⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kia terdiam begitu juga dengan Rendi, Ryan dan Nana. Tapi Kia terdiam bukan hanya karena Nana menunjukkan siapa pelakunya. Tapi dia memikirkan tentang kenyataan yang barusaja dia ketahui. Tentang Rendi dan juga Ryan yang mengaku sebagai saudara kembarnya. Lalu, kalau mereka saudara kembar Kia yang sebenanya, Gibran itu siapa ?? Itu yang selalu Kia pikiran sedaritadi. Tapi hal yang sangat mempengaruhi diamnya Kia sedaritadi adalah, perutnya terasa sangat sakit. Dia juga merasa sangat mual dan ingin muntah. Tapi dia lebih memilih untuk menahannya sedaritadi. Sampai akhirnya...
Bruuukkk...
"YARA !!" Pekik Rendi, Ryan dan Nana bersamaan. Rendi langsung merengkuh tubuh Kia yang pingsan kearahnya dan mencoba menyadarkannya. Dia menepuk-nepuk pipi Kia dan memanggil-manggil nama Kia. Berharap kalau Kia hanya berpura-pura. Tapi ketika dia melihat kalau wajah Kia sangat pucat, dia menghapus semua pemikiran itu.
"Kita bawa ke rumahsakit sekarang juga !! Bawa ke mobil sekarang !!" Tegas Ryan sambil berdiri dari duduknya. Rendi mengangguk kemudian langsung menggendong Kia dan berlari ke mobil miliknya dan juga Ryan.
"Gue ke rumahnya Jeno dulu. Keluarganya Jeno harus tau tentang ini. Mereka pasti nyariin Yara sekarang." Ucap Nana kemudian berlari menuju ke motor miliknya tanpa menunggu jawaban dari Rendi dan juga Ryan. Yang ada di pikirannya adalah, keluarga Azkana pasti akan lebih peduli daripada keluarga Kia sendiri. Dan Kia sekarang butuh wali yang bertanggungjawab atas dirinya.
Rendi langsung memacu mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dia sudah kelewat panik saat ini. Dia sesekali melirik kearah spion tengah untuk melihat apakah Kia sudah membuka matanya. Tapi ternyata tidak. Dengan Ryan yang memangku kepalanya dan mencoba menyadarkan Kia, gadis itu masih saja tidak mau membuka matanya. Rendi langsung menghentikan mobilnya di lobby rumahsakit kemudian dia berteriak kalau ada pasien yang datang. Beberapa perawat langsung berdatangan sambil membawa brankar. Rendi dan Ryan langsung mengangkat tubuh Kia dan memindahkannya keatas brankar.
"Yara, bangun dong. Kamu kenapa ??" Tanya Rendi meskipun dia tau kalau Kia tidak akan memberikan jawaban.
Ryan menarik Rendi begitu Kia dibawa kedalam ruangan untuk diberikan perawatan. Rendi mengusap wajahnya kasar. Ryan langsung mengusap punggung Rendi agar dia merasa sedikit tenang. Ryan langsung memberitahukan tempat dimana Kia dirawat ke Nana lewat sebuah pesan. Tak lama kemudian, keluarga Azkana kecuali Jeno datang bersama dengan Nana.
"Bagaimana Yara ??" Tanya Jeffry sambil berjalan mendekat.
"Belum ada kabar om." Jawab Ryan. Beberapa saat kemudian, seorang dokter keluar dari ruang UGD. Ternyata yang memeriksa Kia adalah dokter Dimas. Dokter keluarga Azkana yang juga sering menangani Kia.
"Pak Jeffry, bisa kita bicara sebentar ?? Kita bicara di ruangan saya." Ucap dokter Dimas. Semuanya saling bertukar pandang. Mencoba menebak-nebak apa yang akan dokter Dimas katakan. Jeffry kemudian mengikuti dokter Dimas untuk menuju ke ruangan dokter tersebut.
"Saya akan menjelaskan tentang bagaimana keadaan dari Yara. Saya tau, kalau anda juga bertanggungjawab atas Yara. Itulah kenapa anda harus mengetahui hal ini. Tapi Yara berpesan agar anda tidak menceritakan kondisi yang sebenarnya pada semua orang. Hanya anda yang harusnya tau." Jelas dokter Dimas begitu mereka sampai di ruangan dokter Dimas. Jantung Jeffry berdegup sangat kencang, entah kenapa dia mendapat firasat buruk tentang ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/230193090-288-k749773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible (END)
Fanfiction⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 16 Februari 2021 . . . . . Kisah dari Jeno (Lee Jeno) yang mempunyai seorang sahabat sejak dia kecil bernama Kia (Kim So Hyun). Mereka yang saling bertetangga membuat hu...