21. Oma Arsen

4K 162 5
                                        

"Pah, apa kau akan membiarkan hal ini begitu saja?" Karin tak terima dengan kelakuan Leaman.

"Kenapa ma? Apa yang salah dengan itu?"

"Kau bertanya apa yang salah? Tentu saja itu salah! Tidak pernah ada sejarahnya hubungan baik antara Gibsen dan Gennady pah-!!"

"Ma, cukup ya! Justru aku yang seharusnya bertanya, ada apa dengan mu? Arthur juga anak mu ma, tidak kah kau pikir dia pantas mendapatkan kebahagiaan nya sendiri?!"

"TAPI TIDAK DENGAN BERHUBUNGAN DENGAN GENNADY-!!"

"Hah, sudahlah ... Bertengkar dengan mu mengenai hal ini tidak akan ada habisnya. Sebenarnya yang memiliki masalah dengan Gennady itu keluarga Gibsen atau kau sendiri?!!"

"YA AKU! Akulah yang mempunyai masalah dengan keluarga Gennady!"

Leaman mengerutkan keningnya, belum sempat ia menanyakan lebih lanjut mengenai hal itu Karin sudah terlebih dahulu keluar dari kamar dengan membanting keras pintunya.

Leaman menarik nafas kasar dan menggelengkan kepalanya. Merasa aneh dengan tingkah dan perilaku istrinya itu.

____________

"Arsen sayang, apa yang sedang kau lakukan?"

"Ah Oma, aku hanya sedang berkeliling taman saja. Rasanya membosankan jika tidak ada Aidan dan Airel," keluh Arsen.

"Sini sayang, ayo bermain ayunan bersama Oma."

"Ya Oma!" Girang Arsen.

Keduanya pun menikmati waktu santai bersama, duduk di ayunan dengan Karin yang memangku Arsen sembari mengusap lembut kepala cucu nya itu.

"Kau begitu menyukai Aidan dan Airel?"

"Ya Oma, tentu saja! Bukankah kau juga menyukai mereka? Aidan begitu pintar dan dewasa. Ia selalu mengalah dan pandai melerai jika terjadi keributan. Meski Airel kadang menyebalkan, tapi ia adalah anak perempuan yang manis dan baik hati, ia selalu ceria hingga hal itu juga membuat ku merasa gembira ketika melihatnya."

Terlihat jelas Arsen begitu antusias menceritakan tentang kedua teman dan calon saudaranya itu.

"Jadi, kau menyukai Airel?"

"Apa?" Kaget Arsen dengan pertanyaan neneknya itu.

"Ya, apa kau menyukai Airel?"

"Oma, aku ..." Arsen tampak ragu, bagaimanapun Arsen hanyalah anak berusia lima tahun. Dia pasti akan malu jika di goda seperti itu.

"Jadi Oma benar ya, kau menyukai adiknya Aidan itu." Pipi Arsen semakin memerah.

"Tapi Oma, dia akan menjadi saudara ku. Aku tak boleh menyukainya."

"Wah, itu artinya kau harus menolak pernikahan Daddy mu dan mommy Airel ya ..."

"Tidak! Aku tidak akan seperti itu. Aku ingin mempunyai mommy dan aku juga ingin Daddy bahagia ..."

"Haha, baiklah ... Kau memang anak yang baik dan penurut cucuku sayang," ujar Karin yang kemudian memberikan kecupan pada puncak kepala Arsen.

"Oma masuk ke dalam dulu ya, ingat, rahasia kan tentang kau yang menyukai Airel jika ingin Daddy mu dan mommy Airel tetap menikah."

Daddy's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang