaknya sekitar pukul setengah tujuh.

"Shella?" Karin memanggil Shella yang terlihat sedang duduk di meja dapur sembari menyiapkan sarapan.

"Eh, mama, papa! Mengapa tidak mengabari kalau mau datang kemari?" Shella terburu-buru membersihkan tangannya sebelum menyalami tangan kedua orangtua Arthur. Hubungan mereka cukup dekat hingga Shella berani memanggil mereka dengan panggilan yang sama dengan Arthur.

"Dimana Arthur dan Arsen?" Tanya Karin.

"Ah, Arthur masih di kamarnya dan untuk Arsen sepertinya ia sedang mandi."

Karin berlalu menaiki tangga. Berniat untuk membangunkan anak semata wayangnya, sementara Leaman meminta Shella untuk membawa Arsen kebawah. Entah kenapa, Leaman merasa Shella tidak seperti biasanya, ada gerak-gerik kebingungan yang terpancar dari wajahnya.

Sementara itu, Karin sudah tiba di depan pintu kamar Arthur. Ada sesuatu yang aneh! Arthur tak biasa mengunci pintu kamarnya, lantas mengapa sekarang kamarnya itu terkunci rapat?!

"Arthur! Ar, ini mama."

Arthur yang terbangun mendengar suara teriakan mamanya melihat sisi kanannya, memastikan Aubree nya masih tertidur lelap, karena kelelahan dengan kegiatan mereka semalam.

"Iya ma, sebentar!" Jawab Arthur dari dalam kamar. Ia bergegas membukakan pintu tanpa mempedulikan penampilannya yang saat ini telanjang dada.

"Mengapa lama sekali?" Entah mengapa Karin merasa ada orang lain didalam sana selain anak laki-lakinya itu. Sehingga ia mencoba untuk mengintip namun ditahan oleh Arthur.

Daddy's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang