45.extra chapter 2

264 10 0
                                        

Pulang sekolah nadine dkk tengah berkumpul di Rooftop bersama-sama menatap langit cerah apalagi angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah mereka.

"Nad ada yang mau gue omongin sama Lo." Ujar Amanda mengalihkan perhatian semuanya ke arah Nadine dan Amanda bergantian.

Nadine mengalihkan tatapannya ke arah Amanda mengangkat satu alisnya "Soal apa?."

"Soal kejadian yang menimpa Lo tempo hari." Amanda menatap sebentar kepada Nadine menimang nimang bagaimana cara memberi tau Nadine yang sebenarnya.

Amanda menoleh kesamping saat tangannya digenggam kuat oleh Galang menganggukkan kepalanya menyuruh Amanda untuk jujur."kamu pasti bisa." Yakin Galang tanpa suara.

Menampilkan senyum tipisnya ke arah sang pacar membalas tak kalah erat genggaman tangan Galang dan menoleh kembali ke arah Nadine sedangkan yang lainnya hanya diam menunggu hal apa yang akan Amanda sampaikan.

"Yang tempel foto foto Lo di mading sama tulisannya itu gue." Aku Amanda menunduk dalam menggigit bibir bagian dalam bawahnya takut takut akan kemarahan Nadine.

"Lo!." Tunjuk malvino yang berdiri di samping Nadine."buat apa Lo nyebarin itu semua?!."bentak malvino.

"Kak." Tegur Nadine sambil mengusap pelan pundak malvino untuk menenangkan sang kekasih.

"Yang masukin serpihan kaca ke dalam sepatu Lo itu juga gue."

"Apa?." Kaget Darren begitu juga yang lainnya semakin terkejut menatap Amanda dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Lo gila ya man,Nadine kan sahabat kita kok Lo lakuin itu?." Marah Luna sekarang berdiri diantara kedua sahabatnya.

"Gue minta maaf....wak-waktu itu g-gue terpaksa karena kak Bella ancam gue." Ujar Amanda terbata bata.

"Lo di ancam?, Emang dia ngancam apa sama Lo?." Tanya Nadine penasaran.

"Dia ngancam akan buat mama Galang semakin gila di RSJ dan pisahin dia sama Galang kalau nggak mau turutin mau bella." Sela raya menghampiri tiga gadis itu dan menatap mereka.

"Dan gue rasa Galang juga tau soal itu...gue juga ikut andil buat celakain Lo...bahkan gue juga turutin semua rencana Bella buat hancurin Lo."
Raya menatap sepenuhnya ke pada Nadine melipat kedua tangannya di dada.

"Apa Lo nggak mau maafin gue sama kayak Lo ragu buat maafin sahabat Lo sendiri...gue rasa Amanda masih pantas dapat kesempatan ke dua....dia juga udah ngaku kan kalau dia salah."

Nadine mantap ke arah Amanda dan berhenti di luna.menatap lama muka sahabatnya yang satu itu.

"Gue juga salah." Ucap Nadine pelan menghela napas panjang.

"Gue pikir penghianat diantara kita bertiga itu Luna."

"Ha apa?." Bingung Luna menatap seolah meminta penjelasan ke pada Nadine.

"Gue kira yang tempel foto sama tulisan itu Lo,yang masukin serpihan kaca kedalam sepatu gue juga Lo.....gue minta maaf gue salah nuduh...karena Lo mencurigakan apalagi Lo suka sama bang aren." Jelas Nadine dengan senyum canggungnya.mengedipkan beberapa kali matanya dengan pupil eyes nya membuat Luna tertawa pelan akan tingkah Nadine yang jarang terlihat itu.

"Jadi gue pikir Lo cemburu karena kedekatan gue sama bang aren." Cicit Nadine sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Gue emang suka sama kak Darren tapi sesuka atau secinta apapun gue...gue nggak akan mau lakuin cara kotor itu untuk nyakitin sahabat gue sendiri apalagi karena cowok."

"Jadi Lo maafin gue.....kalau Lo mau maafin gue...gue juga mau maafin Manda." Ujar Nadine menarik turun kedua alisnya menggoda ke pada Luna.

Luna memicingkan matanya menatap sengit kepada Nadine."nggak."

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang