24

8.1K 389 7
                                    

Sebelum baca vote dan coment terlebih dahulu.
I purple you💜💜💜

Happy reading 🤗💜

***

Sudah tiga hari ini minji mendiami Jimin. Selama itu pula Minji tidak mau tidur satu ranjang bersama Jimin. Karena Minji yang tahu kalau dirinya sedang mengandung. Minji yang selalu bertemu dengan Jimin hanya diam dan selalu menghindari laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu. Membuat Jimin uring-uringan dibuatnya. Jimin tidak tahu harus bagaimana lagi. Semua hal sudah dirinya lakukan untuk memperbaiki semuanya namun Minji diam dan menghidari dirinya.

Disatu sisi Jimin salah membuat semuanya menjadi seperti ini. Namun Jimin tidak bermaksud membuat Minji hamil secepat dugaannya, karena dalam fikiran Jimin. Jimin melakukannya hanya sekali dan tidak  mungkin Minji hamil benihnya secepat ini. Jimin juga tidak mungkin menuduh Minji melakukan dengan laki-laki lain apalagi mengingat malam itu. Minji memang masih disegel belum pernah memberikannya pada siapapun, kecuali pada dirinya. Jimin sangat percaya kalau minji hanya melakukan hal itu dengan dirinya seorang. Mengingat Minji tidak mengenal siapapun disini selain dirinya dan Minji juga adalah wanita baik-baik walau sikapnya selalu berubah-ubah.

Yang sekarang Jimin harus lakukan adalah memperbaiki semuanya. Jimin tidak mau terus-terusan didiamkan oleh minji, lebih baik Minji memukulnya dari pada mendiamkan dirinya seperti ini. Jimin yang selama tiga hari ini yang sedang buruk suasana itu membuat semuanya kacau. Banyak pekerjaan yang terbengkalai dan selalu memarahi siapapun yang melakukan kesalahan pada Jimin. Jimin harus memperbaiki semuanya sebelum semuanya menjadi berantakan dan kacau.

Jimin menelpon sungwon menyuruhnya untuk datang ke ruangannya. Jimin mungkin perlu bercerita dengan Sungwon agar bisa menemukan solusinya untuk berbaikan dengan minji. Sebenarnya Jimin tidak pernah menceritakan masalahnya pada siapapun. Namun masalah wanita Jimin bukanlah ahlinya.

Sungwon masuk tanpa mengetuk pintu dan langsung menyelonong masuk keruangan tuannya. Memang sudah kebiasaan. Jimin yang sedang dalam mood buruk pun membiarkan sungwon masuk.

"Jimin ada apa kau memanggilku?"tanya Sungwon dengan lancangnya. Jimin memang  menyuruh Sungwon agar tidak terlalu formal padanya.

Jimin menyuruh Sungwon untuk duduk disofa dengan bahasa tubuhnya yang juga difahami oleh sungwon. Sungwon tidak ingin membantah karena sudah tahu Jimin sedang suasana hati yang buruk, bisa-bisa dirinyalah yang akan menjadi bahan amukan Jimin selanjutnya.

Sungwon duduk dengan diikuti jimin yang sudah duduk disofa yang berbeda dengan Sungwon. Jimin mulai menceritakan semua kejadian yang telah membuat minji marah padanya.

"Jadi minji benar-benar hamil?"tanya sungwon walau sudah tahu tapi saat itu Jimin bilang masih tidak yakin. Jimin mengangguk.

"Cepat sekali kau menjadi seorang ayah"ujar Sungwon dan langsung mendapati tatapan tajam dari Jimin. Sungwon baru menyadari jika dirinya salah. Jimin menceritakan masalahnya untuk mendapatkan solusi bukan mendengarkan basa-basinya. Sungwon menyadari tatapan tajam dari tuannya langsung memasang wajah tenang kembali.

"Kalau yang aku tahu jika seorang wanita sedang marah untuk tidak marah lagi. Yaitu dengan mengajaknya pergi jalan-jalan atau kemall membelikan apapun yang mereka inginkan. Otomatis marahnya langsung hilang"saran Sungwon membuat jimin berfikir namun yang Jimin tahu. minji tidak menyukai hal seperti wanita lainnya. Istri itu menyukai hal sederhana yang tidak menggunakan uang.

"Jika aku melakukan apa yang kau sarankan. Apakah itu akan berhasil?"tanya Jimin memastikan. Sungwon mengangguk mantap, kalau saran yang dirinya berikan akan berhasil  jika tidak itu berarti diluar prediksinya.

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang