Rendika Junadera & Yangyang Ryandra (3)

44 15 23
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Last ya buat hari ini 😊😊😊

Oh iya, dibawah ada note dikit buat kalian. Kalau bisa dibaca ya. Aku sayang kalian 😘😘😘

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malamnya, Rendi dan juga Ryan merasa tidak tenang. Mereka berdua memang sedang berkumpul bersama dengan Leo juga. Mereka sedang menonton film di tv. Tapi pikiran mereka berdua tidak tenang. Entah kenapa mereka merasa gelisah dan memikirkan kejadian tadi di sekolah. Tentang pengumuman di mading itu. Apa Kia akan baik-baik saja setelah itu ?? Itu yang ada di pikiran mereka berdua saat ini.

"Beli sosis bakar yuk ?? Pingin beli sosis bakar soalnya." Celetuk Ryan. Dia hanya berusaha mengalihkan perasaan khwatirnya itu.

"Mager bang. Abang aja yang pergi, aku nitip." Ucap Leo kemudian diakhiri dengan cengiran lebarnya. Rendi menjitak kepala sang adik gemas.

"Kamu tuh kebiasaan ya emang." Ucap Rendi setelah memberi jitakan pada Leo.

"Mau pesen apa aja ??" Tanya Ryan sebelum dia berjalan menuju ke kamarnya untuk bersiap.

"Beliin sosis bakar, yang pedes ya. Sama jus mangga. Es krim jangan lupa !!" Ucap Leo antusias. Ryan mengangguki permintaan Leo kemudian dia berjalan menuju ke kamarnya untuk berganti baju dan mengambil dompetnya. Begitu juga dengan Rendi yang melakukan hal yang sama.

Sesampainya mereka di alun-alun kota yang menjual berbagai macam makanan, mereka langsung menuju ke penjual sosis bakar. Tapi ketika mereka berada disana, emosi Rendi kembali tersulut karena menangkap kehadiran seseorang disana. Dia langsung menatap tajam begitu orang itu berjalan mendekat kearahnya dan juga Ryan. Itu Jeno yang bertanya apakah mereka berdua melihat keberadaan Kia. Ingin rasanya Rendi meneriaki telinga Jeno agar dia sadar dengan semua perbuatannya itu.

"Kenapa ?? Suka lo sama Kia ??" Tanya Jeno dengan tatapan tajam. Rendi yang melihatnya hanya tersenyum miring pada Jeno. Bisa-bisanya cowok dihadapannya ini bertanya seperti itu ??










Bukannya gue suka sama Yara. Tapi Yara itu kembaran gue !! Dan lo bikin dia pergi dari rumah sekarang ini. Awas aja lo kalo Yara sampe kenapa-napa !! - batin Rendi.












"Kalo gue suka kenapa ?? Kalo enggak kenapa ?? Toh lo juga nggak bisa ngatur kehidupannya Yara sama halnya dia yang nggak bisa ngatur hidup lo." Sindir Rendi.

"Gue harap ini yang terakhir kalinya lo nyakitin Yara. Setelah ini lo nyakitin dia lagi, biarin gue yang jagain dia. Lo...jagain pacar lo itu aja."

Setelah itu, Jeno pergi dari hadapan mereka berdua. Ryan dan Rendi langsung mencoba menghubungi Kia. Tapi nomornya tidak aktif. Rendi kemudian menghubungi seseorang. Entah kenapa dia malah terpikirkan dengan orang itu. Rendi hanya berharap kalau dugaannya itu tidak salah.

.

.

.

"Halo Na ?? Lo sekarang sama Yara ??"

.

.

.

"Kata siapa ??"

Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang