05. PENYEKAPAN

8.8K 574 3
                                    


05. PENYEKAPAN.
"Mungkin dengan cara ini akan bisa membawamu ikut bersamaku, aku tidak ingin terlalu banyak drama yang akan berujung sia-sia."

Happy reading

***

Cahaya matahari pagi menusuk kelopak mata seorang perempuan yang sedang tertidur pulas, membangunkan tidur perempuan itu yang mungkin sudah sedikit tersadar karena efek bius semalam.

Minji mengerjapkan matanya dengan memegang kepalanya menggunakan tangan kanannya, pusing. Itulah yang minji rasakan sekarang. Minji perlahan membuka matanya melihat sekelilin sambil berusaha mengingat apa yang terjadi padanya. Kepalanya kembali berdenyut pusing tapi Minji kekeh untuk mencoba mengingatnya.

Setelah semua berhasil minji ingat, Minji langsung berlari menghampiri pintu berusaha membuka pintunya namun ternyata pintunya terkunci dari luar. Minji benar-benar harus berpikir untuk bisa keluar dari kamar ini, Kenapa mereka membawanya kesini dan tempat apa ini? Dimana dirinya sekarang? Berbagai pertanyaan bersarang didalam pikirannya.

Minji terus menggedor-gedor pintu berkali-kali namun tidak ada respon apapun dari luar. Minji terus berpikir. "Balkon."

Minji berlari menghampiri balkon kamar, Saat Minji melihat kebawah terkejut. Betapa tingginya kamar ini sampai kebawah, tadinya Minji berniat untuk melarikan diri dari kamar ini melalui balkon kamar tapi karena melihat jaraknya sangat tinggi membuat minji mengurukan niatnya.

Minji melihat banyak orang yang memakai pakaian sama seperti semalam. Niat awalnya ingin menloncat dari kamar ini namun jika Minji loncat bukan hanya tubuhnya yang remuk bahkan nyawanya juga langsung menghilang ditempat.

Sayup-sayup Minji mendengar suara pintu terbuka, minji menolehkan kepala dan melihat satu pelayan yang membawa makanan lengkap dengan satu gelas susu.

Pelayan itu tidak sendirian dibelakangnya sudah ada dua pria gagah memakai pakaian sama seperti semalam, tanpa basa-basi Minji langsung menghampiri mereka.

"Nona ini sarapan anda."ucap pelayan menaruh makanan dimeja dan akan melangkah pergi karena tugasnya sudah selesai.

"Tunggu! Sebenarnya apa yang akan kalian lalukan denganku."ujar Minji namun Pelayan dan kedua pria itu tetap pergi tanpa memperdulikan pertanyaan Minji sama sekali dan mengunci pintunya kembali.

Minji menghampiri ranjang kingsize duduk dengan menaikan kedua kakinya diatas kasur dan melihat sekeliling kamar yang sekarang dirinya tempati. Bingung mengapa dirinya dibawa ketempat semewah itu, jika ia diculik memangnya ada hal berharga apa pada dirinya.

Minji juga tidak mempunyai masalah dengan orang seperti mereka. Tanpa Minji sadari kristal bening itu jatuh dari peluk matanya dengan cepat Minji mengusapnya menggunakan punggung tangannya. Begitu naas sekali hidupnya, hidup sebatang karang ditinggalkan bibinya dan sekarang malah diculik, lengkap sudah penderitaannya.

Minji menatap sekelilingnya, Kamar itu sangat luas ada beberapa hiasan juga lukisan yang mengagumkan dengan banyak barang-barang modern yang menghiasinya. Sederhana namun terlihat mewah. Tidak pernah terpikirkan dalam kehidupannya bisa bersingga dikamar seperti itu, Minji pernah merasakannya namun itu dulu sebelum semuanya berubah.

Bahkan kamar itu bukan lagi disebut kamar melainkan, sebuah istana yang diidam-idamkan oleh manusia manapun. Minji yakin barang-barang yang ada disini bukan barang-barang biasa, pasti memiliki harga berfantasi tinggi terlihat dari bentuk dan terlihat bahwa itu menunjukan barang-barang yang sangat mahal, sungguh sangat mengagumkan.

***

Seorang laki-laki berpakaian formal dengan diikuti kedua bodyguardnya berjalan menuju ruangan tuannya untuk memberikan informasi pada tuannya jika mereka berhasil mendapatkan apa yang tuannya mau.

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang