Pagi ini Jimin bangun lebih awal dari minji biasanya minji yang akan terlebih dahulu bangun sebelum dirinya mungkin pagi ini minji benar-benar lelah karena semalam minji mual dan muntah-muntah dijam yang sudah menunjukkan tengah malam sampai Jimin terbangun dan menemani minji lalu membantu minji agar bisa tidur kembali
Jimin berada di dapur dan ditatap bingung oleh maid dimansionnya karena jarang tuannya akan menghampiri dapur seperti sekarang bibi Lee ketua maid disini menghampiri tuannya
"Tuan apa yang tuan lakukan disini?"tanya bibi Lee pada tuannya.
"Aku ingin membuat sarapan untuk minji tapi aku tak tau caranya"kekeh Jimin mengingat dirinya tak bisa masak,bibi Lee tersenyum dengan penunturan tuannya.
"Kenapa tuan tak menyuruh kami saja,nanti biar saya atau yang lain akan mengantarkan makanannya tuan"kata bibi Lee dan diberi gelengan oleh Jimin.
"Aku ingin membuatnya sendiri,tapi bibi Lee harus membantuku dan aku ingin makanan yang aku buat nanti harus bisa masuk dalam perut minji"ucap Jimin khawatir,jika makanannya akan dimuntahkan kembali oleh minji,benar-benar sulit untuk Jimin membuat minji makan walau hanya satu suap saja sampai membaut Jimin khawatir,bibi Lee mengangguk mengerti dan membantu tuannya untuk membuat sarapan
Selesai dengan urusan sarapan yang dibuatnya jimin kini membawa sarapan yang berisi sereal dan susu hamil,bibi Lee bilang mungkin dengan sarapan yang tak berat dan tak menghasilkan bau,bau yang akan mengakibatkan mual mungkin akan berhasil minji makan.
Saat Jimin akan melangkah pergi dari dapur Jimin teringat akan satulah Jimin baru ingat bukannya tadi malam dirinya meninggalkan Jungkook dan malah tidur dengan minji membuat Jimin berbalik dengan nampan yang sudah Jimin bawa dan bertanya pada bibi lee.
"Tuan jungkook ada dikamar tamu tuan"jawab bibi Lee setelah mendapatkan jawaban Jimin kembali melangkah melanjutkan langkahnya menaiki tangga untuk mengantarkan sarapannya untuk minji.
Setelah sudah sampai pintu kamar, Jimin membuka pintu lalu Jimin masuk kedalam kamar dan mendapati minji yang masih tidur, dengan posisi sama seperti semula saat dirinya keluar dari kamar,masih tidur dengan posisi menyamping Jimin menaruh sarapannya diatas nakas setelah menaruhnya,Jimin duduk ditepi ranjang melihat minji yang masih tidur Jimin mengelus kepala minji sayang dan terus menatapnya minji menyadari jika ada yang menyentuh kepalanya membuka matanya perlahan.
"Oppa"kata minji dengan suara pelan dengan mengucek kedua matanya dengan tangan lalu duduk padahal Jimin menyuruhnya untuk berbaring saja dengan pasrah Jimin membiarkannya
"Apa mualnya masih?"tanya Jimin dengan khawatir dan menyentuh pipi minji
"Sedikit lebih mendingan dari tadi malam"terang minji dengan suara lemas karena semalam dirinya tak bisa tidur karena terus bolak-balik kamar mandi
"Makan ya"bujuk Jimin lembut dan minji menatapnya minji menggeleng
Jimin menghela nafas sabar dan jimin mengerti bagaimana minji jika makan lalu mengeluarkannya kembali,tapi Jimin tak mau jika minji tak makan dan malah membuat minji sakit dan itu juga akan berdampak pada kandungannya Jimin tak mau jika kedua kesayangannya kenapa-kenapa."Sedikit saja nanti kita akan kedokteran"bujuk Jimin tak mau menyerah dengan sedikit tak enak minji mau menerima makanan yang sudah Jimin bawa,saat minji akan mengambilnya tangan Jimin lebih dulu mengambil makanannya.
"Biar aku suapkan"ucap Jimin dengan tak ingin membantah minji mengangguk lalu menerima setiap suap yang Jimin berikan
Setelah selesai sarapan Jimin menyuruh untuk mandi dengan tidak ingin membantah karena tidak mempunyai tenaga lagi untuk berdebat,minji menurut dan langsung kekamar mandi Jimin tak berhenti tersenyum disaat minji masuk kamar mandi Jimin melihat mangkok dan gelas yang kosong,Jimin lega akhirnya sarapan yang dirinya buat tandas tak tersisa bahkan bisa dimasukan dalam perut dan tak minji muntahkan lagi seperti biasanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...