"Mau Lo apa?." Tanya Galang yang baru saja sampai di ruang tamu ke pada Bella yang tengah duduk sambil memainkan hpnya.ya Galang baru saja mendapat kabar dari temannya kalau Amanda mengalami kecelakaan walaupun tidak parah.
"Mau gue?." Tanya Bella sambil menunjuk dirinya sendiri."bukannya gue sering bilang sama Lo pisahin Nadine sama Leon, raya sama vino."
"Lo gila!"bentak Galang. "Harusnya Lo sadar diri mana ada cowok yang mau sama perempuan ular kayak Lo!." Sarkas Galang sambil menunjuk ke arah Bella.
"Lo nggak ada hak buat hina gue!,ingat Lo sa-ma bo-kap Lo cuma numpang di rumah gue!. Tekan Bella bersedekap dada sambil menaikkan dagunya angkuh.
"Gue punya hak!." Bentak Galang sambil mencengkram erat dagu Bella."Lo harus ingat Lo itu seorang pem-bu-nuh dan nyokap Lo itu pe-la-kor."tekan Galang menghempas dagu Bella.
"GUE BUKAN PEMBUNUH!, NYOKAP GEU BUKAN PELAKOR!."pekik Bella sambil menutup kedua telinganya.
"Nyatanya iya! Lo seorang pembunuh gara gara Lo sama nyokap Lo Adik gue meninggal dan mama gue gila."
"Itu salah adik Lo sendiri yang asal nyebrang ya!." Marah Bella yang malah menyalahkan orang lain.
"Lo yang mabuk bawa mobil ugal ugalan sampai nabrak adik sama nyokap gue yang berdiri di tepi trotoar!." Dengan napas memburunya Galang menatap nyalang ke arah Bella yang telah menciut ketakutan.
"Harusnya saat itu lo di penjara,harusnya Lo bayar semua perbuatan Lo!,bukannya tobat tapi Lo malah menggila berambisi buat dapatin vino sama Leon."
"DIAM."
"Gue bukan pembunuh,Lo harus bantu gue,gue nggak mau tau sebelum gue benar benar gila buat hancurin mereka berdua dan Amanda yang gue buat celaka." bak orang gila Bella menggeleng gelengkan kepalanya, melangkah menghampiri Galang dan menggenggam tangan Galang. "Lo mau kan bantuin gue?,seenggaknya gue dapat salah satu dari mereka,gue pengen juga rasain disayang,dicintai,gue pengen Leon atau vino nerima cinta gue,gue pengen cinta gue terbalaskan...jadi Lo harus bantuin gue,Lo saudara gue kan?,Lo nggak mau kan nasib gue sama kayak nyokap Lo?,mendekam di rumah sakit jiwa."
Galang langsung menghempaskan tangannya dari genggaman tangan bella
"Cukup!,ini terakhir Lo sentuh dia,kalau nggak nyokap Lo yang gue buat celaka,dan satu lagi gue bukan saudara Lo,jangan harap gue tunduk dan turutin semua kemauan Lo!" Ancam Galang sambil menatap tajam kearah bella.
"Itu baru awal,celaka dikit nggak papa kan?,dan jangan harap Lo bisa sentuh nyokap gue....kalau sampai.. nyokap Lo gue bikin lebih gila lagi!." Bella tersenyum melihat urat leher Galang yang menonjol menahan kemarahannya.
"Gue nggak takut sama ancaman Lo!,apa pernah gue lakuin semua kemauan Lo?,nggak kan?,gue nggak Sudi turutin pengemis kek Lo!." Tunjuk Galang ke pada Bella. "Pembunuh, Lo parasit ,gila, psikopat,Lo sama nyokap Lo sama,buah emang nggak akan jatuh jauh dari pohonnya."setelah itu Galang pergi dari sana menuju kamarnya.
"Aagghh." Teriak Bella mengacak rambutnya kasar dan menampilkan seringai menakutkan.mengambil hpnya dan menelpon raya.
"Hallo Ray,Lo bisa temanin gue ntar malam nggak?."
"Kemana?." Jawab raya.
"Bar,gue mau ketemu teman gue,kebetulan dia ngajak ketemuannya disana."
"Bar ya?,gue nggak bisa,kenapa ketemuannya nggak di cafe aja?." Usul raya.
"Ayolah gue takut sendirian ke sana,kalau gue kenapa kenapa gimana?,please." Bujuk Bella.
"Ok,jam berapa?." Tanya raya.
"Jam 9,tapi jangan bilang sama orang tua Lo kalau pergi sama gue apalagi perginya ke bar."
"Iya tenang aja,yakali gue ngomong yang ada kenak amuk sama bokap gue"
Setelah itu sambungan telpon diantara mereka berakhir dan Bella bergegas menuju kamarnya untuk bersiap siap nanti malam.
^^^^
Nadine bersama Luna berlari menyusuri koridor rumah sakit,ya di tengah perjalan pulang Nadine mendapat telpon dari seorang warga yang mengatakan bahwa Amanda kecelakaan.
"Hhff capek." Keluh Luna ngos ngosan saat baru saja tiba di ruang rawat raya.
"Lo nggak kenapa-kenapa?." Tanya Nadine menarik kursi disamping brangkar amanda dan mendudukinya.
"Gue baik baik aja,udah boleh pulang juga kok." Jawab Amanda.
"Kok bisa sih Lo sampai kecelakaan?." Giliran Luna yang bertanya.
"Tadi ada dua motor hadang mobil gue,trus ya kayak sekarang gue nabrak pohon masuk rumah sakit deh."jelas Amanda santai."pulang yuk suntuk gue di sini."lanjut Amanda turun dari ranjang dan berlalu dari sana membuat Luna dan Nadine melongo.
"Kalau tau dia baik baik aja gue langsung pulang deh tadi,udah bikin orang panik dia nya santai aja jalan keluar."kata Luna sedikit kesal.
"Udah pulang."
"Muka Lo kok pucat nad?." Tanya Luna berjalan keluar.
"Pusing dikit aja."
••••
Raya memandang dirinya di depan kaca,mematut diri berputar putar melihat apakah pakaian yang dipakainya sudah cocok atau belum.ya raya memakai gaun di atas lutut berbahan sabrina.setelah merasa cukup dengan penampilannya raya meraih tas selempang nya dan berjalan keluar kamar.
"Mau pergi kemana kamu raya?,ini kan udah malam." Tanya Tama menutup laptopnya dan menatap raya yang berada di undakan tangga terakhir.
"Raya ada tugas di rumah Bella pa,bolehkan pa raya keluar?."tanya raya takut takut.
"Ngerjain tugas?,tapi papa nggak lihat kamu bawa tas sekolah." Selidik Tama menghampiri raya
"Tugasnya kan makalah pa,yang di perluin cuma laptop sama buku paket,dan itu semua udah di rumah Bella."
"Yaudah tapi jangan pulang tengah malam." Pesan Tama dan kembali ke sopa mengerjakan kembali laporan kantor nya.
"Makasih papa,raya pergi dulu." Pamit raya menghampiri Tama dan mengecup sekilas pipi Tama.
•
Raya turun dari taksi memandang bangunan di depannya sejenak dan melangkahkan kakinya memasuki bar tersebut.hal pertama yang dilihat raya adalah hiruk pikuk musik,lampu yang kerlap kerlip,dan orang yang berjoget berdesak desakkan.hal itu membuat raya yang baru pertama kali memasukinya merasa sesak dan pusing dengan bau alkohol.
"Bella mana ya?." Monolog raya sambil celingak-celinguk mencari Bella.
"RAY." Teriak Bella menepuk pelan bahu raya.
"LO UDAH DARI TADI DISINI?." Tanya raya setengah berteriak kerena kerasnya musik DJ.
"BARU JUGA,LO MAU PESAN MINUMAN APA?."
"MINUM SODA AJA." Jawab raya yang saat ini telah duduk di kursi bar.
"CK,payah Lo sekali kali minum alkohol nggak papa kali,nambah pengalaman."
"Gue belum pernah minum minuman yang ada alkohol nya."
"Maka dari itu Lo harus coba,yang kadar alkoholnya rendah aja,kita happy happy hari ini." Balas Bella sambil memesan minuman dengan kadar alkohol tinggi untuk raya.
Selang beberapa menit pesanan mereka datang."pesanan nya, selamat menikmati." Ucap sang bertender.
Dengan ragu ragu raya mulai menyesap sedikit demi sedikit minumannya."bel rasanya kok pahit,manis gitu ya, tenggorokan gue kek kebakar gitu."
"Tapi enak kan?." Tanya Bella yang mendapat anggukan dari raya.
"Teman Lo mana bel,katanya Lo mau ketemuan?."
"Udah pulang dianya." Jawab Bella bohong."gue ke toilet bentar Lo jangan Kemana mana tungguin gue disini." Bella berlalu dari sana dengan seringaian nya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia nadine
JugendliteraturTentang remaja perempuan bernama Nadine queensa Atmajaya yang tinggal di tengah keluarga broken home,selalu di nomor duakan oleh kedua orang tuannya. Menjalani kehidupan yang rumit,penuh teka teki tentang masa lalu kedua orang tuanya. Di paksa menya...