44

4.1K 322 135
                                    

Minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.

Huft... Sorry guys suka ngilang tiba-tiba, suka Herman sama diri sendiri jadi lupa kalau punya tanggungjawab lain disini.

Dimaafin nggak nih teman-teman? Dimaafin ya...masih lebaran masa ga dimaaafin akunya, kalau ga dimaafin masa harus nunggu lebaran taun depan buat minta maaf lagi hehehe.

Tenaga everyone, sebagai gantinya aku kasih part panjang–2000 kata lebih sedikit hehehe. Hal itu memang tidak bisa menggantikan penantian kalian selama ini tapi setidaknya bisa mengurangi kekesalan kalian terhadap aku.

Gimana kabar kalian? Baik-baik aja kan?

Siapa yang nungguin update cerita ini sampai cekin terus?

Udah lumutan belum cuman nunggu ini cerita update?

Dapet banyak THR?

Ngerasa nggak sih kalau lebaran taun ini vibesnya beda banget?

Udah bacotnya cape, mending langsung baca ceritanya pelan-pelan jangan buru-buru.

Happy reading 💜

***
Bangunan yang khas dengan bau obat-obatan itu mendadak menjadi mencengkram ketika seorang laki-laki menatap nyalang pada anak buahnya.

Kemeja yang tadinya seputih sutra kini berubah menjadi merah darah, darah yang tidak seharusnya tumpah. Jimin berharap apa yang terjadi  beberapa jam yang lalu adalah mimpi buruknya, mimpi yang tidak seharusnya datang dan harus dilenyapkan.

Namun pada akhirnya mimpi buruk itu kenyataan yang menghampirinya dan sedang berusaha mengambil kebahagiaannya.

Bodoh, harusnya ia tidak mengikuti alur permainan istrinya itu. Jika saja dirinya tidak mengikuti alur yang dibuat minji pasti semua hal ini tidak akan pernah terjadi.

Setelah melampiaskan kemarahannya dengan memberikan hukuman pada anak buahnya tidak membuat rasa amarahnya itu seketika hilang. Jimin bahkan harus menghancurkan dirinya sendiri dengan begitu, dirinya akan merasa sedikit tenang.

Jimin memilih duduk setelah menghabiskan sisa tenaganya untuk membabi buta anak buahnya, menundukkan kepalanya dengan kedua tangan mengepal dan meramalkan doa-doa yang terbaik pada Tuhan untuk menyelamatkan mereka.

Katakan padanya jika istrinya masih baik-baik saja kan? Perempuan yang berada didalam ruangan itu bukan istrinya, istrinya pasti sedang dimansion dan menunggu dirinya pulang dengan meminta keinginan mereka padanya, tolong siapapun katakan padanya jika istrinya benar-benar menunggu dirinya dimansion dan bukan didalam diruangan itu.

Ini adalah mimpi buruk yang paling mengerikan.

Teriakan dan juga rintihan minji masih terdengar dengan jelas ditelinganya, bagaimana wanita kuat itu meneteskan air mata dan menahan kesakitannya sendiri. Jika saja bisa ditukar, biarkan dirinya yang merasakan hal itu, kenapa harus istrinya yang mendapatkan dan merasakan semua rasa sakit itu.

Kenapa mimpi buruk itu selalu mengikuti dan mengambil apa yang menjadi kebahagiaannya, apakah selama ini mimpi buruk itu tidak cukup dengan mengambil kedua orangtuanya. Kenapa mimpi buruk itu kembali datang dan ingin mengambil kebahagiaannya lagi dan lagi.

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang