27.bully

88 7 4
                                    

Nadine berjalan di tepi lapangan menuju tangga yang ada di tengah koridor.dengan penampilannya yang sudah berbeda dari sebelumnya.senyum yang tak pernah pudar di wajah cantik nya,bagaimana tidak Nadine sangat senang karena tak perlu menyamar lagi.

Di belakang Nadine ada seorang laki laki dengan senyum devilnya mendekati Nadine dan menabrak sengaja tubuhnya.

"BUG."

"AAWW"

Pekik Nadine saat tersungkur dengan lutut dan siku nya berdarah.

"Lo kalau jalan lihat lihat dong." Omel Nadine yang bersusah payah berdiri dan membersihkan pakaiannya yang kotor.

"Sorry sorry gue buru buru." Ujar laki laki tersebut dan langsung pergi.

"Byur."

Baru saja berdiri sekarang ada cairan berwarna merah yang mengguyur tubuh nadine.nadine memejam erat kedua matanya sambil mengepalkan kedua tangannya dan mendongakkan kepalanya ke atas,disana ada Bella,raya,serta murid lainnya yang tertawa melihat keadaan Nadine.

"MAKASIH ATAS PENYAMBUTAN NYA."

Teriak Nadine lantang sambil tetap tersenyum,seakan akan tak masalah padahal dirinya sedang di permalukan.

Dari lantai dua Bella,raya dkk tertawa bahagia melihat Nadine yang di permalukan bahkan mereka sampai merekam semua kejadian tersebut.

"Cuih,gue pikir dia marah." Ujar Bella.

"Mental Lo emang kuat nad,tapi gue senang lihat Lo menderita." Manalog raya dengan senyum lebarnya.

"Rencana selanjutnya." Bella dkk tersenyum miring dan mengangkat tong sampah yang telah terisi penuh,membuang isinya ke Nadine.

"Sampah itu cocok buat murid kek Lo." Ujar Bella

"Iyyuh, menjijikkan." Ujar raya

"Malu maluin sekolah aja Lo."

"Kalau mau lacur jangan di sekolah."

"Kegatalan bad dah Lo jadi cewek."

"KALIAN SEMUA JAGA BAIK-BAIK PACAR KALIAN BIAR NGGAK KE GODA SAMA DIA."

Lantang Bella sambil menunjuk kearah nadine.

"HAHAHA,LO SEMUA IRIKAN SAMA GUE,GUE BISA DEKAT SAMA SAHABAT VINO.SEDANGKAN KALIAN SEMUA HANYA MAMPU MANDANGIN MEREKA DARI JAUH."

Nadine mulai mengatur napasnya yang mulai memburu dan menatap tajam ke  semua orang yang ada di lantai dua dan orang orang yang berdiri di sekitarnya.mereka yang disana hanya diam dan bergedik mendengar Nadine tertawa.

"DAN LO BELLA...LO BAHKAN DEKATI MEREKA.. MEREKA NGGAK NGERESPON LO KAN?...GUE KASIHAN LIHAT LO.... ME-NYE-DIH-KAN."

"APA LO BILANG?.... NGGAK KEBALIK TUH...CIH LO ITU LEBIH RENDAH DARI PADA YANG DI LAMPU MERAH
MEREKA YANG ADA DISINI UDAH TAU KEDOK BUSUK LO..... BAHKAN LO NGGAK CUKUP SATU COWOK DALAM HIDUP LO!." Teriak Bella dengan kilat marah yang terpancar di wajahnya.

Raya tak sengaja melihat kearah loby.disana malvino dan ketiga sahabatnya mulai mendekati lapangan ,dengan raut paniknya raya langsung pergi dari sana menuju kelas meninggalkan Bella.

.
.
.
.
"Itu lagi rame rame ada apa?." Pertanyaan Galang membuat ketiganya menoleh ke tepi lapangan.

"Keknya Bella ngebully lagi deh." Kata Darren yang seketika membulatkan matanya saat melihat tas yang di pakai korban bully Bella.

Darren langsung berlari meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Ren mau kemana Lo?."teriak Leon.sedangkan malvino hanya diam menatap tajam ke arah Bella dan semua yang ada di sana.bahkan dia tau kalau yang mereka bully adalah Nadine.

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang