Budayakan vote terlebih dahulu sebelum baca 🤗
Jangan lupa klik bintang dulu sebelum baca ya, komen juga untuk part ini oke.
Happy reading 🤗 💜
***
Jimin mengangkat tangannya untuk mengelus rambut halus istrinya untuk menenangkan Minji agar Minji kembali dengan rasa percaya dirinya.
"Tidak usah didengarkan"ucap Jimin menenangkan minji supaya rasa malunya sedikit menghilang perlahan. Minji mendongak tidak lagi menunduk. Jimin tahu minji pasti tidak nyaman. Ponsel Jimin berbunyi.
"Kenapa tidak diangkat"tanya Minji yang mendengar suara ponsel dan suara itu berada disaku jas Jimin.
"Memang boleh?"tanya Jimin polos. kenapa aku mendadak jadi bodoh didepan Minji.
"Memang Siapa yang akan melarangnya"
"Tunggu disini. Oppa akan mengangkatnya sebentar"ujar Jimin meminta izin kepada minji untuk mengangkatnya. Minji mengangguk dan Jimin menjauh pergi dari yang lain untuk mengangkat ponselnya.
"Minji minumlah"kata namjoon sambil menyodorkan minuman berwarna keemasan itu pada Minji.
Minji mengambil minuman yang diberikan oleh namjoon dan meminumnya. Minji meminum tanpa ada rasa curiga sama sekali. Saat Minji meminumnya rasanya sangat aneh. Minji ingin memuntahkannya sekarang tapi minji tidak boleh itu tidak sopan dan Minji memaksakan untuk meneguknya sampai habis tidak terisa.
Beberapa menit Minji mulai merasa pusing setelah meminum minuman itu. Rasanya kepalanya mulai berputar. Bahkan melihat orang saja Minji melihat seperti mereka memiliki dua kepala. Minji mulai kegerahan ditempat, pusing dan panas mendominasikan tubuhnya. Padahal tadi Minji merasa suhu tubuhnya normal namun sekarang digendung ini benar-benar tidak ada oksigen sama sekali. Minji mulai berusaha melepaskan gaunnya namun sangat sulit Minji mengerang kesal karena tidak bisa membuka gaunnya.
Jimin kembali dan melihat Minji seperti ingin melepas gaun yang dipakainya. Jimin menahan tangan Minji yang berusaha melepaskan gaun merahnya. Mereka yang melihat ingin menahan minji tapi Jimin keburu datang.
"Apa yang kau lakukan minji?"tanya Jimin sambil memegangi tangan Minji yang mau membuka resleting gaunnya. Minji benar-benar pusing tidak mendengar ucapan Jimin untuknya.
"Oppa kenapa disini sangat gerah aku ingin melepaskan gaun ini. Gerah oppa"racau Minji yang sedang mabuk. Minji berusaha menepis tangan Jimin yang menahannya untuk membuka resleting gaunnya.
Jimin menatap tajam yang lain, pasti mereka berbuat sesuatu pada yang membuat minji seperti saat ini. Tidak mungkin Minji seperti ini jika bukan kelakuan seseorang. Bahkan Jimin mencium aroma alkohol dari mulut Minji.
"Apa yang kalian berikan!?"tanya Jimin dengan intonasi tinggi menatap semuanya dengan tajam. Jimin memang tidak akan tahu situasi jika dia sedang marah. Semua orang menatap Jimin namun mereka kembali dengan aktivas mereka saat siapa yang mereka lihat adalah seorang Park Jimin.
"Aku tid-ak tahu jika minji tidak bisa minum"ucap namjoon gugup sekaligus menyesal karena memberikan minuman itu pada Minji. Namjoon kira minji bisa minum seperti Jimin tapi hasilnya jauh dari prediksi Namjoon. Jimin menatap namjoon tajam.
"Sudahlah Jim jika kau memarahi Namjoon tidak akan pernah selesai. Kau tidak kasihan dengan minji, bawa istrimu pulang "kata seokjin memberi nasihat. Seokjin bahkan melihat minji yang sudah berkeringat dan bertingkah layaknya orang mabuk. Tersenyum dan tertawa seokjin tidah tahu apa yang ditertawakan oleh Minji.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...