40. Rindu Sama Keributan

59 14 42
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!




Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ada note tentang update an besok dibawah fotonya para cogan.
😊😊😊

Aku balik lagi, membawa keributan 😂😂😂

Hari minggu tujuannya dia gunakan untuk bermalas-malasan. Tapi sepertinya hari ini akan berbeda. Masih pagi, dan Ryan sudah mendengar keributan di kamar sebelah. Ryan keluar kamar dengan rambut yang masih acak-acakan dan muka bantal. Dia menoleh kekanan dan kekiri, memastikan keributan itu dari kamar sebelah mana. Sepertinya, keputusan papanya untuk memisahkan kamar mereka berdua dan dibatasi dengan kamar Ryan tidak sepenuhnya benar. Buktinya mereka berdua masih saja ribut.

"LEPASIN !! LO DULUAN YANG JAMBAK IH !!" Teriak Kia masih sambil menarik rambut Rendi.

"LO DULUAN YA YANG NARIK !! LUPA LO ??!!" Balas Rendi tak kalah teriak.

"LO DULU YANG MULAI !!"

"LO DULUAN YA !!"

Iya, posisi mereka berdua sekarang udah goleran di lantai sambil saling jambak satu sama lain terus saling ngunci tubuh satu sama lain. Udah persis kayak orang lagi tanding beladiri. Bedanya cuma nambah jambak-jambakan doang. Ryan menghela nafasnya pasrah. Kalau udah begini bakalan susah buat misahin mereka berdua. Apalagi panggilan mereka udah berubah jadi lo-gue. Alhasil dia keluar dari kamar Rendi dan mengambil satu toples keripik. Habis itu dia kembali ke kamar Rendi dan duduk bersila di dekat pintu. Dia lihatin Rendi sama Kia sambil ngemilin keripik. Lumayan, pagi-pagi dapet tontonan gratis.

"ADUH SAKIT WOI !! HEH LU BENER-BENER YE, TEGA BANGET NGEJAMBAK CEWEK !! KEMBARAN SENDIRI LAGI !!" Protes Kia tapi masih saling jambak. Bahkan mereka berdua sekarang udah muter-muter di lantai.

"KALO CEWEKNYA MODELAN LO MAH GUE TEGA AJA, KELAKUAN LO UDAH KAYAK COWOK !! GUE PUNYA KEMBARAN KAYAK LO TUH BAWAANNYA PINGIN GUE JUAL AJA TAU NGGAK !!" Balas Rendi juga berteriak.

Tak lama Yudha naik keatas karena mendengar keributan dari sana. Dia kemudian melihat dari ketiga kamar itu, yang mana yang menimbulkan keributan. Dia melihat kamar pertama yang dekat tangga, kamar Kia tapi kamar itu kosong. Dia kemudian melihat ke kamar tengah, kamar Ryan. Dan sama saja, kamar itu juga kosong. Yang terakhir, kamar Rendi. Yudha berjalan perlahan ke kamar ujung dan sudah mendapati sebuah keributan disana. Kedua anaknya sedang saling jambak, sedangkan satunya lagi sedang asik menonton sambil makan keripik. Bahkan rambutnya saja masih acak-acakan.

"Itu kok malah nggak dipisahin sih ?? Malah ditinggal makan keripik. Itu kembaran kamu lagi berantem loh Yan." Ucap Yudha pada Ryan. Ryan mendongak dan menatap wajah Yudha dengan santai. Dia kemudian menyuruh sang papa untuk duduk disampingnya dan membagi keripiknya.

"Percuma pa, mereka kalo udah gitu susah dipisahin. Yang ada nanti aku malah ikut berantem sama mereka. Jadi, yaudah aku biarin aja mereka." Jawab Ryan sambil mengunyah keripiknya.

"Mereka udah sering kayak gitu ??" Tanya Yudha dan Ryan mengangguk.

"Sering. Tau kan kalo Yara sering masuk bk ?? Ya berantemnya sama Rendi." Jawab Ryan sambil kembali mengunyah keripik nya.

Yudha kemudian menyerahkan toples keripik pada Ryan lagi dan segera berdiri dari duduknya. Dia menghampiri kedua anaknya yang masih gulung-gulung dilantai sambil jambak-jambakan. Jangan lupakan kalau mereka juga masih saling teriak. Dia langsung menarik Kia agar terpisah dari Rendi. Dia kemudian menyuruh Ryan untuk menarik Rendi agar menjauh dari Kia. Bisa Yudha lihat, kedua anaknya sangat berantakan.

Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang