14

7.7K 491 2
                                    

Budayakan vote terlebih
dahulu sebelum baca 🤗.
Semoga kalian suka.

Happy reading 🤗 💜

***

Bel istirahat sudah berbunyi kari membawa Minji kekantin. Padahal  Minji sedang mengerjakan tugas kari malah menarik tangannya dan membuat Minji mau tidak mau ikut dengannya.

Minji udah berkumpul seperti kemarin ada jiso, Jennie ,rose, Lisa dan kari. Kami makan dengan hidangan yang berbeda dari hidangan kemarin. Kalau kemarin Lisa yang menghampiri tapi hari ini makanannya sudah siap sebelum Lisa memesan dan sudah datang sebelum kami datang. Minji hanya heran dengan kehidupannya sekarang. Minji harus berusaha membiasakan diri untuk kehidupan barunya yamg sangat sulit untuk Minji terima.

Selesai dengan acara makanan. kami bercanda, gurau dan menceritakan pelajaran hari ini. menurut Minji kesan pertama yang diberikan untuk mereka adalah teman yang ramah.

"Minji boleh aku meminta nomor ponselmu, supaya nantinya jika kita berkumpul tidak sulit dan akan aku masukan dalam grup obrolan kami"ucap Jennie tersenyum sambil menunggu jawaban. Minji diam. dirinya tidak tahu harus berkata apa ponselnya saja dipegang Jimin. Minji sudah mencoba meminta pada Jimin agar ponselnya dikembalikan tapi sampai sekarang Jimin masih menyitanya.

"Aku tidak membawa ponsel"alibi Minji dengan tersenyum kikuk kepada mereka yang menatap minji seperti bingung. Apa alasanku tidak masuk akal.

"Minji kamu pasti ingat nomor ponselmu bukan?"tanya lisa.

"Aku tidak ingat. Nanti jika aku bawa ponselnya. Aku akan mengabari kalian atau nomor kalian saja berikan padaku. Nanti aku akan menghubungi kalian"saran Minji dengan menatap mereka dengan tatapan berharap  mereka percaya. Jika Minji memberikan nomor ponselnyapun percuma pasti Jimin yang akan mengangkatnya. Mereka mengangguk dan memberi nomor ponselnya pada Minji.

"Bagaimana jika besok kita kemall. Apa kalian setuju?"tanya rose dengan mengedipkan mata seperti seorang wanita yang sedang mengoda laki-laki. berharap supaya teman-temannya setuju dengan ajakannya.

"Setuju"ucap mereka serempak tapi tidak dengan salah satu dari mereka yaitu Minji.

"Minji apa kau tidak setuju?"tanya jiso. Minji hanya diam sedang menimbang ajakan teman barunya. meminta izin pada Jimin tidaklah mudah jika diizinkanpun pasti dengan syarat bodyguardnya juga harus ikut. itu malah membuat kacau nantinya.

"Aku akan memikirkannya dulu tapi aku tidak janji " jawab minji dengan tersenyum. Mereka tadinya sempat mau menanyakan tapi kari menahan mereka bertanya membuat yang lainnya menjadi diam. Minji harus meminta terimakasih pada kari yang menyelamatkan dirinya dari pertanyaan yang akan berakar-akar dari mereka.

Setelah mengobrol.  Kami masuk kedalam kelas masing-masing dan melanjutkan pelajaran hari ini.

***

Bel berbunyi menandakan jam pulang telah tiba. Seperti biasa minji sudah ditunggu oleh dua bodyguard. tanpa kata tanpa suara Minji langsung masuk tidak mau membantah seperti sebelumnya.

Hari sudah mulai gelap menandakan siang berganti malam. Minji sudah sampai sejak sepuluh menit yang lalu. Setelah membersihkan diri Minji turun kebawah dan melihat bibi Lee. Minji melihat bibi Lee membawa gaun biru merah darah selutut indah dengan model sederhana namun jelas terlihat mahalnya karena banyak mutiara menghiasi gaunnya. bibi Lee menghampiri minji yang sedang turun dari tangga.

"Nona muda, Tuan menyuruh saya untuk memberikan gaun ini untuk nona muda pakai. Mari nona saya akan merias nona"ucap bibi Lee memberi tahu minji. Minji mengangkat satu alisnya menandakan bahwa dirinya bingung. memangnya mau kemana memakai gaun mahal.

"Nona muda akan ikut dengan tuan kepesta. Tuan akan pulang sebentar lagi jadi biarkan saya membantu nona untuk terlihat cantik di pesta nanti" ujar bibi Lee tepat menebak fikiran Minji sekarang. Minji akhirnya menurut saja dan membiarkan bibi Lee membawanya masuk kedalam kamar. Tidak hanya ada bibi Lee tapi ada dua pelayan lainnya yang membantu memakaikan gaun juga merias wajahnya.

Jimin sebenarnya belum pulang tapi kenapa mereka bersemangat sekali merias wajahnya atau mungkin tuannyalah yang terlalu bersemangat karena tidak mau acaranya terlambat.

Semuanya sudah selesai merias Minji. bibi Lee dan dua pelayan keluar saat tugasnya selesai. Minji melihat pantulan dirinya di cermin, dirinya terlihat berbeda dengan memakai gaun seperti ini. Sejujurnya Minji bukan pertama kali memakai gaun. Dulu juga minji pernah memakai berbagai gaun saat orang tuannya masih ada. Mereka selalu memberikan minji berbagai gaun dari berbagai negara yang orangtuanya datangi.

Suara ketukan pintu membuat minji tersadar dari lamunannya. Minji menoleh pada pintu lalu Minji berdiri untuk menghampiri pintu. Minji membuka pintu, saat pintu terbuka Minji melihat seseorang yang tidak kala tampan dari Jimin. Bukannya dia yang  selalu disamping jimin jika tidak salah namanya jeha saat Jimin memperkenalkan namanya padanya saat itu.

"Nona sudah selesai. Mari tuan sudah menunggu dibawah"kata Jeha sambil tersenyum. Minji membalas senyum Jeha. lalu Minji berjalan terlebih dahulu karena Jeha yang menyuruhnya jadi minji mengikuti saja.

Saat Minji sudah sampai dibawah, Minji melihat Jimin dengan posisi membelakangi dirinya. Jimin jika dilihat dari belakang sangat berbeda sampai Minji mengira itu bukanlah Jimin. Jimin membalik tubuhnya kala suara langkah kaki menghampirinya. Membuat Jimin langsung berhadapan dengan Minji. Jimin tidak mengedipkan matanya sama sekali sampai mulutnya terbuka sedikit melihat Minji. Istrinya benar-benar membuatnya kagum, sangat cantik dan juga sangat mempesona.

Minji melihat Jimin yang sedang memperhatikan penampilannya. Minji melambai-lambaikan tangannya diwajahnya Jimin membuat Jimin langsung tersadar dari lamunannya.

"Kau sangat cantik"bisik Jimin tepat ditelinga minji mengikis jarak diantara mereka. pipi minji seakan panas terbakar dengan apa yang Jimin katakan barusan. Minji tidak tahu perasaan apa tapi kata-kata Jimin barusan membuat minji senang namun rasa senangnya hilang karena ada jeha yang membuat Minji menjadi malu.

"Sudah sampai kapan kau akan bermesraan dengan istrimu, nanti saja bermesraannya jika pulang pesta. nanti kalian bebas melakukan apapun. sekarang ayo berangkat nanti terlambat"kata jeha membuat jimin menoleh dengan wajah kesalnya. Minji kira Jeha akan bicara lebih formal seperti orang-orang disini. kenyataannya tidak sama sekali, Jeha bicara seperti biasa tidak seperti atasan dan bawahan lebih tepatnya berbicara layaknya teman.

"Kau mengganggu saja Hyung"ucap Jimin kesal. Jeha hanya tersenyum puas akan apa yang dirinya lakukan pada Jimin. Jeha membuka pintu mobil menyuruh sepasang suami-istri itu untuk cepat masuk. Minji baru tahu kalau ada yang berani membuat Jimin kesal, padahal Minji tidak pernah melihat Jimin kesal.

Jimin masuk dan diikuti Minji yang juga ikut masuk. Saat mobil sudah mulai melaju membela jalan Seoul. didalam mobil hening tidak ada yang berbicara Minji dan Jimin bicarakan.

"Istrimu sangat cantik jim"Puji jeha memecahkan keheningan.

Jimin menatap jeha tajam."Berhenti menggoda istriku Hyung, kau menggoda disaat ada suaminya disini.  Sekali lagi kau berbicara seperti itu akanku potong gajimu" ancam Jimin dengan nada ketus. Minji menoleh melihat Jimin yang dilihat malah melihatnya balik. Mereka saling adu pandang sesaat sampai suara jeha terdengar kembali.

"Kau sangat berlebihan Jim, memang benar istrimu memang sangat cantik. iyakan Minji?"tanya jeha pada Minji yang ditanya diam tidak berniat menjawab. Minji melihat Jimin yang memberikan tatapan siap membunuh jika minji menjawabnya. Jeha merasa tidak ada respon dari Minji memilih kembali fokus melajukan mobil untuk sampai ke pesta.

Jeha tahu Jimin tetaplah Jimin yang dingin tidak bisa diajak bercanda. Sikap dingin yang Jimin milik itu bisa berubah menjadi sikap yang bisa membunuh siapa saja yang berani mengajaknya berbasa-basi. Jeha akan selalu membuat Jimin kesal karena seperti itu Jeha akan tahu ekspresi Jimin. Walau nantinya dirinya akan mendapat ancaman Jimin.

______

Terimakasih untuk kalian semua️💜

Selalu tinggalkan vote dan komen. Berikan saran untuk part ini.
Biar jarang sider doang hehehe.

Tekan.tekan.
👇👇👇

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang