55. Sudah Tau Semuanya

59 14 36
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di paling bawah ada pilihan buat kalian.

Silahkan tinggalkan komentar buat kelanjutan cerita ini. Minta tolong kerja samanya yaa 😊😊😊

Terimakasih 💚💚💚

Dokter masih memeriksa kondisi Kia. Mereka semua masih menunggu dokter untuk keluar dari ruang ICU. Niat Rendi untuk memberikan kabar gembira itu pada papanya urung seketika. Dia akan memberitahukannya pada Yudha jika waktunya sudah tepat. Dokter keluar, buru-buru Yudha mendekat kearah dokter tersebut untuk menanyakan kondisi Kia.

"Bagaimana kondisi putri saya dokter ??" Tanya Yudha.

"Putri bapak tidak apa-apa. Hal seperti ini biasa terjadi setelah pasien menjalani transplantasi hati. Bapak tidak perlu khawatir. Sekarang, kondisi putri bapak sudah kembali stabil." Jelas dokter yang tadi memeriksa Kia. Semuanya bernafas lega karena Kia dinyatakan tidak kenapa-napa.

"Boleh Yara dijenguk dok ?? Sebentar saja, ada yang ingin saya sampaikan ke Yara." Mohon Rendi.

"Baiklah, tapi jangan lama-lama. Karena kondisi pasien bisa menurun lagi sewaktu-waktu." Jelas dokter tersebut. Rendi mengangguk kemudian memasuki ruang ICU setelah mensterilkan dirinya terlebih dahulu. Dia tersenyum sekilas kemudian berjalan mendekati Kia. Mengecup lembut pipi kanan Kia kemudian duduk di kursi dekat ranjang Kia.

"Hai twins !! Kapan kamu bangun ?? Ini udah lama banget loh kamu tidur. Nggak kangen sama kita disini ?? Kamu disana ketemu sama mama ya makanya masih betah buat tidur ?? Kamu pasti disayang kan sama mama disana ?? Soalnya mama udah sayang sama kamu, Yara." Ucap Rendi sambil menahan isakannya.

"Hei, kamu tau nggak ?? Kita bertiga lolos seleksi beasiswa itu loh. Kamu nggak mau bangun ?? Katanya mau kuliah bareng-bareng ?? Mau lulus bareng-bareng ?? Tapi kenapa kamu belum bangun juga ??" Tanya Rendi yang wajahnya sudah basah dengan airmatanya. Dia mengusap lembut tangan Kia kemudian menempelkannya di pipinya. Tangan Kia begitu dingin. Membuat Rendi sangat ingin menghangatkannya. Rendi mengusap pelan lagi tangan Kia agar terasa sedikit hangat. Dia kemudian mengecup punggung tangan Kia.

"Cepet bangun ya ?? Semua orang disini nungguin kamu." Ucap Rendi kemudian mengecup kening Kia. Dia kemudian keluar dari ruang ICU. Memberikan senyuman pada Ryan yang berarti dia sudah memberitahukannya pada Kia meskipun gadis itu tidak akan tau.











































🐶🐶🐶













































Jeno langsung bergegas menuju ke rumahsakit ketika mendapat kabar kalau Kia sudah sadarkan diri. Dia bahkan meninggalkan sarapannya dirumah. Dengan penampilan yang masih acak-acakan, dia langsung menuju ke ruang ICU. Disana dia sudah disuguhi pemandangan Leo, Rendi, Ryan dan Yudha saling berpelukan. Mereka juga sangat bahagia ketika mendengar kabar kalau Kia sudah sadar.

"Pasien akan dipindah ke ruang rawat inap karena kondisinya yang sudah mulai stabil dan pasien juga sudah sadarkan diri. Tapi tolong, emosi pasien juga harus dijaga demi proses pemulihannya. Pasien tidak boleh stress atau sedih yang berlebihan selama masa pemulihan ini." Jelas dokter. Mereka diam dan saling bertukar pandang. Mereka kemudian mengangguk pada dokter, meyakinkan kalau mereka bisa melakukan hal seperti itu.

Nothing Impossible (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang