32.hukuman.

83 7 0
                                    

"Nad kemana aja Lo tiga hari belakangan ini?."tanya Amanda,nadine yang di tanya memutar duduknya kebelakang begitu pula dengan luna.

Saat ini mereka bertiga tengah duduk di dalam kelas menunggu guru yang akan masuk mengajar.

"Kayak nggak tau gue aja biasa bolos."jawab Santai Nadine dengan senyum cerahnya.

"Gue pikir gara gara masalah kemarin Lo nggak masuk."timpal Luna.

"Masalah yang mana nih?,emang gue bikin masalah apa sih?, kok gue lupa ya." tanya Nadine sambil mengetuk kepalanya seolah sedang memikir.

"Ck,pura pura amesia Lo." Balas Amanda sambil mendorong pelan kepala Nadine.

"Pagi anak anak." Sapa Bu tika yang baru masuk.

"Bu tika udah datang ." Guman Luna yang langsung memutar duduknya seperti semula begitu juga Nadine.

"Pagi Bu."

"Nadine kamu di panggil pak gemang ke ruangannya sekarang dan yang lainnya hari ini kita ulangan semua buku catatan dan buku paket kumpul ke depan." Titah Bu tika dan mereka semua mulai mengumpulkan semua buku ke depan.

"Nad Lo hati hati." Kata Luna.

"Semangat kalau ada apa apa bilang sama kita berdua." Tambah Amanda.

"Gue baik baik aja,pergi dulu."

Nadine langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari kelas.

.
.
.
.
.
.
.

Dengan perlahan Nadine membuka pintu ruangan dengan tulisan 'RUANG BK'

"Misi pak,bapak manggil saya ke sini?."

"Duduk." Titah pak gemang yang segera di lakukan Nadine.

"Kamu bolos tiga hari tanpa kabar,kamu juga yang udah dorong kakak kelas dari tangga,kamu juga murid bandel yang sering bolos itu kan? Semua guru Ngeluh sama saya karena absensi kamu,dan satu lagi SPP kamu udah nunggak dua bulan,kapan mau kamu bayar?." Semua pertanyaan dari pak gemang hanya diangguki Nadine.

"Benar pak itu saya dan untuk uang SPP kasih saya waktu satu Minggu buat lunasin."

"Baiklah satu Minggu,jika dalam satu Minggu kamu tidak bayar saya akan hukum kamu,dan saya putuskan kamu di skorsing selama dua Minggu ke depan untuk kesalahan yang kamu perbuat kemarin kemarin." Putus pak gemang tanpa basa basi.jangan di tanya Nadine hanya menampilkan senyum secerah mungkin kepada pak gemang.

"Makasih pak dengan begitu saya nggak perlu belajar,nggak perlu bangun pagi lagi,merdeka dong pak hidup saya dua Minggu ke depan duh makasih banyak pak,saya nggak tau harus kek gimana ngucapin rasa syukur saya pak." Girang Nadine berdiri dari duduknya menjabat tangan pak gemang semangat yang membuat pak gemang terbengong melihat tingkah Nadine.

"Eh dimana mana murid itu mohon mohon sambil bujuk saya buat nggak skorsing mereka lah kamu girang kayak ketiban durian runtuh." Heran pak gemang sambil melepas cepat tangannya dari Nadine.

"Berarti mereka semua bodoh pak di kasih libur nggak mau." Jawab Nadine tetap mempertahankan senyumnya.

"Yang bodoh itu kamu,sudah hukuman kamu saya ganti lari keliling lapangan 20 putaran dan mulai sekarang sampai satu semester ke depan kamu bersihin perpustakaan."

"Nggak salah pak untuk apa coba adanya penjaga pustaka kalau saya juga yang bersihin." Tolak Nadine mentah mentah.

"Berani kamu nentang keputusan saya,mau hukuman kamu saya lipat gandakan?."

"Saya lebih baik di skorsing aja deh pak,ya pak ya ya ya ya,bapak baik deh." Mohon Nadine sambil menyatukan kedua tangannya memohon mengedipkan kedua matanya.

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang