⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BRAAAAKKK....
Seseorang masuk kedalam sebuah ruangan yang sudah lama tidak dihuni. Orang itu berjalan menghampiri seorang gadis dengan sebuah pisau ditangannya. Dia mengusap pelan pisau itu. Tapi hal itu malah membuat gadis itu ketakutan.
"Gue bilang, lo harus bunuh mamanya Yara, bukan Yara !! Kenapa lo bodoh banget sih jadi cewek ??!!" Bentak orang itu, Hendri. Gadis yang sekarang sedang ketakutan adalah Dara.
"G...gue nggak sengaja Hen, sumpah !! Dia tiba-tiba muncul gitu aja." Bela Dara.
"Harusnya lo lebih teliti lagi !! Kenapa lo nggak lihat situasi dulu hm ??" Tanya Hendri dengan wajah yang sangat dekat dengan Dara.
"Kalo Yara sampe nggak selamat, nyawa harus dibayar dengan nyawa !! Inget itu !!" Desis Hendri sambil menggoreskan ujung pisau itu tepat di leher Dara. Setelah itu, dia pergi dari ruangan itu sambil menutup pintunya dengan sangat keras.
🐶🐶🐶
Setelah beberapa hari akhirnya Kia dipindah ke ruang rawat. Meskipun dia masih dalam keadaan koma, kondisi Kia sudah stabil sekarang. Tidak naik turun seperti sebelumnya. Hari ini Rendi dan Ryan menjaga Kia. Dengan Rendi duduk di sofa sambil mengerjakan tugasnya sedangkan Ryan yang duduk di kursi samping ranjang Kia. Dia juga menggenggam tangan Kia dan mengusapnya lembut.
"Ra, kapan kamu mau bangun ?? Kita kangen berisiknya kamu. Aku kangen lihat kamu berantem sama Rendi." Ucap Ryan. Sebisa mungkin dia tidak menangis. Karena dia takut kalau Kia tiba-tiba bangun dan melihatnya menangis, Kia akan marah padanya.
"Ra, habis ini pengumuman lomba KTI nya kita loh. Kamu nggak mau bangun ?? Kalo kita menang gimana ?? Masa iya kamu nggak dateng ??" Tanya Ryan lagi.
"Dia pasti dateng. Kalo dia nggak dateng, kita berdua juga nggak bakalan dateng. Tim kita itu bertiga. Ngerjain bertiga, berjuang bertiga, menang juga harus bertiga." Tegas Rendi. Ryan mengangguk menyetujuinya. Dia yakin kalau Kia akan bangun ketika hasilnya itu di umumkan.
"Aku yakin kamu pasti bangun sebelum hasilnya diumumkan." Ucap Ryan yakin. Terhitung sudah satu minggu ini Kia dipindah ke ruang rawat inap. Tapi Kia masih betah untuk menutup matanya. Entah seindah apa mimpinya, Ryan tidak tau. Tapi Ryan hanya berfikir kalau Kia hanya butuh istirahat lebih banyak saja. Selama ini Kia sering mengalami hal yang buruk. Mungkin Kia ingin beristirahat sebentar. Ya, hanya sebentar. Itu harapan Rendi dan Ryan saat ini.
Tok...tok...tok...
Mereka berdua mengalihkan pandangannya pada pintu dan mendapati Chandra datang bersama dengan Jeno. Langsung saja Jeno duduk disamping Rendi membiarkan Chandra mengajak ngobrol Kia meskipun tidak ada respon dari sang lawan bicara. Ryan juga kini sudah beralih ke sofa bersama dengan Rendi dan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible (END)
Fiksi Penggemar⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 16 Februari 2021 . . . . . Kisah dari Jeno (Lee Jeno) yang mempunyai seorang sahabat sejak dia kecil bernama Kia (Kim So Hyun). Mereka yang saling bertetangga membuat hu...