⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kia berjalan gontai menuju ke kelasnya sendirian. Hari ini dia merasa sangat lelah setelah jam olahraga. Jangan tanya kenapa dia berjalan sendirian. Mana ada yang mau berteman dengannya dikelas mengingat sikap barbar yang dia punya. Hanya satu orang yang mau berteman dengannya dikelasnya, itupun seorang cowok. Dan sekarang temannya itu berada dikantin dengan teman laki-lakinya yang lain.
Kia tidak berharap banyak padanya, karena bagaimanapun dia bukan Jeno yang rela meninggalkan semua teman-temannya hanya demi dirinya. Cowok itu mau berteman dengannya dikelas saja dia sudah sangat bersyukur. Kia meletakkan kepalanya diatas meja dengan tangannya sebagai tumpuan. Dia kemudian memejamkan matanya karena memang dia merasa sudah sangat lelah.
Barusaja Kia memejamkan matanya, dia sudah merasa kalau ada sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. Dia kemudian perlahan membuka matanya dan ada seseorang yang sangat dia kenal duduk disampingnya.
"Lo kenapa kesini ?? Nggak pelajaran ?? Apa lo bolos ??" Cerca Kia kemudian mengambil minuman dingin yang tadi menempel di pipinnya.
"Pelajaran kok. Tapi tadi gue lihat lo kayak kehilangan tenaga, lemes gitu. Makanya gue izin ke toilet terus beliin lo minuman ini, buat gue kasih ke lo." Ucap Jeno yang sekarang sudah menidurkan kepalanya diatas meja dengan tangannya sebagai tumpuan seperti yang dilakukan Kia tadi.
"Di toilet ada yang jualan minum ya ?? Gue baru tau. Udah sono buruan balik !! Gue nggak mau ya nanti guru-guru lo nyalahin gue lagi dan bilang kalo gue ngasih pengaruh buruk ke lo gara-gara lo bolos gini." Ucap Kia sambil mendorong Jeno agar kembali ke kelasnya lagi.
"Dih ngusir. Bukannya bilang makasih tapi malah ngusir." Cibir Jeno.
"Yaudah makasih !! Udah pergi sono, lo tau kan kalo fans lo tuh ganas-ganas. Gue nggak mau ya ribut lagi terus masuk bk lagi. Lagi males ketemu pak Jhonny gue mah." Usir Kia sambil mendorong Jeno agar keluar dari kelasnya.
Kia kemudian kembali ke bangkunya dan kembali menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya. Barusaja dia akan memejamkan matanya tapi ada suara ketukan dari mejanya. Dia kemudian mendongakkan kepalanya dan melihat ada Rendi di hadapannya. Kia berdecak ketika melihat wajah konyol Rendi. Dia sangat ingin melempar muka itu dengan buku paket sejarahnya yang super tebal.
"Pergi nggak lo !! Gue lagi males ya berantem sama lo !!" Usir Kia sambil kembali menelungkupkan wajahnya lagi.
"Heh bangun !! Gue kesini bukan buat ngelihatin orang ngebo ya !!" Protes Rendi sambil menarik Kia agar terduduk tegak dan menghadap kearahnya. Kia yang diperlakukan seperti itu berdecak kesal.
"Ya terus mau lo apa ??!!" Kesal Kia dengan alis yang menukik tajam.
"Nih." Ucap Rendi sambil menyodorkan satu kantung plastik besar yang entah apa isinya.
Ketika Kia melihat isi dari kantung plastik itu ternyata disana berisi beberapa susu kotak, beberapa roti, buah-buahan dan obat penambah darah. Membuat Kia mengangkat sebelah alisnya bingung. Karena setau dia, Rendi mana mau memberikan itu semua padanya. Biasanya minta traktir sama Jeno. Tanpa menunggu respon dari Kia, Rendi langsung menjelaskan tujuannya membawa semua makanan itu untuk Kia.
"Kan kemarin lo udah donorin darah lo buat Yangyang. Sekarang gue mau ganti darah lo yang di donorin ke dia. Bukan pake darah, tapi pake semua makanan ini. Biar lo nggak lemes kayak cacing lagi sekarat." Masih sempatnya Rendi memberikan ejekan pada Kia. Tapi Kia yang sama sekali tidak berminat untuk bertengkar hanya memberikan tatapan datar pada Rendi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible (END)
Fiksi Penggemar⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 16 Februari 2021 . . . . . Kisah dari Jeno (Lee Jeno) yang mempunyai seorang sahabat sejak dia kecil bernama Kia (Kim So Hyun). Mereka yang saling bertetangga membuat hu...