30.amanda Galang

82 7 1
                                    

   

Kakak tau masa lalu itu bukan untuk dikenang...Kalau kakak berharap bisa    Kembali ke masa masa itu....kakak sendiri yang akan terjebak di dalamnya.

                                           Amanda sasmitha.


Kata kata Lo barusan bagus
Tapi gimana kalau posisi Lo serba salah?....bertahan akan ada yang tersakiti atau melepaskan walau sulit.

                             Galang Arnold Poernomo


Happy reading...............

Amanda menghampiri Galang yang tengah duduk di pojokan kantin bersama ketiga sahabatnya.

"Udah ada kabar tentang Nadine?."entah untuk siapa pertanyaan dari Amanda itu yang pasti mereka semua yang ada di sana menatap ke arah amanda.

"Belum ada." Jawab Daren sambil mengaduk ngaduk minumannya dengan sedotan.

"Ngapain cari dia,ntar balik sendiri apalagi dia bukan anak TK yang harus dikawal." tambah Leon dengan santainya.

"Gila ya Lo...dia nggak ada kabar sama sekali selama tiga hari ini dan Lo bilang ngapain dicari!...kalau bukan karena dia Lo itu udah tunangan sama Kak Bella...gini nih kalau kacang lupa sama kulit." Sarkas Amanda dengan senyum sinisnya.

Brak.

"Lo nggak usah ikut campur!." Hardik Leon sambil menggebrak meja.

"Dia sahabat gue,wajar kalau gue ikut campur,apalagi sama hama kek Lo!." Hina Amanda sambil menunjuk dada Leon.

"Apa Lo bilang?,untung Lo cewek kalau nggak udah gue hajar Lo!."

"Kenapa kalau gue cewek?,bilang aja kalau Lo takut lawan gue." Tantang Amanda.

"Man udah,nggak usah bikin rusuh."sela Galang sambil memegang ke dua bahu Amanda sebelum menimpali ucapan leon.

"Lo sama dia sama aja...bayangan Nadine tentang Lo semua itu salah...cih bahkan dia muji Muji kalian bilang kalian baik, dia bilang beruntung bisa kenal sama kalian semua,anggap Lo semua abangnya sendiri,senang kalau udah ceritain tentang kalian sama gue....emang Nadine aja terlalu bego,terlalu baik sama kalian sampai di saat dia butuh Lo semua menjauh....bahkan nggak ada khawatir sedikit pun sama dia!."

"Man gue bilang udah!." Bentak Galang yang langsung menyeret Amanda keluar dari kantin sekolah menuju lapangan basket.

"Mau kemana?,lepas nggak...sakit goblok tangan gue Lo tarik tarik.....emang nggak ada adab ya Lo sama perempuan...aww gila ya--" Cerocos amanda yang tetap berusaha melepaskan cekalan dari Galang.

"Bisa diam kan?,apa perlu mulut Lo gue lakban biar nggak cerocos ke bebek!." setelah mendengar nada Galang yang naik satu oktaf Amanda langsung diam sampai mereka berdua masuk ke dalam ruang basket.

"Ngapain kakak bawa gue kesini?."tanya Amanda saat Galang tengah menutup pintu.

"Dari pada Lo sibuk nyariin Nadine... mending kita selesaiin masalah yang tertunda." Ujar Galang berjalan ketengah lapangan dan menidurkan dirinya disana.amanda juga melakukan hal yang sama tidur dengan posisi sebaliknya sehingga kepala mereka saling bertemu.

"Kita udah selesai....nggak ada masalah yang perlu di bahas lagi.... semua itu hanya masa lalu....kakak tau masa lalu  itu bukan untuk di kenang...kalau kakak berharap bisa kembali ke masa masa itu...kakak sendiri yang akan terjebak di dalamnya."

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang