9.murka

109 14 3
                                    

Malvino memasuki rumahnya  sambil memainkan kunci motor di tangannya.malvino melangkahkan kakinya menuju dapur saat melihat Maya bundanya menghidangkan makanan di meja makan.

"Assalamualaikum Bun." Ujar malvino sambil mencium tangan Maya.

"Waalaikumussalam."jawab Maya. "Udah pulang aja,ganti baju , mandi,baru makan ada yang mau bunda omongin sama kamu." Lanjut Maya.

"Yaudah vino ke atas dulu." Pamit malvino.

Malvino melangkahkan kakinya menuju kamarnya di lantai dua.sesampainya di kamar malvino langsung menuju kamar mandi untuk mandi.malvino mengguyur seluruh tubuhnya di bawah shower.

"Murid baru itu jauh banget bedanya sama raya,gue pikir semua murid cupu semuanya sama,ternyata dia beda, orang yang baru gue kenal,cupu tapi ada juga sisi badnya,takut kadang berani." guman malvino sambil menampilkan senyum tipisnya. "Sialan kok jadi gue bandingin raya sama dia, ya jauh beda lah." Umpat malvino segera mungkin menyelesaikan mandinya.

Malvino menurunkan undakan tangga menuju meja makan,yang disana telah duduk seorang wanita cantik orang yang amat malvino jaga dan juga ia sayangi.

"Mau makan apa.?"tanya Maya saat melihat malvino menduduki kursinya.

"Apa aja yang penting masakan bunda." Jawab malvino dan Maya langsung menyendokkan nasi dan lauk pauk yang dia masak.setelah itu hanya ada dentingan sendok dan garpu yang mengisi kekosongan di ruang makan tersebut.

"Oh ya tadi bunda mau ngomong hal penting apa.?" tanya malvino setelah selesai makan.

"Oh itu tadi bunda ke temu sama perempuan cantik,baik sopan juga orangnya,dia satu sekolah sama kamu." Ujar Maya dengan senyum manisnya.

"Ketemu dimana.?" Tanya malvino lagi sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

"Minimarket dekat sekolah kamu,dia yang tadi nolongin bunda,tadi saat bunda mau bayar belanjaan bulanan tau taunya uang bunda kurang 50.000 malah dia  yang bayarin." jelas Maya tanpa diminta oleh malvino. "dia juga bilang sama bunda kalau dia kenal sama kamu,namanya kalau gak salah Nadine." Lanjut maya.

"Huuuff,jangan jangan yang di bilang bunda murid baru itu lagi." batin malvino.

"Oohhh ya Bun ayah kok belum pulang juga ya?,udah mau Isa lagi?." Tanya malvino sambil melihat jam yang ada di dinding.

"Papa hari ini lembur." Jawab Maya.

"Yaudah vino ke kamar dulu mau ngerjain tugas sekalian vino mau minta izin sama bunda buat nginap di apartemen Darren ." Pamit vino yang di angguki oleh Maya.

"Bunda harap kamu sama Nadine berjodoh." Ujar Maya setengah berteriak saat vino di tengah tangga.

                    ••••••••••••••••

"Mau kemana kamu Nadine?." Tanya Tama yang tengah menutup laptopnya di ruang tamu.

"Keluar." jawab Nadine acuh tak acuh.

"Kamu anak perempuan gak seharusnya keluar malam kayak begini." Tegas Tama.

"Saya cuma mau cari angin bentar doang kok habis itu langsung pulang." Ujar Nadine halus dengan senyuman nya sedangkan Tama hanya diam mematung mendengar nada halus putrinya." Jangan salah paham ya tuan Tama saya keluar cari angin sambil balapan dan paling pulangnya nanti ke apartemen Abang saya." Lanjut Nadine santai.

"Apa kamu bilang, balapan?." Tanya Tama tegas sambil berdiri dari duduknya dan menghampiri putrinya.

"Jangan bilang kalau anda pikun karena faktor umur." Tebak Nadine "karena saya malas untuk mengulang kata kata saya barusan." lanjut Nadine dengan senyum manisnya.

  Dia nadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang