53. Tolong Bilang Kalau Semua Ini Mimpi !!

53 14 21
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!


Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ada yang kangen nggak nih ??
Ada yang nungguin kah ??
Aku nggak terlalu berharap kalian tunggu kok :')
Maaf nih baru balik 🤧🤧🤧

Pagi ini hasil pemeriksaan Jeffry dan Mark keluar. Hasil ini akan menentukan apakah mereka bisa mendonorkan hatinya untuk Kia atau tidak. Jeffry dan Mark diminta ke ruangan dokter Dimas untuk dijelaskan tentang hasilnya. Rendi, Ryan dan Jeno yang menunggu di ruang rawat Kia hanya bisa menunggu dan berdoa. Semoga hasilnya sesuai harapan. Beberapa waktu kemudian, Jeffry dan Mark masuk kedalam ruang rawat Kia dengan wajah yang sulit sekali diartikan.

"Gimana Yah hasilnya ??" Tanya Jeno. Jeffry dan Mark menggeleng lemah.

"Nggak bisa, ada yang nggak cocok. Dan itu bikin kita nggak bisa donorin hati ke Yara." Jelas Jeffry. Rendi mengusap wajahnya kasar, Jeno mengacak rambutnya frustasi sedangkan Ryan hanya diam saja sedaritadi. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang. Dia kemudian merasakan ponselnya bergetar, ada sebuah pesan masuk.

.

.

.

Hendri
Satu minggu lagi, lo sama gue harus balapan di sirkuit tempat gue biasa tanding sama Yara.

Nanti tempatnya gue shareloc.

.

.

.

Ryan menghela nafasnya pelan, dia berusaha menyembunyikan hal ini dari Rendi. Dia tidak mau mendapat larangan dari Rendi kali ini. Bagaimanapun, dia harus bisa memenangkan balapan itu. Agar keluarganya tidak lagi diganggu oleh Hendri.












































🐶🐶🐶














































Hari ini, Ryan melakukan yang sudah dia rencanakan. Dia menuju ke sirkuit yang lokasinya sudah dikirim oleh Hendri. Awalnya Ryan ragu, karena kondisi Kia yang semakin memburuk. Tapi kemudian dia meyakinkan dirinya sendiri untuk tetap melakukan balapan itu. Sesuai kesepakatan, mereka hanya akan memakai mobil biasa, bukan mobil balap. Karena Ryan menolak untuk memakai mobil balap milik Kia. Hendri menyetujuinya. Memakai mobil jenis apapun itu, balapan tetap saja balapan bagi Hendri. Dan yang lebih dulu sampai akan menjadi pemenangnya. Kecuali jika terjadi kecelakaan, balapan itu dianggap tidak sah. Itu peraturan yang dibuat diantara mereka berdua.

"Gue minta lo tanda tangan disini. Gimanapun, gue nggak mau lo sampe ingkar janji kalo gue sampe beneran jadi pemenangnya." Ucap Ryan sambil menyodorkan selembar kertas bermaterai. Hendri kemudian mengambil dan menandatanganinya dilanjut dengan Ryan. Setelah itu, mereka bersiap di mobil mereka masing-masing.

"Rendi, Yara, maafin aku ngelakuin ini tanpa sepengetahuan kalian." Gumam Ryan.

Ryan kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi begitu bendera sudah dikibarkan. Ryan terus menginjak gas nya semakin dalam agar bisa mengalahkan Hendri. Dia tidak peduli meskipun dia tidak mempunyai pengalaman untuk balapan, yang dia tau hanya melajukan mobilnya dengan cepat dan mengalahkan Hendri. Sampai akhirnya, Ryan berhasil mendahului mobil Hendri dan akan sampai di garis finish. Tapi ternyata, Hendri mempunyai rencana lain.












Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang