41. Peneror Meresahkan

54 13 32
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!



Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku putusin buat update pagi ini. Mumpung ada sinyal, karena kalo pagi sinyalnya tuh masih bagus 😂😂😂

Kia, Nana dan Jiji sekarang sedang mencari keberadaan mobil milik Jeno. Terlihat gila memang, tapi hanya itu cara yang bisa mereka lakukan. Kia yang menangkap keberadaan mobil milik Jeno langsung meminta Nana untuk menyambungkan telfon dengan Jeno. Kia juga mendekat kearah mobil milik Jeno. Sedikit sulit, karena ketika Kia mendekat mobil milik Jeno seakan mendorong Kia agar menjauh. Membuat Kia berkali-kali hampir oleng.

"Ra hati-hati Ra !!" Peringat Nana yang sudah panik. Ketika telfonnya dengan Jeno tersambung, Kia bisa mendengar suara Jeno yang kebingungan.

"Lo nggak usah bingung ya Jen. Sekarang, lo coba buka kaca sebelah lo. Coba terus sampe terbuka." Pinta Kia menginstruksi.

.

.

.

"Tapi mobil gue aneh Ki, ini mobil gue kenapa sih ??"

.

.

.

"Mobil lo ada yang ngeretas kayak punya gue waktu itu. Jadi percuma, nggak akan bisa lo ngendaliin mobil lo sendiri kecuali lo belokin ke kanan sama kiri dan lo ngehindar dengan jarak tertentu." Jelas Kia.

.

.

.

"Tapi gimana bisa mobil gue diretas ??"

.

.

.

"Gue juga nggak tau, yang penting sekarang lo keluar dulu dari mobil itu sebelum terlambat !!" Balas Kia. Jeno terus berusaha membuka kaca yang ada disampingnya. Tapi panggilan mereka masih terhubung, agar Kia bisa memberikan instruksi pada Jeno.

Kia kemudian menyuruh Jiji membuka pintu belakang yang dekat dengan mobil milik Jeno. Kia meminta Nana yang duduk disampingnya untuk membuka kaca sampingnya kemudian menahan pintu yang tadi dibuka sama Jiji agar tetap terbuka. Kia kemudian mendekatkan mobilnya kearah mobil Jeno dengan bagian belakang yang lurus dengan tempat Jeno mengemudi.

"Ji, kamu bantuin Jeno buat keluar dari mobil ya terus pindahin kesini. Na lo tetep pengangin pintu biar nggak nutup. Kalo pintu sampe nutup, Jeno bisa dalam bahaya dan Jiji bisa aja kejepit." Pinta Kia pada kedua adik-kakak itu. Mereka hanya mengangguk menuruti perintah dari Kia.

"Jen, lo kan udah berhasil buka kacanya. Sekarang lo keluar dari jendela itu terus lo pindah ke mobil gue dengan bantuannya Jiji. Nggak usah banyak protes, gue cuma mau lo dengerin instruksi dari gue." Ucap Kia kemudian menutup sambungan telfonnya.

Kia kemudian fokus untuk menyamakan kecepatan mobilnya dengan milik Jeno. Sebenarnya Kia mengalami kesulitan karena kecepatan mobil milik Jeno tidak stabil. Ditambah lagi fokusnya terbagi antara menyetir dan keadaan di belakang. Belum lagi dia harus menghindari beberapa pengemudi mobil lainnya agar tidak terjadi kecelakaan. Dia bahkan seperti tidak takut akan dikejar polisi. Itu urusan nanti, sekarang yang penting Jeno keluar dari mobil dengan aman.

Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang