07. FIRASAT AWAL

8.1K 581 1
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum baca. Coment dan vote biar jangan sider ya.

07. FIRASAT AWAL.
"Aku tidak perlu memintamu untuk mencintai ku yang kuinginkan hanya menjagamu didalam jangkauan mataku."

Happy reading 🤗💜

***

Seorang gadis masih tidur berbalut selimut putih polos yang melilit tubuhnya. Sinar matahari yang menembus jendela mengusik tidurnya membuat sang empu terganggu dalam tidurnya. Minji membuka matanya lalu duduk terdiam untuk mengumpulkan nyawanya yang hilang dari tidur agar terkumpul kembali.

"Nona sudah bangun, nona bersiap-siap."ujar salah satu pelayan yang menghampiri Minji. Minji mengucek-ngucek matanya untuk membiasakan cahaya yang masuk dalam kelopak matanya. Minji baru menyadari banyak pelayan yang datang kesini sekitar tujuh orang. memangnya untuk apa mereka datang kesini sebanyak itu.

"Nona sekarang anda mandi terlebih dahulu."ujarnya pada Minji. Minji masih diam diposisinya tidak mau bergerak sedikitpun. Salah satu pelayan menggenggam tangan Minji lembut.

"Kami mohon agar nona mau membantu kami."ujar pelayan. Minji sempat memberontak tapi melihat wajah mereka menampilkan wajah memohon membuat Minji luluh. Minji memilih menuruti keinginan mereka tanpa rasa curiga, Minji melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar mandi dengan mata mengantuknya.

Minji telah selesai dengan ritual mandinya lalu keluar menggunakan handuk yang menutupi tubuhnya.

Para pelayan tersenyum. "Nona muda sudah selesai mandi?"tanya salah pelayan pada Minji yang melihat nonanya sudah keluar dari kamar mandi. Sudah tahu aku sudah keluar dari kamar mandi tentunya aku sudah selesai kenapa bertanya lagi. Minji malas menanggapinya jadi hanya mengangguk saja.

"Nona muda pakailah gaun ini." Pelayan memberikan Minji sebuah gaun putih mewah yang begitu elegan dengan mutiara dan berbagi manik-manik lain yang menghiasi gaunnya.

Gaun yang menjuntai panjang dan besar. Benar-benar indah gaunnya. Mewah dan terlihat elegan secara bersamaan. Minji yakin gaun itu bukanlah gaun murah yang biasa dirinya lihat ditoko atau butik biasa. Bahkan Minji tidak pernah bermimpi atau membayangkan jika dirinya bisa memakai gaun itu.

Pelayan itu memegang bahu nonanya lembut. "Nona pakailah, nona akan segera tahu kenapa anda memakai gaunnya." pelayan kembali memberi gaun itu untuk Minji pakai dibantu dua rekannya. Minji sempat diam binggung saat mendengar ucapkan pelayan padanya. Memangnya segera tahu apa. Sejak tinggal dirumah ini Minji benar-benar selalu dibuat terkejut.

"Tolong bantu kami."ujar pelayan. Minji sempat menolak tapi lagi-lagi mereka menggunakan kelemahannya membuat Minji dengan terpaksa mengambilnya. Awalnya Minji menolak menggunakan atau memakai semua itu.

Dalam dirinya Minji selalu bertanya-tanya apa yang akan terjadi setelah dirinya menggunakan gaun itu. Minji binggung apa yang akan mereka lakukan kepadanya sehingga Minji harus memakainya. Minji berpikir bahwa hal yang mereka lakukan padanya seperti seseorang yang akan menikah, Namun Minji berusaha menepiskan pikiran buruk itu dari otaknya mungkin hanya pikirannya saja.

Setelah Minji selesai memakai gaunnya dan keluar dibantu oleh para pelayan karena Minji tidak mungkin keluar sendiri menggunakan gaun panjang dan berat itu seorang diri.

"Bibi kenapa aku harus memakai gaun ini?"tanya Minji pada mereka yang ada disamping dan dibelakang tubuhnya namun salah satu dari mereka tidak ada yang mau menjawab. Mereka hanya diam. Minji sudah tahu itu. Mereka hanya akan berbicara jika tugasnya saja. Harusnya Minji tidak usah bertanya.

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang