44. Pembalasan dari Narendra

61 15 51
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku cuma mau bilang. Jadi, aku putusin buat bikin sampe 2 season. Berarti disini endingnya bakalan gantung.

Mungkin bisa aja ending disini tapi belum tentu happy. Karena kemarin aku nanya cuma dua orang yang ninggalin komentar dan minta di bikinin yang season 2

Kalo ada yang keberatan silahkan komen disini. Kasih saran lagi. Boleh kok kalo mau ngasih saran, misalnya dibikin ending disini aja jadi nggak perlu season 2.

Pendapat kalian akan selalu aku terima 😊😊😊
.

.

.

Sejak kejadian itu, Kia benar-benar tidak pernah mau bertemu dengan Jeno. Bahkan ketika Jeno barusaja keluar dari rumahsakit dan berniat untuk bertemu dengan Kia, gadis itu malah mengusirnya dan berakhir Jeno ditarik paksa oleh Rendi untuk keluar. Rendi tidak akan membiarkan siapapun masuk dan bertemu dengan Kia tanpa seizin dari Kia. Jeno sangat dibuat kesulitan karena Kia. Memang itu kesalahannya juga, tapi dia tidak bermaksud melakukan hal itu. Waktu itu Dara yang memaksanya.

Sedangkan Kia, dia marah bukan hanya karena Jeno tidak menghargai pemberiannya. Tapi dia kecewa karena Jeno sama saja tidak menghargai pemberian Nana juga. Nana juga membuat makanan itu dengan sepenuh hatinya, padahal Nana tau kalau Kia bisa saja meninggalkannya dan memilih untuk bersama Jeno. Tapi Nana tetap berbaik hati mau membuatkan Jeno makanan. Dan sekarang, Jeno kembali berusaha untuk bertemu dengan Kia. Kali ini cowok itu melangkah lewat balkon seperti yang dulu sering ia lakukan.

"Pergi !! Gue nggak bakalan izinin lo ketemu sama Yara !! Dan Yara juga nggak mau ketemu sama lo !!" Tegas Rendi sambil menatap tajam Jeno.

"Pergi sekarang, atau tangan lo yang kiri gue bikin patah kayak tangan lo yang kanan !!" Ancam Rendi dengan nada yang semakin meninggi.

Sebisa mungkin dia menahan emosinya agar tidak memukul Jeno dan membuat tangan satunya juga patah. Itupun atas permintaan Kia. Kalau tidak, mungkin ketika dia mendapati Kia pulang bersama Nana sambil menangis waktu itu dan alasannya karena Jeno. Dia pasti akan langsung menghampiri Jeno dan memukulnya tanpa ampun. Tanpa peduli kalau Jeno masih seorang pasien. Jeno melangkah perlahan kembali ke kamarnya. Dia benar-benar tidak bisa bertemu dengan Kia. Ketika dia masuk dan turun kebawah, Jeno mendapati Mark yang sedang berada di dapur untuk mengambil minum.

"Bang, Kia nggak mau ketemu sama aku." Ucap Jeno.

"Itu salah kamu, kamu sendiri yang bikin dia kecewa. Abang tau, Dara itu pacar kamu. Tapi dia termasuk orang baru, berbeda dengan Yara yang udah 17 tahun selalu sama kamu. Bahkan Yara juga punya pacar kan ?? Narendra. Apa pernah Narendra ngelarang dia buat ketemu sama kamu ?? Bahkan Narendra tanpa ragu bantuin Yara bikin makanan yang mau dia kasih ke kamu."

"Itu namanya cinta yang sesungguhnya. Cinta dan sayangnya Narendra ke Yara itu tulus. Dia nggak meminta imbalan apapun. Dia tetap nerima Yara meskipun dia tau perasaannya Yara sebenarnya buat siapa." Ucap Mark. Jeno terkejut akan satu hal. Itu artinya, Kia dan Nana berpacaran tapi Kia tidak mempunyai perasaan yang sama dengan Nana.

"Terus perasaannya Kia buat siapa bang kalo bukan buat Narendra ??" Tanya Jeno menuntut penjelasan.

"Kalau kamu pingin tau, cari tau sendiri. Dan satu hal lagi, tetapin hati kamu untuk siapa. Apa benar perasaan kamu untuk Dara atau bukan. Karena abang, lihat sesuatu yang beda di mata kamu tentang perasaanmu. Dan kamu harus cari tau semuanya sendiri." Ucap Mark kemudian pergi dan menuju ke kamarnya.

Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang