Akhirnya bisa update juga, siapa yang udah nungguin cerita ini update. Maafkan saya karena telah membuat kalian menunggu lama. Bahkan sangat lama iya enggak sih?
Sebagai gantinya saya memberikan part ini panjang semoga suka.
Lagu diatas itu mewakilkan part ini.Oke saya tidak mau bertele-tele, happy reading 💜
***
Pintu kaca itu tertutup rapat dengan tubuh wanita hamil yang hilang dibaliknya. Para dokter berdatangan untuk segera memeriksa pasien yang membutuhkan penanganan dan pertolongannya. Beberapa suster masuk dengan alat medis yang akan dibutuhkan didalam. Mereka akan berusaha melakukan usaha semaksimal mungkin untuk pasiennya.
Sedangkan seorang pria membiarkan mereka melakukan tugas mereka untuk menangani istrinya. Pria itu menatap nanar pintu kaca yang sudah tertutup rapat dengan lampu yang menerangi. Tempat yang memiliki bau ciri khas yang dikeluarkan oleh tempat ini membuat orang enggan untuk mendatangi. Sedikit orang yang melewati tempat duduknya membuat seorang pria itu hanya menundukan kepalanya. Ini seperti bayang-bayang gelap yang menghantui mimpi tidurnya yang tidak pernah ingin didatangkan dalam mimpi yang sudah indah dalam tidurnya.
Jimin berusaha agar terlihat baik-baik saja namun dalam hatinya Jimin marah, khawatir dan takut. Jimin takut kehilangan sosok yang sangat dirinya cintai kembali. Bayang-bayang orang tuanya kembali berdatangan dalam ingatannya. Mengingat bayang itu membuat Jimin benar-benar takut kehilangan orang yang begitu ia cintai kembali. Jimin menundukan kepalanya dengan tangan yang menutupi wajahnya. Kumohon jangan pisahkan aku dengannya Tuhan. Biarkan ia menemaniku sampai sisa hidup kami berakhir bersama.
Suara langkah banyak terdengar mendekati arah dimana tempatnya duduk. Jimin segera menghapus air matanya menggunakan telapak tangannya. Jimin tidak suka memperlihatkan kelemahannya pada siapapun. Jimin mendongakkan kepalanya dan melihat para pria berpakaian formal itu menghampiri dirinya dengan langkah tergesa-gesa. Jimin berusaha menampilkan wajah biasa walau rasa khawatir itu tetap saja tidak bisa Jimin sembunyikan.
"Tenanglah Jim, semuanya akan baik-baik saja"ucap seokjin yang sudah duduk disamping Jimin dengan menepuk bahu Jimin pelan, berusaha memberikan semangat melalui tepukkannya. Jimin hanya diam dengan tatapannya yang lurus kedepan.
"Minji dan kandungannya pasti akan baik-baik saja"ujar jhope dengan raut yang khawatir. Jhope tidak mengerti kenapa kejadian seperti ini bisa menimpa Minji. Jimin bahkan selalu menyuruh orang untuk mengawasi istrinya itu, lalu kenapa Jimin bisa kecolongan seperti ini. Fellingnya mengatakan Pasti ada yang tidak beres dibalik ini semua. Namun jhope menepis fikiran buruk itu dari dirinya dan mencoba berfikir positif saja jika kejadian ini hanyalah memang murni kecelakaan.
Bangtan berusaha memberikan Jimin kepercayaan sedikit bahwa semua akan baik-baik saja. Mereka tidak tahu harus mengatakan kalimat apa untuk menenangkan Jimin. Melihat keadaan Jimin yang begitu sangat kacau dengan pakaian kusut dan berantakan, membuat mereka tidak mau memberikan harapan palsu yang hanya akan membuat Jimin semakin terluka nantinya.
Suara pintu terbuka membuat semua orang menoleh untuk melihat pintu kaca itu. Menampilkan Pria berjas putih dibaliknya. Jimin langsung berdiri menghampiri pria berjas putih itu dengan tenaganya yang tersisa. Semuanya ikut berdiri mengikuti Jimin yang sudah berdiri didepan. Mereka juga ingin tahu dengan keadaan Minji dan kandungannya.
"Bagaimana dengan keadaan istri dan anak saya?"tanya Jimin pada pria berjas putih dihadapannya, Sebenarnya Jimin tidak mau bertanya tentang hal itu. Jimin takut dokter itu mengatakan hal yang tidak seperti harapannya. Namun hatinya menyuruhnya untuk mengatakan kalimat itu. Jimin dengan raut khawatir menunggu apa yang akan pria berjas itu katakan pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...