47. Penyelidikan oleh Detektif Rendi

44 13 16
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

️⚠️⚠️Siapkan hati kalian oke ⚠️⚠️
😂😂😂



Rendi kini beralih menghubungi Jeno. Urusannya belum sepenuhnya selesai. Dia tidak mengetahui apapun tentang masalalu keluarganya. Yang Mark tau hanya Kia yang sering sekali mendapat pukulan dari papanya. Selebihnya Mark tidak tau. Kalau itu Rendi juga sudah tau. Dia masih berada ditempat yang sama. Bahkan dia sudah memesan latte sebanyak dua kali. Rendi menunggu kedatangan Jeno sambil merangkai semua yang akan dia tanyakan pada Jeno. Rendi melihat kedatangan Jeno, tapi dia masih memasang wajah datarnya.

"Kenapa ?? Lo mau nonjok gue kayak yang lainnya karena udah nonjok Kia waktu itu ??" Tanya Jeno. Rendi terkekeh sinis.

"Kalo gue bisa, udah gue lakuin saat itu juga. Sayangnya, Yara ngelarang gue buat lakuin itu. Jadi gue nggak bakalan lakuin itu." Ucap Rendi.

"Sesayang itu lo sama Kia ??" Tanya Jeno.

"Ya, karena dia kembaran gue. Adik gue. Dan udah kewajiban gue buat selalu sayang sama dia dan jagain dia." Tegas Rendi. Jeno tertawa hambar. Rendi bingung, dia tidak tau Jeno menertawakan apa. Karena menurutnya tidak ada hal lucu yang perlu dia tertawakan.

"Syukurlah lo sayang sama dia. Gue harap lo bakalan selalu lindungi dia." Ucap Jeno.

"Maksud lo apa ?? Tanpa lo suruh juga pasti udah gue lakuin." Balas Rendi.

"Dia...dalam bahaya. Lo harus ekstra hati-hati lagi." Pesan Jeno. Rendi mengernyit bingung. Dia tidak tau maksud dari ucapan Jeno itu. Bukankah sebelumnya Jeno sama sekali tidak peduli dengan Kia ?? Dia bahkan berpihak pada Dara.

"Lo pasti selama ini berfikir kalo gue berpihak sama Dara kan ?? Itulah kenapa semua orang ngasih tonjokan ke gue waktu gue nggak sengaja nonjok Kia waktu itu. Gue dibilang bodoh. Tapi gue nggak peduli. Seenggaknya gue ngulur waktu biar Kia nggak diapa-apain." Ucap Jeno.

"Lo kalo ngomong yang jelas, jangan berbelit !! Ada apa sama Yara sebenernya ?? Apa yang bakalan terjadi sama Yara ??" Tanya Rendi mulai panik.

"Gue pacaran sama Dara awalnya emang beneran pacaran. Tapi setelah lo tonjok gue waktu itu, gue jadi yakin kalo selama ini gue dijebak. Gue cari tahu semuanya sendiri. Tentang tujuan Dara. Ternyata, dia punya tujuan buat ngelenyapin Kia. Tapi kalau gue masih stay sama Dara, Kia bakalan aman. Intinya gitu." Jelas Jeno.

"Gue selama ini pura-pura berpihak sama Dara. Nerima banyak tonjokan yang bikin badan gue sakit semua, berantem sama abang sendiri, hubungan gue sama Kia makin jauh. Gue nggak peduli, setidaknya Kia masih aman. Selama Dara ngira gue nggak berpihak ke Kia, Dara nggak bakalan mempercepat tujuannya buat balas dendam ke Kia."

"Terserah lo mau percaya atau enggak. Gue udah jelasin semua. Gue...ngelakuin semuanya demi Kia. Gue sayang sama dia, dia sahabat gue. Gue nggak bakalan biarin dia kenapa-napa. Dan Dara ngelakuin itu semua nggak sendiri." Lanjut Jeno. Membuat Rendi memberikan tatapan bertanya pada Jeno. Jeno yang seakan faham dengan tatapan Rendi itu langsung melanjutkan ucapannya.

"Dia dibantu sama bang Hendri, mantannya Kia. Awalnya gue berusaha buat tutupin baliknya bang Hendri ke Indo dari Kia. Tapi ternyata, Kia udah lebih dulu dapet ancaman dari bang Hendri." Rendi masih diam. Mencoba mempercayai Jeno. Tapi setelah dia pikir-pikir lagi dengan sudut pandang Jeno, dia mencoba mempercayainya.

Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang