Nadine duduk di bangkunya sambil menjatuhkan kepalanya di atas lipatan kedua tangannya.saat ini hati Nadine sakit akan ke jadian kemaren sore.seolah olah bertanya kepada dirinya sendiri apa yang di lakukan raya sehingga orang tuanya begitu menyayangi dirinya ke timbang Nadine?.hal apa yang raya perbuat atau raya menjampi jampi ke dua orang tuanya?.Nadine menggeleng gelengkan kepalanya yang memikirkan hal yang tidak tidak.bagaimana mungkin seorang anak tega menjampi jampi orang tuanya sendiri demi haus akan kasih sayang?.ya itu lah yang sedang di lamunkan Nadine sampai Nadine tersadar dari lamunannya saat seseorang menggebrak meja Nadine sampai Nadine menegakkan kepalanya karena kaget.
"BRAKK"
"Siapa suruh Lo duduk di bang--?"
"Apa?"tanya datar Nadine memotong pembicaraan lawannya sambil menyipitkan kedua matanya.
"Lo,bukannya Lo Nadine ?kok penampilan Lo jadi kayak gini?." histeris Irene, namanya amanda Sasmitha sahabat Nadine yang tau tentang seluk beluk keluarga Nadine,sahabat yang sifatnya 11 12 dengan Nadine.
"Gue lagi males jawab pertanyaan Lo ya." Ketus Nadine yang kesal dengan kelakuan amanda dan kembali menjatuhkan kepalanya di atas meja meja lagi bahkan sekarang Nadine menyembunyikan kepalanya di lekukan ke dua tangannya yang terlipat di atas meja.
"Nyebelin banget sih lo" kesel amanda yang meletakkan tasnya di belakang meja Nadine dan langsung mendudukkan dirinya di bangkunya sambil menggerutu tidak jelas sedangkan Nadine masa bodoh dengan semua gerutuan irene.
"Hai nadine,manda." sapa Luna yang baru datang dan masuk ke kelas dan meletakkan tasnya di samping meja Nadine.
"Hmmm."
"Haii."
Jawab Nadine dengan deheman dan Irene yang menyapa balik Luna dengan serentak.
"Lo kenapa Din?, lagi ada masalah ya?." tanya Luna yang duduk di bangkunya sambil menghadap ke arah Nadine.
"Lo mendingan gak usah nanya nanya dulu deh sama Nadine biar dia tenangin dulu pikirannya." jawab Amanda yang masih sedikit sewot dan diangguki oleh Luna.
Tak lama setelah itu guru uang mengajar di kelas mereka telah datang dan langsung memulai pelajaran.••••••••••••••••
"KRING"
"KRING"
"KRING"
Nadine dan ke dua sahabatnya baru saja menginjakan kaki mereka di depan pintu Kantin yang mulai ramai mengantri dan mencari tempat duduk.
"Ya pada rame lagi ,gimana dong?." keluh Luna dengan tampang lesunya.
"Lo berdua pesan makanan sama minuman biar gue cari tempat duduknya." instruksi nadine.
"Yaudah gue pesan makanan aja deh biar Luna yang pesan minumannya,Lo berdua mau pesan apa?." tanya amanda.
"Gue somay aja deh,minumannya jus mangga?." jawab Nadine.
"Gue nasi goreng aja." jawab Luna.
"Oke,dan gue mau jus apel aja." ujar Irene.
Setelah itu mereka bertiga mencar untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi.nadine celingak-celinguk mencari tempat duduk yang kosong sampai matanya menangkap sosok kakak kelasnya yang cuek dan datar itu sedang duduk di meja pojok bersama kedua sahabatnya.dan ya tempat yang masih kosong hanya ada di meja mereka yang muat untuk di tempati oleh enam orang.nadine melangkahkan kakinya ke arah kakak kelasnya tersebut.
"Hai kakak kelas." sapa Nadine ke pada vino dengan senyum manisnya.jarang jarangkan vino bisa melihat senyum manis yang di tampilkan oleh Nadine.
"Ngapain Lo ke sini?." tanya vino datar yang mengangkat kepalanya saat mendengar suara seseorang yang dia kenal belum lama.sedang asik asik nya memakan bakso malah vino mendengar suara gadis yang membuatnya jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia nadine
Fiksi RemajaTentang remaja perempuan bernama Nadine queensa Atmajaya yang tinggal di tengah keluarga broken home,selalu di nomor duakan oleh kedua orang tuannya. Menjalani kehidupan yang rumit,penuh teka teki tentang masa lalu kedua orang tuanya. Di paksa menya...