Luna berjalan ke arah peserta yang akan mengikuti perlombaan dengan toa yang bertengger di pundaknya.
"Perhatian perlombaan segera di mulai kalian semua sudah di perbolehkan mengikat tali sepatu dengan pasangan sendiri...ingat nggak boleh curang!." Ujar Luna dengan pengeras suara dari toanya.
Malvino berjongkok di samping Nadine membuka ikat tali sepatunya begitupun yang lainnya.
"Aku aja yang ikat." Nadine mulai mengikat silang tali sepatu sebelah kirinya dengan tali sepatu sebelah kanan malvino..setelahnya berdiri saat semua peserta telah siap.
Luna yang melihat semua nya berdiri melanjutkan arahannya. "Di sini dibutuhkan ke kompakkan dan kerja sama dengan pasangan kalian masing masing."
"Pak gemang sama Bu Tika nggak ikutan,sini Bu pak biar rame." Panggil Luna saat melihat pak gemang dan Bu Tika anteng duduk di tepi lapangan.
"Nggak usah malu malu pak Bu biasanya juga malu maluin." Teriak Nadine dengan senyum yang dibuat semanis mungkin saat mendapat tatapan tajam dari kedua gurunya.
"Benar tuh pak Bu masa ulang tahun sekolah murid yang lomba gurunya enak enakkan duduk."tambah Darren tak jauh dari pak gemang dan Bu tika yang masa bodoh dengan tatapan melotot keduanya.
"Nggak seru dong pak Bu ayo kek ABG aja malu malu kucing." Timpal Luna sambil melambai lambaikan tangan nya.
Pak gemang berdiri dari tempat duduknya berjalan menggandeng tangan Bu Tika tanpa malu nya.
"Malu tau pak udah tua tapi kayak ABG pakai gandeng gandengan." Kata Bu Tika sambil menundukkan kepalanya malu.
"Nggak papa dong buk kapan lagi ibu bisa di gandeng guru ganteng kayak saya." Timpal pak gemang dengan pdnya.
"Cie cie bapak sama ibu udah kek pengantin yang mau naik pelaminan aja." Sorak Luna heboh begitu juga dengan murid murid yang lainnya.
Pak gemang berjongkok dan mengikat silang tali sepatunya dengan Bu Tika dan berdiri kembali.
"Udah nggak sabar kek nya,langsung aja kita mulai dari hitungan mundur."
"TIGA."
"DUA."
"SATU."
Dengan semangat semua peserta mulai berjalan menyamakan langkah mereka dengan pasangan masing masing.
"Kiri kanan kiri kanan." Ujar Galang sambil tetap merangkul Amanda sedangkan si empu hanya diam.
"Diam aja lagi sariawan ya?." Tanya Galang yang tetap fokus dengan langkahnya.
"Trus gue harus apa?." Tanya balik Amanda.
"Kayak gue bilang kiri kanan kiri kanan biar kita keliatan kompak gitu." Balas Galang dengan senyum tipisnya yang diangguki amanda.
"Kiri kanan kiri kanan kiri kanan." Serempak mereka berdua sambil sesekali tertawa kecil.
"Kayak bocah nggak sih kita kek gini?." Amanda bertanya sambil melirik ke arah Galang.
"Nggak papa dong kapan lagi kita bisa kayak gini,sedekat ini lagi,bahkan kalau perlu gue pengen selamanya kita selalu bisa bersama,ketawa bareng kek dulu kalau perlu sampai kita nikah punya anak bahkan sampai kakek nenek." Jawab Galang tersenyum ke arah Amanda yang hanya diam.
°°°°°
"Aaww." Ringis Nadine saat merasakan telapak kakinya menginjak sesuatu.
"Kenapa?." Tanya malvino melirik sekilas Nadine dan kembali fokus ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia nadine
أدب المراهقينTentang remaja perempuan bernama Nadine queensa Atmajaya yang tinggal di tengah keluarga broken home,selalu di nomor duakan oleh kedua orang tuannya. Menjalani kehidupan yang rumit,penuh teka teki tentang masa lalu kedua orang tuanya. Di paksa menya...