33.perpus

82 8 3
                                    

Luna menunggu pesanan  kedua sahabatnya,beberapa lama menunggu pesanan tersebut telah selesai di buat.

"Neng luna pesanannya." Kata teh Ani sambil menyerahkan pesanan Luna.

"Makasih teh." Luna membalikkan badannya tanpa sengaja hampir menabrak tubuh Darren yang baru datang dengan Leon dan Galang.

"Ehh maaf kak." Kaget Luna." Untung nggak tumpah makanannya kan sayang kalau tumpah mubazir." Lanjut Luna menghela napas pendek.

"Lain kali hati hati." Peringat Darren yang dengan spontan memegang pergelangan tangan Luna.untung pesanan dia dan kedua sahabatnya selamat.

"Makasih kak udah nolongin." Luna melangkah menuju meja kedua sahabatnya, meletakkan pesanan mereka dan duduk di samping Amanda.

"Kenapa lun?." Tanya Nadine.

"Haa,itu tadi hampir jatuh untung kak Darren nolongin,tapi gue malu."Nadine dan amanda hanya mengangguk mengerti.

"Lo naksir kak Darren ya?." Luna diam di tempat atas pertanyaan amanda sedangkan Nadine hanya menautkan kedua alisnya penasaran.

"Oh itu sebenarnya gu-gue."

"Kalau Lo naksir jujur aja kali lun."potong Nadine.

"Lo lihat kak Darren dari tadi perhatiin Lo terus dia juga naksir Lo kali." Ujar Amanda dengan senyum geli nya sedangkan Luna langsung mengalihkan perhatiannya kearah darren.disana dia melihat Darren tengah asik mengobrol dengan Leon dan Galang.

"Lo berdua bohongin gue."sungut Luna dengan wajah merona nya yang memdapat gelak tawa dari Nadine dan amanda.

"Kalau Lo cinta bilang,atau perlu bantuan biar gue langsung yang ngomong sama bang aren mungkin?." Tanya Nadine menarik turun kedua alisnya menggoda luna.

"Udah kita makan aja nggak usah bahas gue lagi."alih Luna sambil memakan makanannya begitu juga Nadine dan amanda.

"Oh ya hampir gue lupa." Kata Luna menepuk pelan jidatnya sendiri.

"Apa?." Serempak Nadine dan amanda.

"Lo ingatkan sama acara ulang tahun sekolah kita,lombanya kan berpasangan Lo sama kak vino dan Lo sama kak Galang." Tunjuk Luna kepada Nadine dan amanda bergantian.

"Kok bisa bukannya bebas buat milih pasangan nya?." Protes Nadine.

"Iya Lo kemarin juga ngomong kek gitu." Tambah Amanda.

"Ya ya itu,salah kalian berdua lah kemarin gue nyariin Lo keliling sekolah pas di koridor gue ketemu kak Darren,kak vino,sama kak Leon mereka bilang Lo lagi sama kak Galang...hayo ngapain Lo sama kak Galang?,trus kemana aja kalian berdua?,bahas masa depan ya biar nggak ada yang ganggu orang makanya hilang pas di cariin."tuding Luna menunjuk Amanda sambil menarik turun kedua alisnya.

"Kok jadi bahas gue kan barusan bahas tentang pasangan lomba." Sungut Amanda tak terima.

"Lo juga nad Lo kan tiga hari nggak masuk jadi gue pasangin aja Lo sama kak vino." Tambah Luna menghiraukan Amanda.

"Jangan mentang mentang gue tiga hari kemarin bolos jadi lo pasangin gue sama kak vino,gue juga belum bilangkan kalau mau jadi peserta lombanya." Balas Nadine  pasrah.  "Yaudah terserah Lo aja." Putus Nadine berdiri dari duduknya.

"Mau keman Lo?." Tanya Amanda.

"Lo marah ya nad sama gue gara gara pasangan sama kak vino?." Tanya Luna hati hati.

"Gue nggak marah sains aja kali kita kan sahabat masa hal sepele gitu aja gue marah... gue ke Perpus dulu jalanin hukuman bye."

.
.
.
.
.
Malvino berjalan dari satu rak ke rak lainnya sambil mencari buku buku tentang fisika yang akan dia baca.setelah menemukan buku tersebut malvino berjalan ke arah pojok dan mulai membaca materi fisika.

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang