39

6.3K 468 89
                                    

Yeyyeyyyyy saya akhirnya bisa update cerita. Siapa yang udah nungguin update cerita saya. Engga ada ya.

Hampir satu Minggu lebih saya baru update ya. Maaf. Tapi sebagai gantinya aku berikan part panjang dipart ini. Semoga suka😍❤️💜💙.

Happy reading 🤗❤️💜

***

Dua Minggu Minji sudah keluar dari rumah sakit dan selama itu pula Minji tidak benar-benar bicara dengan Jimin, lebih tepatnya Minji mendiamkan Jimin. Sudah sebulan pula Jimin tidak pulang karena urusan pekerjaan yang mengharuskan Jimin meninggalkan Minji. Jimin pergi keluar negeri dan tentunya sepengetahuan Minji walau Minji tidak pernah meresponsnya, Jimin seolah-olah tuli jika istrinya itu membentak bahkan memakai dirinya untuk tidak menyentuh tubuhnya. Tapi Jimin tetaplah Jimin yang menulikan pendengarannya dan tidak mempedulikan apa kata istrinya itu.

Jimin pernah menjelaskan foto-foto itu pada Minji namun baru setengah penjelasan.

Minji tiba-tiba mengalami pendarahan hebat dan dokter mengatakan Minji mengalami stres karena terlalu banyak tekanan dan pikiran, lalu dokter menyarankan untuk tidak memaksa Minji jika tidak mau Minji mengalami pendarahan yang lebih parah lagi.

Saat itu pula Jimin memilih pergi sementara dari istrinya. Jimin tidak mau anak dan istrinya kenapa-kenapa hanya karena sebuah kesalahpahaman. Jimin lebih memilih mencari waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya pada Minji.

Bukannya Jimin lari dari sebuah masalah namun ini demi kebaikan Minji dan anaknya. Jimin akan menjelaskan semuanya karena Jimin tidak mau hubungannya dengan Minji benar-benar akan hancur hanya karena sebuah kesalahpahaman.

Jimin tidak mau membuat musuhnya tersenyum sambil bertepuk tangan melihat kehancurannya karena rencana yang ia lakukan berhasil. Itu tidak akan pernah terjadi.

Seorang pria duduk dikursi kerjanya dengan memutar-mutar pulpen ditangannya. Dirinya bimbang harus dengan cara apa agar masalah dengan istrinya bisa cepat selesai tanpa harus melukai anaknya.

Berkali-kali Jimin menghela nafas dengan memejamkan matanya, namun sampai detik ini Jimin masih belum menemukan caranya. Otak pintarnya seakan tidak bisa sejalan dengan keinginannya. Meninggalkan Minji dikorea sangat berat untuk Jimin lakukan, namun demi kebaikan istrinya Jimin rela melakukannya walau dengan sangat berat hati.

Jimin seakan kehilangan semangatnya untuk melakukan apapun. Sejak sebulan penuh yang dilakukan Jimin disini hanya berdiam diri diapartemen dengan ditemani minuman beralkohol. Jimin tidak sendiri disini, dirinya ditemani oleh kedua tangan kanannya yaitu Sungwon dan Mingyu.

Jimin menyuruh keduanya untuk mencari keberadaan orang yang telah berani mengusik ketenangannya. Mereka berdua sudah menemukan tempat tinggalnya hanya Jimin mengundurkan waktu untuk menemuinya. Karena sekarang fikirannya hanya dipenuhi oleh Minji. Jimin tidak mau membuat kesalahan pada musuhnya nanti.

"Aku akan pastikan menjelaskan semuanya padamu sayang dan membuat kita bersama lagi. Kau sudah cukup menyiksaku selama ini dengan memisahkan aku dengan mereka"ujar Jimin dengan tersenyum. Membayangkan Minji dengan perut membesarnya membuat Jimin ingin segera menemuinya. Jimin berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerjanya. Berjalan menghampiri kedua laki-laki lajang itu dengan membawa gelas berisi cairan keemasan itu ditangannya yang Jimin ambil dari tempat bar didalam apartemen.

Sungwon dan Mingyu yang tadi asik menonton film mengalihkan pandangannya ketika melihat tuannya yang duduk disofa yang berbeda dari tempat mereka duduk. Mereka sedang bersantai karena tugas yang diberikan tuannya sudah mereka lakukan semua.

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang