28.accident

87 7 0
                                    

Nadine berdiri di pembatas rooftop sekolah, merentangkan kedua tangannya, memejamkan matanya sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"Ngapain Lo disana?,mau mati?."

Nadine membuka perlahan kedua matanya,dengan senyum tipisnya Nadine turun dari pembatas tersebut dan melangkah menuju dua perempuan yang ada disana.

"Ngapain Lo berdua kesini?,mau nyari ribut?,gue nggak ada waktu buat ladenin bocah kek Lo berdua."

"Gue kira Lo mau balas perlakuan gue sama Bella,ternyata Lo nggak berani." Ujar raya dengan sinisnya.

"Gue emang nggak berani sama pe-nge-cut...apa lagi sama orang nggak tau malu kayak lo." Tunjuk Nadine ke arah raya dengan senyum yang menyebalkan di mata kedua gadis itu.

"Lebih pengecut lagi Lo,cinta sama pacar orang yang nggak akan pernah Lo miliki."

"Gue bisa miliki dia kalau gue mau,nggak kayak seseorang yang ngucapin kebohongannya sendiri untuk nutupin kebusukannya." Balas Nadine dengan tenang.

"Berani Lo sama gue!." Bentak raya yang tersinggung.

"Lo pikir gue bodoh,gue dengar semua kebohongan yang Lo ucapin sama vino,Lo putar balikkan fakta seolah olah gue yang salah...cih gue kasihan kalau jadi Lo."

"Ray kasih pelajaran aja,Lo mau harga diri Lo di injak injak sama adik Lo sendiri." Hasut Bella dengan senyum miringnya berbisik.

Raya yang tak terima pun menghampiri nadine dan menjambak kasar rambut panjang Nadine.

"AAW,sialan lepasin Ray rambut gue." Pekik Nadine yang tak tinggal diam membalas jambakan pada rambut raya.bella yang tak tinggal diam langsung ikut menjambak rambut nadine.

"Rasain Lo." Kata Bella yang bernafsu menjambak bahkan mencakar wajah Nadine.

Nadine yang tak tinggal diam di perlakukan begitu merasa emosi,dengan sekuat tenaga Nadine menginjak kaki Bella.

"AN**Ng!,kaki gue Lo injak." Raya yang tak tak tinggal diam dengan kasar langsung mendorong tubuh Nadine.

Bug.

"Aakkhh."

Teriak nadine saat keningnya terbentur ke sudut meja yang tak terpakai apalagi di ujung meja tersebut ada sebuah paku yang masih tertancap.

"Mampus Lo,makanya jangan pernah Lo berurusan sama gue." Ujar Bella sambil mencengkram erat dagu Nadine.

"Ray Lo mau balas dia kan?...ini waktu yang tepat."

"Apa yang harus gue lakuin?."

"Ck, lampiaskan emosi Lo sama dia..atau Lo tampar,tendang pokoknya terserah Lo deh."

Raya melangkah mendekat ke pada Nadine sambil terus memperhatikan Nadine yang tengah meringis memegang luka goresan yang ada di keningnya.

Plak

"Untuk Lo yang nggak tau diri."

Plak

"Untuk Lo yang mau rebut vino dari gue."

Plak

"Untuk semua perhatian sahabat vino sama Lo."

Plak

"Untuk Lo yang udah rebut Leon dari sahabat gue."

Plak

"Untuk kebencian gue sama Lo."

Plak.

"Bonus buat lo."

Raya menampar bolak balik pipi Nadine dengan senyum kemenangan nya.sedang kan Bella hanya menonton mereka berdua dari belakang dengan senyum yang sulit di artikan.

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang