12.raya dan leon

102 14 2
                                    


Saat ini Nadine sedang menikmati sarapan paginya bersama kedua orang tuanya dan tentunya si raya yang baru pulang dari luar negeri.

"Tumben kamu nad mau makan sama kita?." Tanya raya di sela kunyahannya.

"Makan aja Lo sana,itu di dalam mulut belum habis udah celoteh aja." Jawab Nadine ketus.

"Raya nanya kan baik baik jadi kamu harus jawab dengan baik juga." Tegur Tama.

"Kamu di sekolahin tapi tata kerama kamu gak ada sama sekali." Sindir seren sambil meminum minumannya.

"Tata kerama ya,tapi setahu saya dari kecil gak pernah tuh di ajarin sama ke dua orang tua saya tentang tata kerama tersebut,jadi yang harus di salahin di sini itu saya atau ke dua orang tua saya ya nyonya seren yang terhormat?."sarkas Nadine dengan senyum menjengkelkannya.

"Kamu,anak tidak tau di untung ya,barusan kamu nyindir mama kamu sendiri ha?,selama ini mama selalu ngajarin anak mama tentang tata kerama kamu nya aja yang kurang ajar gak tau sopan santun sama orang tua." Amuk seren sambil membanting sendok dan garpu ke piring dengan kencang.

"NADINE." Bentak Tama.

"Uhh,udah kenyang sekarang waktunya sekolah gue kan mau ketemu sama vino pagi ini." Potong Nadine sambil menenteng tasnya dan berdiri dari meja makan. "Saya pergi dulu ya tuan dan nyonya Atmajaya." Lanjut Nadine tanpa menghiraukan kicauan dari ke dua orang tuanya dan langsung meninggalkan meja makan sedangkan raya yang mendengar omongan Nadine hanya bisa mengepalkan tangannya di bawah meja sambil menatap tajam ke pergian Nadine.

"Jangan harap Lo bisa dapatkan vino karena gue gak akan biarin semua itu terjadi." Seringai raya dalam hati.

"Ma,pa raya berangkat dulu ya assalamualaikum." Ucap raya sambil mencium punggung tangan seren dan Tama bergantian.

"Waalaikumussalam." Jawab seren dan Tama.

"Kamu hati hati di jalan ya sayang." Kata seren yang diangguki oleh raya.

"Papa lihat sendiri kan makin ke sini sikap Nadine selalu bikin mama emosi." Kata seren yang masih jengkel setelah ke pergian Nadine dan raya.

"Udah ya mama,papa mau ke kantor dulu." Pamit Tama yang langsung mencium kening seren dan di balas seren dengan mencium punggung tangan Tama.

         •••••••••••••••••••••••••••••••

Nadine berjalan beriringan dengan Luna dan Amanda menuju lapangan basket setelah keluar dari kantin.ya sekarang ini vino dkk tengah main basket di lapangan tersebut.

"Lo berdua yakin mau nonton?." Tanya Nadine yang mendapat anggukan antusias dari Luna dan Amanda.

"Emang kenapa?,sekalian juga kan Lo bisa lihat kak vino."ujar Amanda.

"Lo berdua gak tau aja kalau si raya cupu udah pulang." jawab Nadine males.

"Yang sabar ya Nadine." Kata Luna prihatin sambil mengusap bahu nadine.dan satu lagi Nadine telah menceritakan tentang keluarganya ke pada Luna.

"Trus rencana Lo sekarang apa?." Tanya Amanda.

"Gue juga gak tau un...."

"BUGH."

"ADUH PANTAT GUE."

Pekik Nadine yang sudah terduduk di lantai.selalu begitu setiap mau berbelok Nadine selalu berakhir terduduk dilantai seperti sekarang ini.

"Gue bantu." Kata orang tersebut sambil mengulurkan tangannya.

"Suara itu." Batin Nadine sambil mendongakkan kepalanya ke atas.
"Leon." Ujar Nadine sambil menerima uluran tangan Leon.

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang