18. Makasih Na Buat Kepedulianmu

62 12 2
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Nana mencari keberadaan Kia saat ini. Dia masih menuntut penjelasan tentang kejadian sabtu malam, tepat di hari pertemuan angkatan. Sebenarnya dia sudah meminta penjelasan lewat telfon dan beberapa pesan yang dia kirim pada Kia. Tapi pesan darinya hanya dibaca oleh Kia tanpa dibalas sedangkan ketika di telfon, Kia tidak mau mengangkatnya. Untuk itu, jalan satu-satunya dia mencari keberadaan Kia dan mengajaknya berbicara empat mata.

Nana langsung bernafas lega ketika mendapati keberadaan Kia yang barusaja datang bersama Jeno. Selalu seperti itu. Tapi Nana tidak peduli dan langsung menghampiri mereka berdua. Karena dia sudah bertekad untuk menyelesaikan semua rasa penasarannya hari ini juga.

"Yara, bisa kita ngobrol bentar. Gue perlu ngobrol sama lo." Ucap Nana to the point.

Jeno sedikit curiga tentang tujuan Nana sebenarnya. Karena teman sekelasnya ini tidak pernah sedekat itu dengan Kia sampai harus mengobrol berdua. Apalagi pembahasan yang akan mereka bahas tidak diketahui oleh Jeno. Jeno awalnya menolak permintaan Nana itu dan tidak mengizinkan Kia untuk berbicara dengan cowok itu. Tapi Kia terus berusaha untuk meyakinkan sahabatnya itu kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Oke, kita ngobrol. Udah Jen gapapa, gue ngobrol bentar sama dia. Tenang aja gue nggak bakalan bolos kok. Bel masuk gue balik ke kelas, gue janji. Nanti coba tanya ke Chandra aja kalo lo nggak yakin." Ucap Kia mencoba meyakinkan Jeno agar memperbolehkan dia berbicara dengan Nana.

"Yaudah. Awas aja lo bolos lagi. Lo udah janji mau berubah buat balas semua omongan pak Wisnu. Jadi lo harus tepatin semua itu." Peringat Jeno.

"Iya gue inget sama janji gue. Udah sono masuk kelas !!" Pinta Kia pada Jeno. Jeno kemudian mengacak rambut Kia sebentar kemudian pergi menuju ke kelasnya.


















🐶🐶🐶





















Nana dan Kia saat ini sedang berada di taman belajar dekat kelas 10. Kia menjelaskan semuanya tentang kejadian waktu itu. Mulai dari Hendri yang merupakan mantan Kia dan mengajak Kia untuk balapan itu karena ingin balikan sama Kia. Kia juga menceritakan tentang kejanggalan yang dia rasakan waktu itu. Bahkan Kia menceritakan tentang kecurigaannya pada Dara yang kata Jeno waktu itu nggak sengaja numpahin sirup di baju milik Jeno. Membuat Jeno tidak mengangkat telfonnya ataupun berada disamping panggung. Tapi Kia tidak menceritakan tentang masa lalunya dengan Hendri lebih dalam.

"Tapi kalo Dara ngelakuin itu, tujuannya apa ?? Emang dia dapet untung buat ngelakuin semua itu ??" Tanya Nana memastikan.

"Dara itu mantannya Jeno. Mereka putus itu sebenarnya gara-gara gue sama Jeno mergoki Dara selingkuh, dan itu semua atas ajakan gue juga. Tapi Dara juga nyalahin Jeno gara-gara gue sering pergi sama Jeno. Karena Jeno lebih prioritasin gue." Jelas Kia. Kini semuanya terhubung. Nana tau maksud dari ucapan Kia tentang Dara tadi. Tapi Nana tidak bisa langsung memutuskan kalau Dara bersalah dalam hal ini. Tidak ada bukti yang jelas.

"Tapi kan kita nggak bisa langsung nyimpulin kayak gitu tanpa adanya bukti yang jelas." Ucap Nana.

"Iya gue tau. Tapi dengan semua insiden yang sering terjadi sama gue belakangan ini, gue yakin kalo Dara ada sangkut pautnya sama semua ini." Ujar Kia yakin.

"Jadi, lo mau nyelidikin semua ini ??" Tanya Nana memastikan.

Kia mengangguk sebagai jawaban. Bagaimanapun juga dia tidak akan membiarkan Jeno masuk kedalam lubang yang sama yang akan dibuat oleh Dara. Cukup sekali saja, tidak lagi. Itu menurut Kia. Dan Kia akan melakukan apapun yang dia bisa untuk membuka kedok Dara yang sebenarnya.

Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang