END

219 18 4
                                    

"Masih tidak bisa kupercaya, segalanya tampak seperti mimpi, kumohon jangan menghilang, apakah ini nyata? Dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih tidak bisa kupercaya, segalanya tampak seperti mimpi, kumohon jangan menghilang, apakah ini nyata? Dirimu. Dirimu terlalu indah hingga membuatku takut, karena jika kulepaskan tanganmu, kau akan terbang jauh dan menghilang. Aku takut."

***
Suasana kota begitu ramai tapi tidak membuat Minji terganggu dengan banyak kendaraan dan juga banyak orang berlalu lalang, matanya terus melihat sekelilingnya sudah lama juga ia tertidur hingga keadaan kota juga banyak berubah.

Matanya memanas, membayangkan bagaimana Jimin dan anak-anak hidup selama dirinya tertidur dari koma selama itu. Minji bahkan mengira jika ia tidak sadarkan diri tapi ternyata semuanya salah, dirinya tidur selama hampir tiga tahun lama.

Apakah anak kembarnya akan tahu jika dirinya adalah eomma-nya? Atau mereka akan membencinya karena selama itu dirinya tidak bisa melihat perkembangan anak-anaknya? Mereka pasti membenci dirinya atau bahkan tidak akan menganggap dirinya ada.

Buliran kristal bening itu menetes tanpa bisa Minji bendung lagi, terisak dalam diam sambil mengigit tangannya agar isakannya tidak terdengar namun tanpa sadar Jimin langsung merengkuh tubuh istri kecilnya itu dalam dekapannya.

Jimin mengelus surai Minji lembut. "Percaya padaku, semua yang ada dipikiranmu tidak akan terjadi, semuanya akan baik-baik saja sayang."

Jimin seakan tahu apa yang ada didalam pikiran Minji dan juga kekhawatiran wanitanya itu. Minji hanya menanggapinya dengan mengangguk kepalanya pelan, rasanya belum lega saat dirinya belum bertemu dengan keduanya.

 Minji hanya menanggapinya dengan mengangguk kepalanya pelan, rasanya belum lega saat dirinya belum bertemu dengan keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil yang mereka kendarai itu sudah berhenti tepat didepan mansion yang megah seperti istana kerajaan.

Minji menoleh pada Jimin. "Apakah cuman mansion ini yang tidak ada perubahan selama itu?"

Jimin mengangguk."Hanya tidak ingin membuatmu bingung."

Jimin turun lalu memutari mobil untuk membukakan pintu untuk istri kecilnya.

"Ayo sayang."ajak Jimin mengulurkan tangannya dengan tersenyum manis tanpa pikir panjang Minji mengulurkan tangannya.

"Jika mereka tidak mengenaliku, oppa cukup katakan eonni, eoh."ujar Minji menatap Jimin.

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang