⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kia barusaja menginjakkan kakinya di halaman rumahnya. Dia berpamitan pada pak Jhonny sebelum masuk ke rumahnya. Begitu dia berbalik, dia mendapati sang papa berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Barusaja dia akan masuk kedalam rumah, ada seseorang yang memanggilnya lagi. Itu bukan suara pak Jhonny, ketika Kia menolehkan kepalanya kepada sumber suara, ternyata Nana sedang berdiri disana. Dia barusaja melepas helmnya dan turun dari motornya.
"Kenapa lo nggak bilang kalo udah--"
"Kita bicara besok ya Na." Ucap Kia dengan memberikan senyumannya kemudian melihat kearah sang papa. Nana yang seperti faham menganggukkan kepalanya. Membiarkan Kia masuk kedalam rumah.
"Darimana aja kamu baru pulang sekarang ??" Tanya Yudha dengan suara berbisik. Kia kemudian menatap mata sang papa dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Bukannya papa minta aku jadi orang yang sesuai harapannya papa ?? Sekarang aku mencoba buat mewujudkan semua itu. Tapi papa kenapa kayak gini ke aku ??" Tanya Kia balik yang juga dengan suara berbisik.
"Biarin mereka pergi dulu, setelah itu papa bebas ngelakuin apa aja ke aku. Aku nggak mau mereka lihat semuanya." Ucap Kia kemudian melambaikan tangannya sambil tersenyum pada pak Jhonny dan Nana yang akan pergi dari depan rumahnya.
Setelah semuanya pergi, Kia melangkankan kakinya kedalam rumah begitupun dengan sang papa. Sepertinya bukan hanya papanya yang akan marah disini. Tapi mamanya juga. Sudah bisa Kia tebak dari raut sang mama yang berdiri di hadapan Kia dengan tatapan tajam dan kedua tangan yang dia silangkan didepan dada. Seperti yang tadi Yudha lakukan.
"Darimana aja kamu hm ?? Udah berani nggak pulang ?? Kenapa sekalian nggak usah balik aja ??!!" Bentak mamanya, Fiza membuat Kia terkejut.
"Aku bakalan jelasin semuanya ma." Jawab Kia berusaha untuk tidak marah.
"Kamu mau bikin mama malu ??!! Kamu udah bikin tetangga bilang macem-macem tentang kamu karena kamu nggak pulang !! Kamu nggak pulang selama dua hari dan pulang-pulang di anter sama laki-laki ??!!" Bentak Fiza lagi sambil berjalan mendekat kearah Kia.
"Harga diri kamu dimana Yara ?? KAMU MAU JADI JALANG ??!!" Teriak Fiza sambil mendorong kepala Kia. Membuat airmata yang sedaritadi Kia tahan meluncur begitu saja.
"Ma, kenapa mama bilang gitu ??" Tanya Kia dengan tatapan tidak percaya.
"Apa lagi sebutannya hah ??!! Kamu nggak bisa jaga diri kamu sendiri. Dua hari nggak pulang dan bikin tetangga ngomongin kamu !!" Bentak Fiza lagi.
"Aku sama sekali nggak kayak yang mama pikirin. Lagian sejak kapan mama dengerin apa kata tetangga ?? Mama kan selalu dengerin apa kata eyang. Aku nggak pulang karena--"
Plaakkk...
"Emang bener ya kata eyang kamu, kalo punya anak perempuan itu cuma bisa bawa musibah !!" Sarkas Fiza kemudian berlalu pergi dari hadapan Kia. Tapi sebelum Fiza benar-benar pergi, ucapan Kia membuat langkahnya kembali terhenti.
"Kalian bilang setidaknya aku bisa menjadi anak yang berprestasi karena aku bukan anak laki-laki hiks. Dan ketika aku berusaha buat mewujudkan itu semua, kalian malah mikir yang aneh-aneh hiks. Selama dua hari aku ke Bandung, ikut seleksi di babak semifinal olimpiade sains dan kedokteran tingkat nasional hiks." Jelas Kia menahan rasa sesak yang ada di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible (END)
Fanfiction⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 16 Februari 2021 . . . . . Kisah dari Jeno (Lee Jeno) yang mempunyai seorang sahabat sejak dia kecil bernama Kia (Kim So Hyun). Mereka yang saling bertetangga membuat hu...